Part 141

901 68 4
                                        

Alfandy Pov

Aku pulang ke rumah setelah bercerita dengan Romi tadi. Memang jadwal jagaku hanya sampai jam 2 pagi.

Aku masuk ke dalam rumah yang sudah sangat sepi. Pastinya anak-anak dan Almeera pun sudah tidur.

"Udah ngopi mang?" Aku keluar lagi bertanya ke Mang Kardi.

"Udah tuan ada ini" Jawabnya.

Aku mengangguk dan masuk kembali ke dalam rumah. Aku langsung menuju lantai 2 kamar kami. Ku buka kamarku yang tak terkunci. Terlihat Almeera sedang tidur nyenyak dibawah selimut tebal.

Ku dekati dan ku usap kepalanya. Aku berpikir apa benar dia hamil lagi. Aku takut dia belum siap dan kecewa.

"Mandi dulu mas" Dia rupanya belum tidur nyenyak.

"Maaf aku bangunin kamu" Aku menarik tanganku.

"Aku memang belum bisa tidur mas. Kamu mandi gih habis tuh baru tiduran sini" Ucapnya.

Aku menaruh kunci mobil, dompet dan hp ku ke atas meja riasnya dan masuk ke kamar mandi.

Almeera Pov

Malam ini rasanya susah sekali untuk tidur. Sudah dari jam 10 aku masuk kamar dan mencoba untuk tidur tapi tetap mata ini tak mau mejam.

Sampai akhirnya Mas Alfandy pulang pun aku tetap belum bisa tidur.

"Udah mas?" Tanyaku. Aku duduk diatas tempat tidur memperhatikan Mas Alfandy yang menyeka air bekas mandinya.

"Gak basah rambut kan ya?" Tanyaku.

"Gak ma" Jawabnya.

Dia menggantung handuknya di balik pintu kamar mandi. Dia mendekat ke ranjang dan tidur di sampingku.

"Kenapa belum tidur?" Tanya nya.

"Gak bisa tidur mas" Jawabku.

"Kenapa? Cerita sini sama papa" Dia menghadap ke arahku.

"Gak tau kenapa tapi badan aku pegal-pegal dan gak enak aja dibawa tidur. Gak bisa tidur jadinya" Jawabku.

"Hm ma kalau papa nanya ini mama jangan kaget ya?" Ucapnya.

"Nanya apa?" Tanyaku penasaran.

"Mama bulan ini udah datang bulan?" Tanya nya pelan.

"Kenapa? Papa pengen?" Tanyaku.

Dia nampak kaget aku tanya begitu.

"Bukan itu sayang, papa bukan mau minta itu. Papa cuma nanya aja mama udah dapet haid gak bulan ini?" Tanya nya lagi.

"Belum pa, belum jadwalnya juga. Kenapa emangnya?" Tanyaku lagi.

"Mama masih nyimpen testpack gak?" Tanya nya lagi.

"Testpack? Untuk apa?" Kaget lah dia tiba-tiba nanya testpack.

"Ada gak? Kalau ada mama besok pagi coba test ya" Suruhnya.

"Astaghfirullah kenapa sih mas? Kamu kok tiba-tiba suruh aku testpack?" Aku kembali duduk di atas kasur.

"Papa rasa ada yang beda dari mama" Jawabnya.

"Ya udah mama test sekarang aja kalau papa penasaran banget" Aku bangun dan menghidupkan lampu kamar. Aku mencari testpack yang memang aku simpan di lemari.

Aku memang selalu sedia testpack di rumah karena tiap bulan aku akan test. Aku tidak pakai KB dan juga Mas Alfandy tidak memakai pengaman. Kami hanya ikut KB alami saja jadi besar kemungkinan juga kalau aku akan hamil.

Anakku Bukan AnakmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang