Part 129

1.2K 86 3
                                        

Alfandy Pov

Hari yang ditunggu semua umat muslim tiba. Hari di mana semua berkumpul dengan keluarga untuk bersuka cita. Begitu juga dengan keluarga ku. Aku sangat bahagia, lebaran kali ini aku memiliki keluarga yang lengkap.

Pagi ini kami di riwehkan dengan tingkah kedua anak kami yang berebut memakai baju.

Padahal sebelumnya sudah ditanya, mau baju samaan warna apa beda. Mereka jawabnya mau beda dan mereka yang pilih sendiri. Tapi di hari ini malah gak mau beda.

"Abang gak boleh gitu dong, kemaren kan udah papa tanya pas beli baju. Abang mau samaan warnanya apa beda. Abang berdua mau beda kan? Sekarang dipakai ya bajunya" Ucap Almeera yang menasehati mereka.

"Tapi abang mau warna putih juga kayak Abang Arfan" Keluh Arhan.

Almeera menatapku dan meminta bantuan.

"Coba pakai dulu terus kita foto, ganteng gak kalo dipakai bajunya" Pujuk ku.

Kebetulan kedua anak ini sudah kecanduan foto karena selalu aku ajak foto-foto.

Mereka menurut saja dan memakai bajunya. Kemudian ku ajak keluar untuk berfoto menggunakan baju masing-masing.

Beginilah mereka, walaupun lagi ngambek atau marah sekalipun kalau sudah diajak foto pasti senyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beginilah mereka, walaupun lagi ngambek atau marah sekalipun kalau sudah diajak foto pasti senyum.

"Ma liat deh" Aku bermaksud mengajak Almeera melihatnya dan memuji mereka, agar mereka mau memakai bajunya.

"MasyaAllah, anak-anak mama kok ganteng-ganteng banget ya pake bajunya" Puji Almeera.

"Bener ganteng ma?" Tanya Arhan.

Dia tetap melirik ke Arfan yang memakai baju warna putih.

"Ganteng banget ini mah, papa aja kalah gantengnya" Puji Almeera lagi.

"Okedeh abang mau pakai baju ini ke masjid" Akhirnya jawaban yang kami tunggu.

Aku dan Almeera sepandangan dan tersenyum lega, akhirnya drama berpakaian selesai.

"Berangkat sekarang?" Tanyaku ke Almeera.

Dia mengangguk dan kami bersama-sama menuju masjid komplek untuk melaksanakan sholat Ied.

Aku membentangkan sajadahku dan juga sajadah anak-anak. Kemudian kami duduk sambil menunggu orang-orang yang lain datang.

Almeera Pov

"Assalamualaikum nak Almeera" Aku yang tengah duduk menoleh.

Rupanya Bu Rani yang menyapa. Beliau membentangkan sajadahnya dan duduk di sampingku.

"Waalaikumussalam ibu" Jawabku.

Setelah itu kami bersama berzikir sambil menunggu ceramah dan sholat Ied.

Aku sesekali melihat ke depan untuk memantau anak-anak. Takut kalau mereka ribut dan mengganggu yang lain.

"Udah gak usah dipantau terus anaknya nak, itu anteng banget duduk sama papanya" Bu Rani sepertinya menyadari kalau aku sedari tadi curi pandang ke depan.

Anakku Bukan AnakmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang