Part 29

3.9K 129 1
                                        

Alfandy Pov

Hari ini aku sangat senang sekali karena Almeera sudah memberikanku ruang untuk bertemu, bermain dan bercengkrama dengan anak-anak kami.

"Papa tinggal dimana?" Tanya Arhan.

Hanya Arhan ini yang mau bicara denganku, sedangkan Arfan dia tidak mau bicara denganku. Mungkin karena pertemuan awal aku dan Almeera aku membuat Almeera nangis jadi dia masih menyimpan dendam.

"Papa tinggal di rumah papa. Arhan sama Arfan mau ikut ke rumah papa?" Tanyaku.

"Alhan mau! Boleh kan ma?" Dia bertanya ke Almeera.

"Boleh" Jawab Almeera.

Aku tersenyum ke arah Almeera karena dia juga mengizinkan anak-anak untuk ikut aku ke rumah.

"Alfan gak mau, kamu aja yang pelgi. Katanya mau jaga mama telus tapi mau tinggalin mama" Sindir Arfan ke Arhan.

Arhan yang merasa tersindir langsung terdiam menatap Almeera.

"Abang gak jadi ikut papa, abang mau jaga mama aja di sini sama Abang Alfan" Jawabnya kemudian.

"Gak papa kalau mau ke rumah papa, mama bisa jaga diri kok nak" Ucap Almeera.

"Abang tetep gak mau, kemana mama, dimana mama disitu tempat abang" Jawab Arfan.

Dia sangat menyayangi dan menjaga Almeera, bahkan sudah diberi izin oleh Almeera dia tetap tidak mau meninggalkan mamanya.

"Kalau mama ikut kita pelgi tapi kalau mama gak ikut kita gak pelgi" Sambung Arhan juga.

"Ya udah kita gak usah ke rumah papa deh, kita main aja yok kapan-kapan gitu liburan bareng. Mau?" Tawarku.

"Mau pa tapi sama mama kan?" Tanya Arhan.

"Iya dong sama mama" Jawabku sambil melirik Almeera.

Almeera tidak balik melirikku dan hanya tersenyum saja ke anak-anak.

"Bagaimana dengan Erin?" Tiba-tiba dia membuka suara.

Aku baru teringat kalau aku meninggalkan Erin dibawah sudah lumayan lama.

"Eh maaf papa harus balik kerja. Besok papa main lagi ya, kalian di sini kan?" Tanyaku.

Mereka berdua mengangguk dan aku berpamitan untuk ke bawah menemui Erin. Takut kalau Erin akan merajuk padaku.

"Maaf ya sayang aku kelamaan" Erin hanya menatapku.

"Kita belanja deh biar kamu gak badmood. Maafin ya" Aku masih berusaha membujuknya.

"Puas main sama anaknya?" Erin menekankan kata anak.

"Apaan sih yang kan aku udah minta maaf. Kamu tau kan aku baru tadi ketemu anak-anak dan gak dihalangi Almeera. Jadi aku lupa kalau ke sini sama kamu" Jelasku.

"Iya udah iya, kamu sana aja sama anak-anak kamu dan mantan terindah kamu itu. Gak usah mikirin aku di sini!" Ketusnya.

Dia langsung pergi saja keluar dari cafe. Aku langsung buru-buru membayar makanan dan mengejarnya.

"Yang maaf ya" Aku masih membujuknya.

Erin hanya diam berdiri disamping pintu mobil.

"Buka!" Ucapnya.

Langsung ku buka kunci mobil dan dia masuk. Tak berapa lama aku juga masuk ke dalam mobil.

"Kita belanja ya" Tawarku lagi.

"Ya!" Ucapnya.

Ya beginilah Erin marah-marah juga tetap luluh kalau diajak belanja.

Almeera Pov

Anakku Bukan AnakmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang