Author Pov
Keesokan harinya, Alfandy dan keluarganya besarnya sudah bersiap untuk menuju masjid tempat dia akan melaksanakan akad kedua kalinya bersama Almeera. Sebelumnya Alfandy sudah beberapa kali menelepon Almeera, tapi tak ada jawaban.
Hari juga sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Padahal akad sudah dijadwalkan jam setengah 10 pagi. Seperti yang sama-sama kita ketahui kalau penghulu itu ada jadwal lain juga selain menikahkan kita.
Alfandy mulai cemas karena Almeera tak kunjung tiba juga. Berpuluh-puluh kali dia menghubungi nomor Almeera tetap tak ada jawaban sama sekali.
"Gimana?" Bagas menghampiri.
"Belum ada kabar kak, aku minta tolong kakak kasih tau yang lain untuk menunggu sebentar ya. Aku mau ke rumah Almeera untuk menjemputnya" Jawab Alfandy.
"Kita ke rumah Almeera sama-sama aja dan akad aja di sana. Penghulu ini gak bisa lama Al, dia juga punya kerjaan lain" Saran Bagas.
Akhirnya setelah pertimbangan yang cukup matang, mereka semua sepakat untuk ke rumah Almeera. Memang tidak banyak yang datang. Hanya Pak Hartowi, Bu Rahimah, Arumi, Bagas, anak-anak mereka, Nisa, Nanda, anaknya, mertua Arumi dan mertua Nisa.
Mereka mengendarai 5 mobil dengan mobil penghulu serta orang KUA. Mereka beriringan menuju rumah Almeera.
Setibanya di perumahan Almeera mereka dicegat satpam yang berjaga karena satpam juga merasa aneh kenapa mobil iring-iringan mau masuk komplek perumahan.
"Maaf pak mau acara apa ya pak?" Tanya satpam di mobil Alfandy yang memang paling depan.
"Maaf pak saya mau menikah sama Almeera. Izin masuk ya pak, ini rombongan saya" Pamit Alfandy.
"Menikah? Saya gak ada dapat informasi untuk acara keramaian pak. Saya izin tanya atasan saya dulu ya pak" Jawab satpam.
"Eh pak kita memang belum bikin izinnya, rencana saya menikahnya di luar komplek, tapi karena calon saya si Almeera gak datang-datang jadi saya mau datangi saja rumahnya. Izin masuk ya pak, kalau bapak gak percaya bapak ikut kami" Jelas Alfandy.
Satpam itu setuju dan ikut bersama Alfandy serta rombongan.
Mereka tiba di rumah Almeera. Rumah yang sangat sederhana dan terlihat rapi dari luar.
"Assalamualaikum" Alfandy dengan tergesa-gesa mengetok pintu.
"Waalaikumussalam" Art Almeera yang membuka.
"Almeera mana bi?" Tanya Alfandy cepat.
"Eh bapak masuk dulu pak, Bu Almeera ada di kamar masih tidur kayaknya pak, saya bangunkan sebentar ya" Jawabnya.
Alfandy dan rombongan langsung nepuk jidat dan ada juga yang geleng-geleng kepala. Bisa-bisanya Almeera ketiduran dihari akadnya.
Almeera Pov
Enak sekali rasanya tidurku hari ini. Rasanya seperti baru kali ini aku tidur senyenyak dan enak ini.
"Assalamualaikum permisi Bu" Suara ketukan pintu.
Untungnya aku sudah bangun jadi tidak sakit kepala gara-gara dibangunin. Aku paling gak bisa dibangunin karena nanti bisa sakit kepala.
"Waalaikumussalam iya bi" Ku kuncir sembarang rambutku dan menemui bibi di luar.
Aku rasa dia mau mengadu tentang anak-anak. Mungkin saja anak-anak nakal dan membuatnya kerepotan.
"Maaf Bu ada tamu di depan, rame Bu" Ucapnya.
"Rame gimana? Berapa orang?" Tanyaku.
"Ada sekitar 10an lebih deh Bu.
Mereka bareng papanya kembar" Ucapnya

KAMU SEDANG MEMBACA
Anakku Bukan Anakmu
Fiksi UmumMenceritakan seorang istri yang diusir karena tidak bisa memberikan anak untuk suaminya. Tetapi setelah diusir dia baru mengetahui kalau dia hamil.