Author Pov
Akibat kecelakaan tersebut Almeera terbawa arus sungai cukup jauh hingga ke anak sungai yang berada di desa terpencil daerah tersebut.
Almeera belum meninggal namun dia belum sadarkan diri dan masih tersangkut dibebatuan anak sungai.
"Pak ada mayat!" Teriak seorang nenek pada suaminya.
"Mana Bu?" Si bapak mendekat ke arah istrinya.
"Itu" Tunjuk sang istri.
Si bapak perlahan mendekat ke arah tubuh Almeera yang tersangkut. Dia menyentuh tubuh Almeera menggunakan gagang arit yang dipegangnya.
"Gimana pak?" Tanya si istri takut-takut.
"Bentar bapak cek dulu" Jawab si suami.
Karena penasaran akhirnya si bapak menyentuh tubuh Almeera dengan tangannya.
"Astaghfirullah! Masih hidup Bu!" Pekik si bapak.
"Angkat ke sini pak" Suruh si ibu.
Bapak itu mengangkat tubuh Almeera dari dalam air. Buku-buku jarinya sudah mengkerut dan sangat pucat akibat terlalu lama berada di air. Hijab yang dia kenakanpun telah terlepas dari kepalanya sehingga sekarang dia ditemukan dalam keadaan tidak berhijab.
"Miringin Bu biar air di dalam paru-parunya keluar" Ucap si bapak.
Mereka berdua memiringkan tubuh Almeera dan si ibu membantu menekan dada Almeera agar air dalam tubuhnya keluar.
Sudah sekitar 10 menit mereka melakukan hal tersebut namun Almeera tidak merespon. Dikarenakan panik akhirnya keduanya membawa Almeera ke puskesmas terdekat.
"Tolong suster ini tadi tenggelam" Ucap si bapak yang menggendong tubuh Almeera.
"Baik pak letakkan di ranjang ini dan silakan tunggu di luar" Ucap si perawat.
Kedua suami istri itu menunggu di kursi tunggu. Si istri tampak cemas dengan keadaan Almeera. Jiwa keibuannya muncul karena melihat Almeera yang hampir mirip dengan almarhumah anaknya.
Tak lama setelah Almeera ditangani, perawat tadi keluar dan memanggil keduanya.
"Bapak dan ibu boleh masuk" Langsung keduanya masuk bersama dengan perawat itu.
"Bagaimana keadaannya dokter?" Tanya si ibu.
"Alhamdulillah pasien hanya trauma ringan dan ada benturan dikepala belakang. Kami belum bisa memastikan apakah ada perdarahan dibagian dalam atau tidak. Kami akan melakukan CT-scan di rumah sakit terdekat jika bapak dan ibu setuju" Jelas si dokter.
Mereka berdua menyetujuinya. Tanpa membuang waktu lagi, Almeera dipindahkan ke ranjang dorong dan dimasukkan ke dalam ambulance menuju rumah sakit terdekat.
Sedangkan dilokasi kecelakaan
Alfandy memeluk kelima anak-anaknya yang alhamdulilah semua selamat dengan luka lecet dibeberapa bagian tubuh mereka.
"Mama! Huhu! Mama mana" Tangis Nayla dan Naysa.
"Mau mama pa! Mau mama!" Teriak Arhan.
Arfan dan Najwa hanya menangis tanpa meraung memanggil Almeera.
Alfandy kebingungan dan juga merasa bersalah ke anak-anaknya dan juga Almeera.
Semua korban kecelakaan yang jatuh ke sungai tadi sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, sedangkan Almeera sendiri yang belum ditemukan. Hal itulah yang membuat Alfandy semakin cemas.
"Di mana kamu? Papa, mama sama Bagas udah di lokasi" Itu adalah telepon dari Pak Hartowi.
"Al sama anak-anak ditenda evakuasi sebelah kanan pa" Jawab Alfandy.

KAMU SEDANG MEMBACA
Anakku Bukan Anakmu
General FictionMenceritakan seorang istri yang diusir karena tidak bisa memberikan anak untuk suaminya. Tetapi setelah diusir dia baru mengetahui kalau dia hamil.