Part 52

2.7K 122 6
                                    

Alfandy Pov

Aku senang sekali hari ini selesai dinas luar, akhirnya bisa bertemu lagi dengan Almeera dan anak-anak. Aku sudah tidak sabar menunggu kedatangan mereka.

"Sayang" Erin datang bersama keluarganya.

Aku agak kaget kenapa dia yang datang padahal pas berangkat saja dia tak perduli.

"Eh ma, pa" Aku menyalami kedua mertuaku.

"Ih kamu mah aku gak dipeluk cium gitu. Gak kangen apa?" Erin merajuk.

"Kangen dong" Aku memeluknya.

Jujur aku rindu sikap manja Erin begini padaku, bagaimanapun aku masih mencintainya walaupun dia sudah banyak menyakiti hatiku.

"Mas aku ada kabar gembira" Ucapnya.

"Apa itu?" Tanyaku.

Aku juga agak bingung kenapa tumbenan Erin memanggilku dengan sebutan mas, sebelumnya Al saja.

"Aku hamil" Antusiasnya.

"Hah! Yang bener?" Kagetku.

"Bener dong! Kamu bentar lagi jadi papa!" Riang Erin.

Aku langsung memeluknya dan menghujani wajahnya dengan ciuman. Aku sangat bersyukur akhirnya tuhan mempercayakan aku dan Erin memiliki keturunan.

"Alhamdulillah ya Allah" Aku sangat senang sekali.

"Kamu harus banyak istirahat, jangan kerja berat-berat dan jangan sampai stres" Ucapku.

"Gimana aku gak stres mikirin kamu sama perempuan gatel itu terus" Sindir Erin.

"Eh siapa? Almeera? Aku baik sama dia karena anak-anak aku di dia. Sekarang aku udah punya anak dari kamu, aku janji akan jaga kalian" Ucapku.

Aku terlalu bahagia mendapat kabar kehamilan ini. Selama 4 tahun lebih aku menunggunya.

"Sisi balik duluan ya ma, pa, mba, kak. Ada kelas tambahan soalnya" Pamit Sisi adik iparku.

"Iya hati-hati dijalan ya. Eh ada uang mau naik kendaraan umum?" Tanyaku.

"Ada kak" Jawabnya.

Sisi memang jarang sekali minta uang bahkan tidak pernah minta padaku. Kalau aku kasihpun kadang dia tolak dengan alasan uangnya masih ada. Tapi jangan kalau Siska, tanpa ku beri dia minta tiap ketemu.

"Aku aja kak, uang jajan dari mama habis" Cengir Siska.

Benar kan apa kataku, kalau tiap bertemu aku pasti uang diotaknya. Tapi gak papa karena aku lagi bahagia jadi aku memberikan uang jajan lebih padanya. Sisi yang tadi menolak juga ku paksa agar menerima.

"Siska ama Sisi aja nih dapet jatah, mama sama papa gak" Sindir mamanya.

"Mama papa nanti Al transfer ya, Al gak megang cash banyak" Jawabku.

Almeera Pov

Perempuan ini nampak diam setelah mengatakan mau bicara padaku. Aku memberinya waktu agar dia mau bicara sendiri.

"Mba aku minta maaf ya sebelumnya. Aku tau mba orang baik" Ucapnya.

"Eh emangnya kenapa minta maaf?" Tanyaku.

"Kenalin mba aku Sisi adik bungsu Mba Erin" Dia mengulurkan tangannya.

"Eh iya Almeera" Ku sambut tangannya.

"Aku minta maaf mba karena sikap mba ku dan mama ku keterlaluan ke mba dan anak-anak mba. Mba dan anak-anak mba gak salah, mama dan Mba Erin memang jahat" Ucapnya.

Anakku Bukan AnakmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang