Part 143

855 61 3
                                    

Gimana guys? Kalian sudah berkunjung ke Instagram para cast kita??
______________________________________

Alfandy Pov

Seperti hari biasanya aku bangun di pagi hari dan sarapan bersama Almeera dan anak-anak. Tidak ada yang berubah pagi ini. Almeera pun semenjak hamil yang sekarang tidak pernah mengeluh lagi.

"Ke cafe apa ke florist ma?" Tanyaku ke Almeera yang sedang menyendokkan makan untuk anak-anak.

"Ke cafe deh kayaknya mas, sekalian mau meeting bareng Ria dan klien. Kenapa mas?" Tanya nya.

"Berarti pulang lama dong ini, gak sih aku tanya aja" Jawabku sambil menyuapkan makanan.

"Lumayan sih mas, kayaknya jam 5an baru pulang" Jawabnya sambil duduk kembali di tempatnya.

"Nanti mama jemput abang gak?" Arfan.

"Nanti mama sempetin jemput abang dulu terus mama anter pulang" Jawabnya.

"Apa kamu gak istirahat aja dulu di rumah ma? Kan kamu lagi hamil muda" Saranku.

Kasihan juga kalau Almeera harus kesana kemari saat hamil ini. Walaupun kehamilan dia sekarang baik-baik saja tapi tetap harus berhati-hati.

"Nanti ajalah mas pas udah deket lahiran. Aku bosan juga nanti kalau di rumah aja" Jawabnya.

Aku tidak bertanya lagi dan menyelesaikan sarapan kami.

Almeera membereskan meja makan bersama dengan Bi Minah. Tapi aku tidak memperbolehkan dia membawa bekas lauk yang lumayan berat.

"Berangkat ya ma, pa. Assalamualaikum" Arfan Arhan bersalaman denganku dan Almeera.

Mereka diantar oleh Arif yang alhamdulilah sudah masuk kerja lagi.

"Aku juga berangkat ya mas. Kamu hati-hati dijalan dan jangan ngebut bawa mobilnya" Almeera juga menyalamiku.

Dia membawa mobilnya sendiri, memang sebelum ini juga begitu tapi kali ini dia sedang hamil dan aku jadi sedikit khawatir.

"Kamu juga hati-hati, nyetirnya pelan aja" Pesanku. Almeera hanya mengangguk dan mobilnya keluar dari halaman.

Aku juga masuk ke mobilku dan berkendara menuju rumah sakit. Tak lupa aku mampir ke toko buah untuk mengecek stok dan karyawan.

Almeera Pov

Sebelum ke cafe aku sengaja mampir ke rumah Ria. Katanya tadi dia nebeng karena mobilnya dipinjam Gibran. Gibran dan Aisyah sekarang tinggal bersamanya karena keduanya berkuliah di kota ini.

Rio sangat menerima kedua adik Ria, karena diapun suka rumahnya ramai orang. Rio juga sama sepertiku, anak tunggal. Bedanya dia anak tunggal masih lengkap orangtuanya dan juga kaya raya, hehehe.

"Assalamualaikum, pagi pak" Aku menyapa satpam rumahnya.

"Waalaikumussalam, pagi non. Masuk aja non, Non Ria ada di dalam" Jawabnya sopan.

"Mari pak" Aku turun dari mobil dan menuju ke terasnya.

"Assalamualaikum" Ku ketuk pintunya.

"Waalaikumussalam" Suara sahutan dari dalam.

Ketika pintu dibuka ternyata Aisyah yang muncul.

"Eh mba masuk mba" Dia menyalamiku dan mengajakku masuk.

Rumah Ria dan rumahku hampir sama besarnya. Aku memilih pindah ke rumah yang lebih besar karena anggota keluarga yang bertambah dan Ria pun seperti itu.

"Tunggu bentar ya mba aku panggilin Mba Ria" Pamitnya.

Aku menunggu di ruang keluarga mereka. Memang seperti itu, kalau aku dan keluargaku berkunjung kami pasti disuruh menunggu di ruang keluarga bukan ruang tamu.

Anakku Bukan AnakmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang