Part 180

950 39 3
                                        

Author Pov

Arfan sudah sehat dan sudah bisa beraktivitas seperti biasa. Alfandy juga sudah menemukan pelaku penabrakan, rupanya dia salah tabrak. Pelaku tersebut mengira Arfan Arhan adalah targetnya, akan tetapi dia salah anak. Almeera membujuk Alfandy untuk mencabut laporan karena dia tidak mau memperpanjang dan menambah musuh.

"Gimana anak-anak ma?" Alfandy menghampiri Almeera yang baru saja keluar dari kamar Arfan Arhan.

"Udah tidur mas, aku mau ke kamar Nayla Naysa ya" Almeera pamit.

Baru beberapa langkah dia berjalan Alfandy menarik tangannya.

"Kenapa mas?" Tanya Almeera.

"Kamu sakit?" Tanya nya.

"Aku? Enggak" Jawab Almeera.

Memang wajah Almeera sedikit pucat dan juga mungkin karena efek dia tidak memakai apapun diwajahnya. Kadang walaupun tidak berhias paling tidak dia memakai pelembab wajah.

"Pucat ini mukanya, jangan kecapekan ya. Apa mau aku tambah aja pengasuh anak-anak?" Tanya Alfandy menyarankan.

Dia tidak tega melihat Almeera yang kelelahan menjaga anak-anak. Apalagi sekarang Anggun kadang sering lama balik dari kampusnya.

"Boleh deh mas" Jawab Almeera.

Padahal sebelumnya dia tidak mau menambah orang asing lagi di rumahnya. Tapi mungkin karena dia sudah kelelahan merawat anak-anak akhirnya dia mengalah dan mau.

"Eh tapi cari yang"

"Aku tau sayang, yang berumur dan sudah menikah" Potong Alfandy.

Tidak dipungkiri Almeera sangat ketakutan jika ada orang asing baru di rumah dan apalagi kalau dia wanita single.

"Oke" Almeera berjalan kembali menuju kamar kedua anak perempuannya.

Sedangkan Alfandy berjalan menuju depan rumah untuk mengobrol dengan Mang Kardi, Asep atau Arif.

Alfandy Pov

Terlihat Mang Kardi bersama Arif sedang bermain catur. Sedangkan Asep hanya melihat sambil sesekali memberitahu Arif taktik bermain.

"Assalamualaikum" Aku menyapa ketiganya.

"Eh pak bos, waalaikumussalam. Mari duduk sini gabung" Jawab Asep.

Aku duduk di samping Asep dan tepat di depan Mang Kardi.

"Gak dinas pak?" Tanya Arif.

"Dapat jatah malam Rif, nanti malam siapa yang jaga?" Tanyaku.

"Jadwal saya pak" Jawab Arif.

Seperti yang sudah kalian ketahui kalau Arif dan Asep mendapat jatah jaga malam bergantian.

"Mang nanti kalau Almeera mau keluar tolong ditemenin ya, saya sebentar lagi mau ke rumah mama ada urusan" Aku berpesan ke Mang Kardi.

Biasanya Almeera ada saja yang mau dibeli walaupun hanya jajanan anak-anak yang padahal itu ada di kulkas.

"Nak Almeera mau keluar nak?" Tanya Mang Kardi padaku.

"Kayaknya iya mang, kayak mamang gak tau dia aja. Ada aja pasti yang dia beli mah nanti" Jawabku sambil sedikit tertawa dan mereka juga ikut tertawa.

Aku putuskan sekarang saja ke rumah mama, takut kesorean dan anak-anak bangun akan repot kalau minta ikut semua.

"Saya pamit dulu ya. Assalamualaikum" Pamitku ke mereka.

Kunci mobil juga kebetulan sudah ku kantongi sedari tadi karena sudah niat keluar.

Aku berkendara menuju rumah mama dan tak lupa mampir ke toko buahku untuk membawakan mama buah-buahan.

Anakku Bukan AnakmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang