Part 171

675 46 4
                                        

Almeera Pov

Hari ini aku bangun kesiangan, memang sih hari libur tapi gak sampe kesiangan separah ini juga bangunnya.

"Astaghfirullah! Bangun mas!" Aku menepuk bahunya karena dia tidur menghimpit sebelah tanganku.

"Ntar!" Jawabnya.

"Kalau belum mau bangun setidaknya tuh badan geser dikit, pegel tanganku" Aku menggeser tangannya yang menimpa tanganku.

"Ih masih pagi gini udah ribut aja" Dia menggerutu.

"Pagi apaan! Udah jam 11, buru bangun mas ntar anak-anak nyariin kita" Ajakku padanya.

Dia terkejut dan loncat dari kasur, dia seketika melihat jam yang terletak di samping kami tidur.

"Astaghfirullah! Aku dinas pagi loh ma" Dia buru-buru bangun dan bergegas ke kamar mandi.

Aku menghela napas berat baru kemudian bangun sambil merapikan bajuku dan juga tempat tidur.

Begitulah Mas Alfandy, sudah tau dinas pagi tapi minta jatah gak tau waktu.

Selesai membereskan tempat tidur aku membuka pintu balkon karena sudah sangat siang jadi kurang rasanya kalau hanya buka jendela.

"Tolong baju papa, ma!" Teriak Mas Alfandy dari dalam kamar mandi.

Aku mengambil baju dinasnya yang memang sudah rapi disetrika. Ku bawakan ke ruang ganti.

Baru juga aku menaruh bajunya eh dia sudah keluar dari kamar mandi.

"Mandi besar gak?" Tanyaku memastikan.

Jujur tadi sehabis sholat subuh dia minta nambah jatah dan aku harus tanya dia mandi besar lagi apa gak.

"Udah, aku cuma mandi besar aja ntar mandi normal baliknya aja" Jawabnya.

Setelah dia keluar giliran aku yang masuk kamar mandi untuk bersih-bersih. Ku pastikan anak-anak sudah heboh mencariku dan papanya.

Tapi yang paling aku khawatirkan adalah Ria, Rio dan Rafisqy. Aku tidak enak dengan mereka karena sebagai tuan rumah aku malah kesiangan.

Alfandy Pov

Aduh gara-gara keasikan minta jatah nih jadinya telat banget. Aku harusnya masuk jam 9 dan ini sudah jam 11, terlambat 2 jam aku ini.

"Papa turun duluan ma!" Teriakku ke Almeera yang masih di dalam kamar mandi.

Tak ada jawaban darinya dan ku pikir mungkin dia lagi mandi jadi tidak dengar suaraku.

Aku perlahan turun ke lantai bawah, tidak enak juga dengan Rio dan keluarganya.

"Itu papa!" Tunjuk Arhan padaku.

Anak-anak main di ruang main lantai bawah rupanya, pantasan tadi tidak terdengar ributnya di ruang main lantai atas.

"Kenapa cari papa?" Aku mendekati mereka.

"Mama mana?" Tanya Nayla.

Kan bener-bener nih anak, nyari papanya cuma mau nanya mana mamanya.

"Mama lagi mandi, papa langsung berangkat ya. Nanti kalau mama tanya bilangin papa udah berangkat" Pesanku ke anak-anak.

Di ruangan ini hanya ada Arfan, Arhan, Nayla dan Naysa. Sedangkan Najwa tidak kelihatan, mungkin sedang bersama Anggun atau Bi Minah.

"Eh pa tadi Om Rio sama Bunda Ria pesan, kalau papa mama udah bangun tolong sampein mereka pamit pulang. Mereka bilangnya gak enak mau bangunin mama papa. Om Rio juga bilang mau langsung ke rumah sakit lagi" Ucap Arfan.

Anakku Bukan AnakmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang