Almeera Pov
Aku hanya bisa menangis melihat tangis haru mama memeluk Arfan dan Arhan. Mba Arumi juga tak henti-hentinya menciumi mereka berdua.
"Ini nenek abang ma?" Tanya Arfan setelah lepas dari pelukan mama.
"Kalau ini tantenya abang juga?" Tanya Arhan juga.
Aku mengangguk dan tersenyum menatap mereka berdua. Mereka tampak bahagia dengan kehadiran mama dan Mba Arumi.
Aku merasa jahat sekali memisahkan mereka selama ini. Arfan dan Arhan yang sudah lama menantikan moment ini pasti sekarang sangat bahagia.
"Yeay kita punya nenek sama tante bang" Arhan kegirangan diikuti Arfan.
"Kalau kakek kita punya gak nek?" Tanya Arfan ke mama.
"Punya dong, kakek kalian dokter loh keren" Sahut mama.
Mama sudah tidak menangis lagi, dia sudah terlihat stabil untuk bercengkrama dengan Arfan dan Arhan.
"Kalau oom?" Sambung Arhan.
"Kalian punya 2 oom" Mba Arumi yang menjawab.
"Yeay kelen!" Jawab mereka serentak.
"Oh iya papa kita udah pulang belum keljanya?" Tanya Arhan.
Mama dan Mba Arumi menatap ke arahku.
"Papa kalian masih kerja, pulangnya masih lama banget" Cepat-cepat aku yang menjawab.
"Iya ya nek?" Mereka berdua menghadap ke arah mama.
Aku menatap mama dan memberi kode agar mama mengangguk.
"Iya papa kalian masih kerja, lama banget nanti kalau udah pulang nenek kasih tau ya" Jawab mama.
Arfan dan Arhan kegirangan lagi dan memeluk mama kembali.
"Maafin mba ya Ra selama ini gak bisa jagain kamu dan anak-anak kamu. Pasti berat banget kamu selama ini, hamil, lahiran dan merawat mereka berdua sendiri" Ucap Mba Arumi.
"Gak papa mba udah jalan hidup aku dan alhamdulilah sekarang aku bisa menikmati kehidupan layak bersama mereka" Jawabku.
"Mama kita ajak nenek tidul di kamal boleh?" Di ruangan ini memang ada satu kamar. Sengaja di desain begini biar kalau aku atau Ria kecapekan bisa istirahat. Terutama Ria yang sedang mengandung.
"Boleh sayang, tapi jangan bikin nenek capek ya" Pesanku.
Mereka tidak menggubris dan langsung mengajak mama ke kamar.
Mba Arumi pindah duduk disampingku. Dia memegang tanganku.
Aku menatapnya meminta jawaban.
"Kamu kenapa menghilang Ra?" Tanya Mba Arumi.
"Aku gak menghilang mba" Jawabku.
"Bohong kamu Ra. Aku, mama, papa, Mas Bagas, Nanda dan Nisa nyari kamu selama 3 tahun ini. Gak ada satupun dari kami yang ketemu kamu" Jelasnya.
"Hehe maaf ya mba" Aku bawa Mba Arumi sedikit bercanda.
"Jangan ketawa-ketawa ah aku serius" Ucapnya.
"Iya mba maaf ya. Aku gak menghilang, cuma selama 2 tahunan aku di kampungnya Ria. Aku ikut dia disana dan kita sama-sama kerja pabrik sambil ngumpul uang buat bikin usaha ini" Jelasku.
"Kamu kerja pabrik?" Tanya Mba Arumi tidak percaya.
"Mba gak percaya? Aku bukan perempuan gemulai yang gak bisa kerja kasar mba. Hahaha" Tawaku lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Anakku Bukan Anakmu
General FictionMenceritakan seorang istri yang diusir karena tidak bisa memberikan anak untuk suaminya. Tetapi setelah diusir dia baru mengetahui kalau dia hamil.