Part 49

2.8K 121 4
                                        

Arumi Pov

Sejak kejadian Ira dan Arfan, Almeera serta anak-anaknya sudah tidak pernah lagi mau jika diajak main ke rumah mama. Aku tau mungkin Almeera menghindar karena merasa tidak enak dengan Nisa dan suaminya.

"Mama kangen Arfan sama Arhan deh" Ucapku ke anak-anak.

Rahma dan Lea kebetulan sudah pulang sekolah dan sedang bersiap untuk pergi mengaji di MDA dekat rumah.

"Ke rumah Tante Ara aja ma" Saran Lea.

"Iya ya mama ke sana deh ya" Aku berdiri dan hendak bersiap.

"Kita ikut!" Pinta mereka.

"Yah kan kalian mau ngaji, nanti aja pulang ngaji mama jemput kita nginep di rumah Tante Ara gimana? Gak pernah kan ya nginep sana. Mumpung papa lagi dinas malam kan" Tawarku.

Aku memberi tawaran agar anak-anak mau mengalah dan pergi mengaji. Kalau tidak begitu mana mau mereka mengalah.

"Janji?" Ucap Lea.

"Janji" Jawabku.

Anak-anak kegirangan dan kembali membawa tasnya keluar menuju tempat mereka mengaji. Aku bersiap-siap berganti baju dan membawa baju ganti anak-anak. Walaupun kan ya tadi cuma pancingan biar jadi pergi ngaji tapi harus diikutin. Aku gak mau anak-anak jadi ikut ingkar janji.

Rahimah Pov

Rumah ini sepi banget kalau siang begini, sekalinya pulang gak ada hiburan sama sekali. Arumi diminta tinggal bareng gak mau, Nisa juga gak mau tapi kalau Al gak deh yang ada gedeg liat kelakuan istri sengkleknya.

Aku tiba-tiba juga jadi rindu Almeera dan anak-anaknya. Mereka sudah tidak mau lagi diajak main ke sini. Kalaupun mau bertemu juga paling sebentar di cafe Almeera atau gak di rumahnya juga sebentar.

"Bengong aja Bu" Mas Hartowi menegurku.

"Kok udah pulang pa?" Tanyaku.

"Bukan udah pulang tapi mau ambil barang ketinggalan di ruang stok" Ucapnya sambil berlalu menuju ruang stok barangnya.

"Gak ke toko ma?" Tanya Mas Hartowi.

"Mager pa, lagi pusing juga mau ke sana. Orderan juga udah ada yang handle, mama mau leyeh-leyeh bentaran di rumah" Jawabku.

"Oh ya udah kalau gitu papa balik ke klinik lagi ya" Dia pergi lagi.

Pengen rasanya jual aja ini rumah dan pindah ke rumah yang lebih kecil. Rumah Segede gaban tapi isi cuma segelintir berasa banget sepinya.

Ting!

Sebuah chat masuk dari Arumi.

"Assalamualaikum ma aku mau ke rumah Almeera, mau nginep rencananya sama anak-anak. Mama mau ikut gak main ke sana?" Tanya nya.

"Waalaikumussalam ikut, jemput mama ya. Eh mama juga mau ikutan nginep deh, mama izin papa dulu" Balasku.

Aku yang tadinya badmood langsung jadi goodmood mendapat chat dari Arumi. Bagaimanapun juga aku sangat rindu Almeera dan cucu-cucu pintarku itu.

"Oke ma, aku lagi siap-siap nanti langsung ke rumah mama" Balasnya.

Aku juga langsung siap-siap mandi dan menyiapkan baju ganti untuk malam nanti. Tak lupa minta izin suami tercinta agar nanti pulang gak nyariin.

Almeera Pov

Sudah hampir sebulan Mas Alfandy dinas luar kota, itu artinya sebulan lagi dia akan kembali. Dan dalam sebulan ini juga aku terus diteror Erin. Dia selalu mendatangi cafe bersama mama, papa atau adiknya yang satu itu. Aku sudah malu rasanya disamperin terus. Aku tidak pernah merebut Mas Alfandy tapi dia selalu mengatakan aku perebut.

Anakku Bukan AnakmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang