Part 123

1.2K 98 11
                                        

Author Pov

Sudah memasuki pertengahan ramadan. Hubungan Alfandy dan Almeera tetap belum harmonis. Alfandy tetap belum mau jujur dan Almeera pun belum mau bertanya kebenaran.

Sedangkan dilain tempat Arumi sudah menceritakan semua yang dia dengar ke orangtuanya.

"Kenapa sih Al disuruh ke sini? Pakai disuruh sendiri lagi" Alfandy mendumel ketika sampai.

Di ruangan ini sudah ada kedua orangtuanya, Arumi dan juga Bagas.

"Kamu curang lagi dengan Ara?" Pak Hartowi langsung to the point.

"Curang? Curang gimana maksud papa?" Alfandy.

"Gak usah pura-pura gak tau Al" Sahut Arumi.

"Maksudnya apa dulu ini mba? Tiba-tiba Al disuruh ke sini, terus sampai sini ditanyain curang apa gak? Ya Al gak ngerti, gak paham" Alfandy memang belum mengerti maksud pertanyaan keluarganya.

"Tinggal jawab Al, kamu curang lagi apa gak?" Bu Rahimah yang angkat bicara.

"Mama benar-benar kecewa kali ini ke kamu Al kalau kali ini kamu kembali curang dari Almeera" Lanjutnya.

"Ma ini curang apa? Al gak ngapa-ngapain loh" Alfandy tampak frustasi dengan pertanyaan mereka.

"Langsung aja jangan berbelit" Ucap Pak Hartowi.

"Ada hubungan apa kamu sama Siska adik Erin?" Arumi.

"Maksudnya mba?" Alfandy masih belum mengaku.

"Gak usah pakai maksudnya-maksudnya Al. Hari kamis, jam 16.00 wib, kamu ke rumah sakit tempat kamu kerja untuk menemani dia cek kandungan. Dokter yang menangani adalah dokter Nabila. Dia teman mba dan sekaligus sahabat mba. Tidak mungkin dia berbohong untuk masalah data pasien" Jelas Arumi.

Alfandy hanya terdiam dan tak tau mau menjawab apa.

"Jujur sekarang daripada nanti menyesal" Ucap Bagas pelan.

"Aku bisa jelasin itu mba, aku hari itu kebetulan ketemu dia di rumah sakit dan mengantarkannya saja" Kilah Alfandy.

"Kebetulan dinas apa memang sengaja datang, jemput dan antar dia pulang?" Desak Arumi.

"Maaf Al kakak juga liat beberapa hari yang lalu kamu mengantarkan dia ke toko pakaian bayi" Sambung Bagas.

Alfandy makin terdiam karena tidak tau akan beralasan apa lagi.

"Ma, pa, mba, kak itu gak seperti yang kalian pikirkan" Kilahnya.

"Jelasin sekarang" Terdengar dingin suara dari Pak Hartowi.

"Memang benar hari itu aku jemput dan antar Siska periksa kandungan.." Ucap Alfandy.

"Padahal hari itu juga jadwal Ara cek-up" Sahut Arumi pelan.

"Mba dengar dulu" Alfandy.

"Hari itu aku benar-benar lupa kalau itu jadwal Almeera cek-up juga. Dan untuk yang di toko bayi aku hanya menemani Siska membeli perlengkapan bayinya dan persiapan kelahirannya" Alfandy diam tanda selesai menjelaskan.

"Apa hanya itu?" Selidik Pak Hartowi.

Alfandy diam karena dia memang belum jujur sepenuhnya.

"Ada yang mau kamu jelasin lagi?" Tanya Bu Rahimah.

"Lalu kenapa pendapatan toko buah di Bandung masuknya ke rekening lain? Biasanya ke rekening Almeera atau rekening kembar?" Arumi.

"Mba tau dari mana? Mba jangan sembarang menuduh" Bantah Alfandy.

Anakku Bukan AnakmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang