Part 152

760 66 7
                                        

Author Pov

"Kak Al kenapa gitu terus ya ma? Kasian banget aku sama Mba Ara. Kali ini kita jangan pujuk atau paksa Mba Ara buat nerima Kak Al lagi ma. Sudah cukup kesabaran Mba Ara selama ini" Ucap Anisa ke mamanya.

Di rumah Bu Rahimah ada Arumi dan juga Anisa. Mereka mendengar kabar kalau rumah tangga saudaranya bermasalah, jadi langsung berkumpul.

"Assalamualaikum" Pak Hartowi masuk bersama si kembar Nayla Naysa.

"Waalaikumussalam" Jawab Bu Rahimah, Arumi dan Anisa.

"Lala! Sasa! Sini!" Panggil Anisa.

Nayla dan Naysa mendekat ke arah tantenya. Keduanya tampak ceria dan memang mungkin karena belum mengerti apa-apa.

 Keduanya tampak ceria dan memang mungkin karena belum mengerti apa-apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini siapa yang makein baju ini?" Tanya Bu Rahimah ke Nayla Naysa.

"Dipakein Abang Arfan tadi" Jawab Nayla.

Naysa langsung mendekat ke Anisa dan minta dipangku. Sedangkan Nayla mendekat ke Arumi.

"Kakak Rahma, kakak Lea, sama Kakak Ira mana tante?" Tanya mereka.

"Kak Rahma, Kak Lea sama Kak Ira sekolah. Nanti sore baru pulang, ada Bang Farish sama Maleeq di dalam. Gih main" Suruh Mba Arumi.

Nayla dan Naysa menolak karena mereka memang jarang mau main bersama Farish dan Maleeq. Kata mereka Farish itu nakal dan Maleeq tidak mau berbagi mainan.

"Gak mau tante mau di sini aja" Jawab Nayla.

"Mama di mana?" Tanya Bu Rahimah.

"Ara dibawa ke rumah sakit ma. Dia demam dan tadi Al, Arfan dan Arhan yang nemenin" Jawab Pak Hartowi.

"Ara sakit? Sakit apa pa?" Tanya Bu Rahimah khawatir.

"Dia demam tinggi ma, udah dari sore kemaren. Kalau kata Arfan Arhan Ara gak mau minum obat karena takut bayinya kenapa-kenapa" Jelas Pak Hartowi.

"Mama mau ke rumah sakit. Kalian ikut atau di sini?" Tanya Bu Rahimah ke Arumi dan Anisa.

"Ikut ma, bentar aku ambil tas" Anisa masuk ke kamar dan mengambil tasnya.

Mereka bertiga menuju rumah sakit. Naysa dan Nayla dititip ke Pak Hartowi.

"Berat banget cobaan kamu Ra" Gumam Bu Rahimah.

"Sabar ya ma, kita harus selalu support Ara. Pasti Ara sangat butuh support kita" Arumi.

"Iya ma kita harus selalu support Mba Ara. Apalagi sekarang dia lagi hamil dan juga kondisi kehamilannya kurang baik kan mba?" Tanya Anisa ke Arumi.

"Kata Dinda kondisi kandungan Ara agak lemah, beda dengan anak-anaknya yang lain" Jawab Arumi.

"Semoga Ara dan bayinya baik-baik saja" Ucap Bu Rahimah.

Anakku Bukan AnakmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang