Part 190

512 30 2
                                    

Author Pov

Pak Hartowi dan Bu Rahimah yang mendapat kabar bahwa Almeera sudah ditemukan langsung bahagia. Mereka berdua menuju rumah Alfandy untuk mengambil buku nikah Alfandy dan Almeera.

"Nenek sama kakek mau ke mana?" Tanya Arfan.

"Mama kalian udah ketemu, nenek sama kakek mau jemputnya" Jawab Bu Rahimah.

"Abang ikut!" Jawab Arfan.

Seketika semua anak Almeera berdiri di belakang Arfan. Mau tidak mau semua diboyong oleh Bu Rahimah. Sekalian biar jadi bukti kuat untuk kebenaran ini.

Sekitar 3 jam perjalanan udara dan darat akhirnya mereka tiba tepat di depan gang rumah Bu Dewi.

"Assalamualaikum" Ucap semuanya.

"Waalaikumussalam" Jawab semua orang yang berada di rumah itu.

Semua mata tertuju ke arah Bu Rahimah, Pak Hartowi dan anak-anak Alfandy.

"Papa!" Naysa menghampiri papanya.

"Mama mana?" Tanya Nayla.

Arfan, Arhan mengikuti Nayla dan Naysa sedangkan Najwa masih diam digendongan neneknya.

"Walah anaknya udah 5 gini, tega bener Bu Dewi dan Pak Rahman menipu Saleha" Mulai terdengar desas-desus.

"Ibu-ibu dan bapak-bapak bisa lihat sendiri, ini anak-anak saya dan Almeera. Liat wajah mereka mirip dengan Almeera" Ucap Alfandy.

"Saleha itu anak saya!" Masih saja Bu Dewi bersikeras.

"Permisi, saya ayah dari Alfandy sekaligus mertua Almeera. Saya bersama istri dan cucu-cucu saya datang menjemput ibu mereka, sekalian juga saya membawakan ini buku nikah Alfandy dan Almeera" Pak Hartowi menyerahkan buku nikah itu ke pak RT.

Pak RT mengamati buku itu dan dia tau kalau buku itu asli.

"Kamu saya tuntut ya karena ngaku-ngaku dan mau ambil anak saya!" Bentak Bu Dewi ke pak Hartowi.

"Tuntu saja Bu saya tidak takut karena Almeera benar menantu saya" Jawab Bu Rahimah tenang.

"Pak gimana ini" Rengek Bu Dewi ke suaminya.

"Assalamualaikum!" Ternyata itu Ibram yang datang bersama anaknya Ica.

Dia mendapat kabar kalau di rumah Saleha sedang ramai.

"Tante Sal" Ica berlari memeluk Almeera saat Almeera baru saja keluar dari kamar.

Almeera yang kaget hanya diam dan barulah dia mengusap kepala Ica.

"Mama!" Nayla dan Naysa berlari menghampiri Almeera.

"Ih pergi ini tante aku!" Ica yang memang lebih tua dan memiliki tubuh lebih besar dari Nayla Naysa langsung mendorong kedua anak itu. Nayla dan Naysa terduduk.

"Mama sakit! Huhu!" Tangis keduanya.

"Eh aduh jangan nangis" Almeera hendak menghampiri Nayla Naysa tapi ditarik Ica.

"Astaghfirullah" Aldi menggendong Nayla dan Alfandy menggendong Naysa.

"Ini anak-anak kamu Ra" Ucap Alfandy menatap Almeera.

Almeera diam dan dia bingung, Ica terus memeluknya erat.

"Itu mama kita! Huhuhu!" Tangis Naysa makin keras.

"Mama" Panggil Arfan.

Almeera beralih menatap Arfan dan Arhan.

"Ini Abang Arfan, ini Abang Arhan, Kakak Nayla, Kakak Naysa dan Najwa. Kita ini anak-anak mama, mama gak ingat kita?" Tanya Arfan.

Anakku Bukan AnakmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang