Hai guys terima kasih yang udah setia dan nemenin cerita ini dari part 1 sampai part 100 ini.
Jangan lupa follow dan kasih bintang ya!!!
Tencuuu😘😘
______________________________________Author Pov
Sudah sebulan setelah perginya Alfandy dinas di Kalimantan. Almeera sudah mulai terbiasa tanpa Alfandy bersamanya. Dia menganggap kalau dia dan anak-anak kembali seperti sebelum bertemu Alfandy dan keluarganya. Almeera bahkan membatasi komunikasi dengan keluarga Alfandy. Entah apa motivasinya melakukan itu tapi dia merasa lebih nyaman kalau begini.
Seperti biasa pagi ini Almeera mengantarkan anak-anaknya pergi sekolah. Ini adalah bulan-bulan terakhir Arfan dan Arhan sekolah taman kanak-kanak. Selanjutnya mereka akan masuk ke jenjang sekolah dasar.
"Baju renang udah bang?" Tanya Almeera ke Arfan dan Arhan.
Hari ini mereka ada jadwal kelas berenang dan langsung berangkat dari sekolahnya. Almeera sebagai orang tua ikut menemani mereka tapi Almeera tidak ikut berenang. Dia tidak suka berenang dan dia hanya suka bermain airnya saja.
Mereka sudah selesai bersiap dan sudah di dalam mobil.
"Hp mama bunyi" Arhan mengambilkan hp Almeera yang di dal tas.
Tertera nama Alfandy dilayar hpnya.
"Angkat aja bang" Ucap Almeera sambil menyetir keluar dari halaman rumah.
"Assalamualaikum pa" Arhan.
"Titip rumah ya mang" Pesan Almeera ke Mang Kardi.
"Waalaikumussalam mama mana? Kenapa hp mama di abang?" Tanya Alfandy.
"Mama lagi nyetir pa, kenapa?" Tanya Arhan.
"Oh lagi nyetir, nanti aja papa telepon lagi. Hati-hati dijalan ya kalian. Assalamualaikum" Alfandy menutup telepon.
"Oke pa waalaikumussalam" Arfan meletakkan kembali hp Almeera ke dalam tasnya.
"Papa bilang apa?" Tanya Almeera.
"Kata papa nanti papa telepon lagi ma" Jawabnya.
Almeera hanya mengangguk saja dan kembali fokus ke jalanan. Pagi ini lumayan ramai karena ini weekend.
"Mama nanti ikut berenang juga gak?" Tanya Arfan.
"Gak mama liatin aja, mama gak mood mau renang. Gak papa kan?" Tanya Almeera sambil memarkirkan mobilnya.
"Okedeh" Jawab Arfan.
Sementara itu di rumah Bu Rahimah mereka sedang berkumpul. Semua anggota keluarga lengkap kecuali keluarga Alfandy.
"Coba deh telpon Ara Rum, ajakin dia gabung. Udah sebulanan ini Ara menghindar terus kalau kita ajak kumpul" Suruh Bu Rahimah ke Arumi.
"Ambilin hp mama kak" Pinta Arumi ke anaknya Lea.
"Ara masih bete kali ma karena Al dinas luar kota, mana jauh banget lagi dari sini" Sahur Anisa.
"Ya gimana lagi Nis itu kan udah jadi tanggungjawab dan kewajiban Al sebagai abdi negara. Negara nomor 1 dan keluarga nomor 2" Pak Hartowi yang menjawab.
"Assalamualaikum iya mba" Almeera mengangkat telepon dari Arumi.
"Waalaikumussalam Ra. Kamu di mana? Ke rumah mama yok kita kumpul-kumpul, udah lama gak ngumpul nih. Mumpung juga lagi pada libur" Ucap Arumi.
"Maaf mba gak bisa hari ini, Ara lagi nemenin anak-anak kelas renang terus habis ini mau ketemu klien dan meeting sama Ria" Tolak Almeera.
Memang pas sekali tolakannya, dia selalu beralasan kerjaannya. Arumi dan yang lain juga tidak bisa memaksa kalau itu menyangkut pekerjaan Almeera karena Alfandy saja tidak mau melarangnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/313742638-288-k921969.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Anakku Bukan Anakmu
Ficção GeralMenceritakan seorang istri yang diusir karena tidak bisa memberikan anak untuk suaminya. Tetapi setelah diusir dia baru mengetahui kalau dia hamil.