Alfandy Pov
Lega rasanya sudah menceritakan semuanya dengan jujur ke Almeera. Aku beruntung memiliki istri seperti Almeera. Dia tidak marah ketika aku jujur, bahkan dia memaafkan kebohonganku.
Hari ini sudah h-10 ramadan. Artinya sebentar lagi kami akan menyambut hari raya. Entah kenapa sedih sekali rasanya ramadan begitu cepat berlalu.
"Assalamualaikum" Aku menghampiri anak-anak yang sedang bermain di saung belakang rumah.
"Waalaikumussalam papa" Jawab mereka kemudian kembali bermain.
"Puasa gak?" Tanyaku.
Aku memang tidak tau mereka berpuasa atau tidak karena aku baru saja pulang pagi ini.
"Alhamdulillah puasa pa" Jawab mereka.
"Duduk sini dulu papa mau ngobrol" Ajakku.
Mereka berhenti bermain dan duduk bersamaku di saung.
"Kenapa pa?" Tanya mereka.
"Mau beli baju lebaran gak?" Tanyaku.
"Baju lebaran?" Tanya Arfan.
"Iya baju untuk lebaran nanti. Kan bentar lagi udah mau lebaran bang" Ucapku memberitahu mereka.
"Kan baju kita udah banyak pa" Jawab Arhan.
"Iya itu kan baju biasa, nah ini baju lebaran. Baju baru buat dipakai nanti pas hari raya. Mau gak?" Tawarku lagi.
"Kita gak pernah beli baju lebaran sih sama mama" Jawab Arfan.
"Lah terus kalau raya?" Tanyaku.
"Biasanya mama beli baju sebelum puasa gitu nah pas lebaran dipakai deh. Jadi pas puasa gak pernah mama ajak beli baju lebaran" Jawab Arfan dan diangguki Arhan.
Jadi selama ini Almeera gak mengistilahkan baju lebaran untuk anak-anak. Ada baiknya juga sih biar anak-anak gak kebiasaan minta baju lebaran. Mungkin sekarang lagi ada rezeki dan belum tentu nanti.
"Ya udah kalau gitu nanti sore kita jalan-jalan beli baju aja gimana?" Tanyaku.
Aku tetap ingin mengajak mereka beli baju, karena aku yakin belum ada baju raya untuk mereka.
"Beli baju di mana pa?" Tanya Arhan.
"Di mall dong, kita ajak mama juga" Jawabku.
"Oke kalau gitu sekarang kita tidur siang dulu bang biar nanti sore gak capek" Ucap Arfan mengajak Arhan.
Keduanya turun dari saung dan masuk ke rumah. Aku menikmati suasana siang yang lumayan cerah ini.
"Siska" Nama yang tertera dilayar hp ku.
Semenjak Almeera keluar dari rumah sakit aku sudah memutus semua biaya ke Siska dan tak pernah menghubungi atau mendatangi nya lagi. Aku tidak mau karena dia rumah tangga ku berantakan.
Langsung ku matikan teleponnya dan ku matikan juga data hp ku.
Almeera Pov
Sepertinya siang ini lumayan cerah dan membuat dahaga. Aku sekarang sudah kembali berpuasa karena menurut dokter sudah boleh dan aku juga kuat. Tapi entah kenapa hari ini rasanya berat sekali.
"Tidur siang kali ya biar gak kerasa" Gumamku pada diri sendiri.
"Nyonya maaf di depan ada ibu-ibu hamil yang marah-marah" Bi Minah.
"Siapa bi?" Tanyaku.
Aku tidak merasa punya masalah dengan orang jadi ku pikir siapa juga yang akan melabrak ku ke rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anakku Bukan Anakmu
Ficción GeneralMenceritakan seorang istri yang diusir karena tidak bisa memberikan anak untuk suaminya. Tetapi setelah diusir dia baru mengetahui kalau dia hamil.