Author Pov
Keluarga Almeera dan Alfandy terlihat sangat hangat dan tentram. Begitu juga dengan keluarga Arumi dan Bagas, Anisa dan Nanda, Ria dan Rio, Mia dan Randy, dan juga rumah tangga Sisi dan Aldi. Semua keluarga mereka sepertinya tidak ada masalah lagi. Mereka semua memiliki pasangan yang saling mendukung. Bahkan sekarang Sisi tengah menunggu kelahiran anak pertama mereka.
"Jadi mau ke tempat Sisi?" Tanya Alfandy ketika dia baru saja memasuki kamar bermain anak-anaknya.
"Kayaknya besok atau lusa aja deh mas berangkatnya. Sekalian tanggal 23 sampe 26 libur kan ya kamu? Biar agak lama juga di sana" Jawab Almeera.
"Boleh juga, anak-anak juga kan udah liburan. Jadi sekalian ajak mereka jalan-jalan keluar kota" Jawab Alfandy juga.
"Kita mau liburan ke mana ma?" Arfan mendekati kedua orangtuanya.
"Ke tempat Tante Sisi sama Om Aldy, kalian mau kan? Sekalian nanti nemenin Tante Sisi lahiran" Jawab Almeera ke anaknya.
Memang Sisi menelpon Almeera untuk memberitahukan kalau dia akan bersalin secara sesar ditanggal 24 itu. Sisi sudah menganggap Almeera seperti kakak kandungnya sendiri, jadi semua keluh kesah dia ceritakan ke Almeera. Almeera pun tidak keberatan dengan hal itu karena dia juga menyayangi Sisi seperti adik kandungnya sendiri.
"Oke deh, asalkan ada mama abang ikut ke mana aja" Jawab Arfan sambil berlalu kembali bermain dengan adik-adiknya.
"Hem mamanya aja yang diinget sama anak-anak ya" Ucap Alfandy pura-pura merajuk.
"Haha santai lah mas, noh anak cewek 3 deket sama kamu semua mana ada sama aku. Menang kamu juga itu 3 aku 2" Almeera membujuk suaminya.
"Hm berarti kita harus buat yang laki-laki 1 lagi biar pas kan aku 3 kamu 3, gimana?" Alfandy menaik-naikkan alisnya menggoda Almeera.
Almeera langsung bangun dan berjalan keluar ruangan. Dia geli mendengar gombalan suaminya ini.
Hari keberangkatan ke kota tempat Sisi tinggal
"Udah lengkap semua barang bawaannya?" Tanya Bu Rahimah yang memang sengaja datang bersama Pak Hartowi, Arumi, Bagas, Anisa dan Nanda.
Entah kenapa mereka tiba-tiba semua datang ke rumah Almeera hanya untuk mengantarkan Almeera sekeluarga berlibur. Biasanya tidak begitu dan bahkan kadang Almeera dan keluarganya yang pamitan ke rumah mereka.
"Udah lengkap ma" Jawab Alfandy.
"Yok berangkat kalau dah lengkap" Sahut Pak Hartowi.
Mereka mengendarai 4 mobil. Mobil pertama berisi Pak Hartowi, Bu Rahimah, Alfandy, Almeera dan Najwa. Mobil kedua berisi Arumi, Bagas, Rahma, Lea, Farish, Nayla dan Naysa. Mobil ketiga berisi Anisa, Nanda, Ira, Maleeq, Arfan dan Arhan. Sedangkan mobil terakhir disupiri Asep membawa barang bawaan Almeera sekeluarga.
Sampainya di bandara para laki-laki membantu membawakan barang bawaan. Sedangkan yang perempuan mengamankan anak-anak dan berjalan masuk bandara.
Memang kota tempat Sisi tinggal berbeda pulau dengan Almeera tinggal. Dan juga tepatnya nanti Almeera sekeluarga akan menyambung perjalanan menggunakan bis.
Bukan tanpa alasan Sisi tinggal begitu jauh, tapi karena suaminya telah diangkat menjadi manajer pengawasan sehingga mengharuskan mereka pindah ke sana.
"Hati-hati dijalan dan jangan lupa nanti berdoa" Ucap Bu Rahimah mencium Almeera dan anak-anaknya.
Almeera mengangguk dan berpamitan ke semua orang.
Entah kenapa perasaan Arumi dan Anisa ini seperti menjadi perpisahan dengan Almeera dan anak-anaknya.
Alfandy Pov

KAMU SEDANG MEMBACA
Anakku Bukan Anakmu
Ficción GeneralMenceritakan seorang istri yang diusir karena tidak bisa memberikan anak untuk suaminya. Tetapi setelah diusir dia baru mengetahui kalau dia hamil.