Part 31

4K 144 2
                                        

Almeera Pov

Makin bingung saja aku dengan penjelasan bibi ini. Aku benar-benar tidak ada memesan art baru.

"Boleh ibu telepon PT kalau tidak percaya Bu" Ucapnya.

Aku baru ingat kenapa tidak langsung telepon pihak PT nya saja dari tadi.

"Bentar ya Bu saya ke dalam dulu" Aku masuk lagi ke kamar untuk mengambil teleponku.

"Assalamualaikum, maaf ibu ini ada ibu-ibu di rumah saya katanya saya pesan art. Saya tidak ada pesan art lagi Bu, cuma mba yang kemaren aja memang masih kerja disini" Ucapku setelah telepon tersambung.

"Waalaikumussalam Bu Almeera, iya Bu itu orderan art dari Bu Rahimah. Kami disuruh mengirimkan art ke rumah Bu Almeera" Jawabnya.

Rahimah itu nama mama Mas Alfandy. Dari mana mana Mas Alfandy tau rumahku dan untuk apa juga dia mengirimkan art ke rumahku.

"Oh iya Bu, boleh saya minta kontak Bu Rahimah Bu?" Aku memang sudah tidak punya kontak keluarga Mas Alfandy.

"Saya kirimkan via wa ya Bu" Jawabnya.

"Iya Bu, terima kasih sebelumnya dan maaf mengganggu waktunya. Assalamualaikum" Tutupku.

Setelah menutup telepon langsung masuk pesan wa dari pihak PT tadi.

"Iya assalamualaikum ini siapa?" Suara mama.

"Waalaikumussalam maaf ma ini Ara" Jawabku.

Sebenarnya malas sekali aku menghubungi pihak keluarga Mas Alfandy karena nanti akan tiap hari aku dihubungi. Tapi karena hal ini penting jadi mau tidak mau aku harus menghubungi mama.

"Eh Ara, kenapa nak?" Nada suara mama menjadi agak riang.

"Maaf ma ada yang mau Ara tanyakan" Ucapku.

"Anak-anak? Mereka aman, itu lagi main di taman samping sama Rahma dan Lea. Anak-anak kamu nurut kok gak pada nakal" Belum lagi aku menyebutkan pertanyaan mama sudah nyerocos duluan.

"Bukan anak-anak ma. Terima kasih udah mau direpotin sama anak-anak Ara" Jawabku.

"Biasa aja kali Ra, mereka itu cucu-cucu mama jadi gak repot. Oh iya jadi mau tanya apa?" Tanya nya.

"Ini di rumah ada orang dari kiriman dari PT, Ara tanya ke PT katanya mama yang kirim. Maaf ya ma Ara bukan lancang dan gak sopan tapi Ara gak butuh art ma" Langsung aku to the point.

"Iya itu mama yang pesenin, gak papa buat bantu-bantu kamu di rumah. Anak-anak kamu juga ada 2 masih pada aktif pasti repot kalau gak ada art" Jawabnya.

"Tapi Ara udah punya bibi di rumah ma jadi gak perlu lagi ma. Lagian rumah Ara juga gak begitu besar, Ara dan bibi bisa beresin sama-sama. Untuk masalah anak-anak mereka gak pernah ngeberantakin rumah jadi aman aja ma. Maaf ya ma" Aku sebisa mungkin menolak karena memang aku betul-betul tidak butuh.

Ya kali rumah kecil gini dan kerjaan gak untung gede segala pake art 2 kan gak lucu ya.

"Walah mama kira kamu gak ada yang bantuin di rumah makanya mama pesenin art, mama dapat alamat kamu juga dari temen kamu itu si Ria. Ya udah mama telepon pihak PT dulu ya. Maaf ya Ara mama gak tanya dulu, kemaren mama mau tanya tapi lupa dan mama juga lupa minta kontak kamu sama Ria" Jawabnya.

Untungnya mama pengertian dan tidak tersinggung dengan penolakanku.

"Iya ma gak papa. Terima kasih sebelumnya atas perhatian dan kebaikan mama. Ara tutup dulu ya ma. Assalamualaikum" Aku mengakhiri panggilan.

Anakku Bukan AnakmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang