Part 135

1.4K 108 6
                                        

Almeera Pov

Hasil tes DNA sudah keluar dan menyatakan kalau Rio bukanlah ayah biologis dari bayi Siska. Rio berapa kali meminta maaf ke Ria dan mengajak Ria untuk rujuk kembali. Tapi itulah Ria, dia memiliki sifat yang keras kepala padahal dia masih mencintai Rio.

"Udah jangan menangis di sini, kamu laki-laki" Mas Alfandy mencoba menenangkan Rio. Sedangkan aku menenangkan Ria.

"Rio udah jujur ke kamu Ri, dia juga sudah ceritain semuanya ke Mas Alfandy dan aku. Dia gak pernah selingkuh dari kamu" Pujukku ke Ria.

"Aku butuh waktu Ra" Ujar Ria mengusap air matanya.

Ibu bapak Ria dan juga kedua orangtua Rio sudah pulang duluan. Pihak kepolisian juga sudah kembali melaksanakan tugas mereka.

"Cobalah berdamai dengan keadaan, aku tau kamu masih mencintai Rio kan?" Ucapku.

Ria hanya diam dan kembali air matanya menetes. Aku merangkulnya untuk memberikan energi positif padanya.

"Pulang?" Mas Alfandy menegur kami.

"Ayok Ri" Ajakku.

Ria bangun dan mengikutiku, dia sudah tenang tapi masih sesekali senggugukan.

"Aku duduk belakang ya nemenin Ria" Ucapku ke Mas Alfandy.

Mas Alfandy hanya mengiyakan saja karena dia tau posisi Ria saat ini.

***

Author Pov

Setelah beberapa bulan berselang setelah kejadian penemuan bayi Siska, semua kembali normal. Bayi itu dirawat oleh ibunya Ria dan untuk Siska dia hilang bak ditelan bumi.

"Jadwal kontrol kan ma?" Alfandy menegur istrinya.

"Iya mas jadwal kontrol hari ini, ini kontrol terakhir" Jawab Almeera.

"Anak-anak mau diajak apa titip di rumah aja?" Tanya Almeera lagi.

"Titip rumah mama aja ya, biar di sana aja nemenin Ira sama Lea main" Ucap Alfandy.

Mereka berangkat sekitar pukul 2 sore karena memang jadwal buka prakteknya jam 2an. Seperti biasa Almeera cek dengan dokter Nabila.

"Nomor urut berapa mas?" Tanya Almeera.

Yang mengambil antrian memang suaminya karena melalui aplikasi.

"Nomor 3 ma" Jawab Alfandy.

Karena masih ada waktu beberapa menit mereka manfaatkan untuk berjalan menuju ruang bayi. Almeera memang selalu minta ke ruangan bayi, dia bilang suka melihat bayi-bayi yang tertidur.

"Lucu ya mas" Ucap Almeera melihat beberapa bayi yang berada dalam boxnya masing-masing.

"Insyaallah bentar lagi kita juga akan melihat yang lucu-lucu kayak gitu tiap hari" Ucap Alfandy sambil mengusap perut buncit istrinya.

"Au! Nendang mas" Ucap Almeera.

Alfandy memang merasakan tendangan yang cukup kuat dari perut Almeera. Mungkin anaknya tau kalau sedang dibicarakan.

"Pelan-pelan nak kasian mama" Alfandy membujuk anaknya.

Alfandy dan Almeera sampai sekarang tidak mengetahui kalau Almeera mengandung bayi kembar lagi. Dia memang sengaja hanya menanyakan keadaan bayinya saja. Nabila juga diminta Arumi untuk tidak memberitahu keduanya. Arumi bilang mau memberi kejutan untuk keduanya.

Anakku Bukan AnakmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang