Cast: - Kim Jiwon
- Ji Changwook
- and Other CastBagi Jiwon, sebuah tantangan dalam hidup adalah perkara yang sudah biasa, tapi jika tahu tantangan kali ini akan membawanya pada sebuah petaka, pasti ia tak akan memilihnya. Apalagi tantangan tersebut tercipta dari sebuah permainan, yakni, Truth or Dare.
“Apa tak bisa diganti?” yang ditanya hanya menggeleng sembari melirik ke arah sahabatnya yang lain, seakan memberikan semangat untuk tetap mempertahankan tantangan yang telah diberikan.
“Tapi, aku tak akan mungkin bisa melakukannya,”
“Kau tak akan tau jika belum melakukannya,” timpal Krystal, sahabat sekaligus orang yang memberikan tangtangan tersebut. “Ke mana Jiwon yang selalu bisa menghadapi semua tantangan?” tambahnya.
Mendengarnya, gadis bernama Jiwon itu meyakinkan dirinya untuk bisa melakukannya. “Baiklah, tapi beri aku waktu selama seminggu,”
“Itu terlalu lama,” ujar Yoona, sahabatnya yang lain.
“Hmm... Kalau begitu 3 hari,” setelah berpikir sejenak, akhirnya kedua sahabatnya mengangguk mengiyakan.
###
Malam ini sangat sulit untuk Jiwon memejamkan matanya, ia selalu saja memikirkan tantangan dari sahabatnya, sebenarnya ia tak yakin bisa melakukannya, membayangkan wajah datar pemuda itu saja sudah membuatnya ngeri.
Bayangkan saja, dalam waktu tiga hari, ia harus bisa menyatakan cinta pada seorang pemuda berwajah datar dan selalu bersikap dingin, satu hal lagi, tentunya tanpa membuat dirinya malu. Apa yang akan terjadi jika dirinya secara terang-terangan ditolak oleh pemuda itu? Pasti akan sangat memalukan bukan?
Hhhh... Salahkan semua ini pada kedua sahabatnya.
###
“Wajahmu sangat kusut, pasti kau kurang tidur ya?” mendengar pertanyaan itu, Jiwon ingin sekali menjambak rambut Krystal. Apakah sahabatnya tak tahu penyebab semua ini adalah tantangan konyol darinya?
“Jangan bertanya jika sudah memiliki jawabannya,”
“Heyy... Kau sangat sensi sekali hari ini,”
“Hhhhh... Aku sedang tak ingin becanda,”
“Bagaimana? Sudah mendapat cara untuk menyatakannya?” tanya Yoona tiba-tiba.
Dan Jiwon hanya bisa mendengus kesal, sepertinya kedua sahabatnya memang sengaja membuatnya kesal hari ini. Ia sudah sangat pusing untuk memikirkan lancarnya menjalankan tantangan itu dari semalam dan kenapa sekarang harus diingatkan lagi? “Aku malas membahasnya hari ini,”
“Waktumu tidak banyak Ji, mungkin kurang dari 50 jam lagi,”
“Iya-iya, aku tau,”
###
Jam istirahat siang ini terasa sangat membosankan untuk Jiwon, gadis itu tak berniat untuk ikut kedua sahabatnya pergi ke kantin untuk membeli makanan, pikirannya selalu berkutat dengan tantangan yang diberkikan sahabatnya. Ia berpikir, lama-lama akan gila jika terus seperti ini.
Dengan langkah yang sedikit gontai juga wajah yang ditekuk, ia malah berhasil menabrak seseorang.
“Maafkan a... Changwook?!” pekik gadis itu, saat mengetahui seseorang yang ditabraknya.
“Hmm...” gumamnya, sembari melanjutkan kembali langkahnya.
“T-tunggu, ada sesuatu yang ingin aku katakan,” cegahnya dengan menahan lengan pemuda itu.