Sequel Sweet Memories

1.3K 46 2
                                        

Lima bulan telah berlalu, kini Jiwon dan Joongki pun sudah menikah. Mencoba membuat kenangan mereka dari awal lagi, tapi bukan berarti mereka melupakan kenangan yang telah berlalu...

Pagi ini keluarga kecil itu terlihat asyik menikmati sarapan mereka, tapi jika dilihat lebih dekat satu dari dua bocah yang tengah berada di sana terlihat tidak menikmati kebersamaan mereka saat ini. Hal itu terlihat dari ekspresinya yang kadang terlihat masam ketika melihat keakraban ayah dan ibunya.

"Daehyun sudah selesai ayah dan Daehyun duluan ke mobil." Joongki langsung mengalihkan direksinya pada sosok bocah yang kini sudah mulai meninggalkan ruang makan.

"Astaga anak itu. Daehyun?!" Joongki mencoba memanggil putranya, yang menurutnya sangat tidak sopan itu.

"Sudahlah oppa, anak kecil terkadang memang begitu. Mungkin saat ini Daehyun sedang tidak nafsu makan saja." Jiwon menatap Joongki, ia mengusap bahu suaminya. Mencoba menenangkannya.

"Tapi sudah sering dia seperti itu."  Joongki menghela napasnya. Ia memang tahu jika Daehyun awalnya tidak setuju dengan pernikahannya bersama Jiwon, tapi akhirnya setelah diberi pengertian beberapa kali bocah itu pun merestui pernikahannya. Tapi kenapa hal itu malah tak sinkron dengan sikapnya pada Jiwon saat ini?

"Oppa sudah selesai sarapan? Jika sudah lebih baik susul Daehyun. Kasian dia jika harus menunggu lama." Ujar Jiwon kemudian, membuat Joongki mengangguk. "Apa Hyeon juga sudah selesai?" Kini Jiwon beralih pada bocah lelaki yang sedari tadi hanya fokus pada sarapannya. Dan saat ditanya seperti itu Hyeon hanya mengangguk.

"Kalau begitu aku pergi ya." Jiwon mengangguki perkataan suaminya. Joongki memeluk Jiwon untuk beberapa saat, lalu memberikan kecupan singkat di keningnya.

"Hati-hati oppa." Sebagai respon Joongki hanya tersenyum.

"Ayo Hyeon,"

"Ayah duluan saja, Hyeon nanti menyusul." Joongki tersenyum, lalu mengusak surai bocah itu.

"Baiklah, ayah tunggu di mobil ya."

"Okee."

"Jadi? Apa ada yang ingin Hyeon bicarakan dengan mama?" Hyeon langsung mengangguk. "Lalu, apa itu?" Hyeon mulai mendekati Jiwon, bocah itu memeluk erat ibunya.

"Apa mama tidak apa-apa? Jujur, Hyeon tidak suka dengan apa yang selalu dilakukan kak Daehyun." Jiwon melepaskan pelukan erat Hyeon, ia mensejajarkan tingginya dengan bocah itu.

"Mama tidak apa-apa, kak Daehyun hanya belum terbiasa dengan kehadiran kita. Nanti, jika sudah terbiasa pasti sikapnya akan jadi baik seperti dulu." Memang, sebelum Jiwon menikah dengan Joongki Daehyun dulu sangat akrab dengannya. Bahkan jika sudah bertemu dengannya bocah itu seakan tidak mau lepas darinya. Berbeda dengan saat ini yang jelas tidak menyukainya.

"Katakan padaku jika mama sudah tidak kuat menghadapi kak Daehyun, biar nanti Hyeon yang melawannya." Ujar Hyeon berapi-api. Karena bukan sekali dua kali Daehyun bersikap tidak baik pada mamanya, tapi sudah sangat sering. Ia tidak rela jika ibu tersayangnya diperlakukan seperti itu. Dan jika bukan karena Jiwon, pasti ia sudah membalas semua perlakuan itu.

"Siap komandan!" Jiwon menjawab sembari hormat, menghadirkan sebuah senyuman di bibir Hyeon. Ibunya selalu bisa membuatnya tersenyum dan Hyeon merasa sangat beruntung bisa memiliki ibu seperti Jiwon. "Nah, sekarang lebih baik Hyeon menyusul ayah. Nanti bisa telat jika terlalu lama bersama mama." Hyeon mengangguk. Lalu mengecup pipi Jiwon. Dan setelahnya pergi menyusul Joongki yang sudah berada di dalam mobil.

###

"Kenapa bukan ayah atau paman Minho yang menjemputku?" Tanya Daehyun, ketika yang keluar dari dalam mobil adalah Jiwon. Sementara Hyeon yang berada di samping Daehyun langsung menghampiri Jiwon dan memeluknya.

Oneshoot!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang