Kemudian Hiroi pun mengabaikan Ayumu karena sedang merajuk.
"Hiroi, mama buatkan makanan kesukaanmu."
Ucap Ayumu mulai mencairkan suasana hati anaknya. Tapi dia menolak Ayumu dan memilih bersama dokter Hide yang sedang baca buku Biologinya di ruang tamu. Dia bahkan tidur bersama dokter Hide dan tidak mau ikut ibunya lagi dia mengabaikannya dengan keras, dokter Hide menatap kedua anak ibu ini yang sedang bertengkar.
"Hiroi, mama bacakan dongeng mau?"
"..............................."
Hiroi mengabaikan Ayumu.
Ayumu duduk diam di sofa dan menghela napas panjang. Dia tidak berhasil merayu anaknya.
Kepalanya sedikit pusing dan dia pun berbaring di sofa hingga benar-benar terlelap.
Dokter Hide mencarinya setelah menidurkan Hiroi.
Dia mendapati Ayumu yang terlelap di sofa.
"Kalau kau tidur di sini nanti masuk angin."
Gumamnya menggendong Ayumu ke kamar dan membaringkan ke samping Hiroi.
Dia tertawa kecil,
"Keduanya sangat mirip."
Ucapnya senang seperti mendapatkan mini Ayumu di hadapannya.
Dia sangat senang walau Ayumu masih belum jujur sepenuhnya padanya. Dia tidak mau menceritakan apa beban yang sedang dia pikul kali ini. Dia merahasiakan hal besar ini dari dokter Hide.
"Masalah uang? Tidak mungkin. Kebahagiaan? Tidak mungkin juga, aku selalu membuat mereka bahagia. Lalu apa yang membuatnya berpikir sangat keras?!"
Pikirnya sedikit emosi.
Keesokan paginya dokter Hide terbangun dan mendapati keduanya masih terlelap sambil berpelukan.
"Mereka ini memang tidak bisa menjauh satu sama lain."
Gumamnya tertawa kecil, dia pun mengambil hp dan mengabadikan di hpnya. Segera dia jadikan lockscreen dan wallpaper androidnya. Dia kembali tertawa kecil dan berjalan masuk toilet untuk bersiap-siap.
Saat dia keluar dari kamar mandi Ayumu sudah tidak ada di kamarnya. Hiroi masih terlelap di sana.
Dia pun mencarinya dan melihat Ayumu sedang membuatkan sarapan.
"Aku bangun kesiangan, kenapa tidak membangunkanku?"
"Ku lihat kau sedang tidur nyenyak, jadi tidak mau kubangunkan."
"Kau harus membangunkanku. Kalau tidak sarapan pun tidak bisa dokter makan nanti."
"Aku bisa makan di kantin."
Jawabnya dan ditatapi Ayumu.
"Tapi masakanmu lebih enak."
Pujinya karena tatapan Ayumu.
"Aku mau makan sekarang."
Sambungnya segera duduk di kursi. Kemudian si kecil datang dan duduk di samping dokter Hide. Dia mengusap kepala Hiroi.
"Kau sudah bangun? Kenapa bangun awal?"
"Aku mau ikut dokter ke rumah sakit."
"Eh?"
Dia menatap Ayumu kali ini meminta penjelasan.
"Hiroi, dokter pergi kerja. Jadi Hiroi ikut mama saja yah."
Ucap ibunya dan diabaikan Hiroi lagi.
"Benar, Hiroi di rumah saja yah. Dokter kerja dan tidak bisa menjagamu."
Ucapnya dan membuat Hiroi mulai merengek.
"Baiklah,"
Jawab dokter Hide akhirnya.
"Tapi dengan satu syarat."
"Syarat?"
"Ayumu harus ikut, aku tidak bisa menjagamu saat ada keadaan darurat. Kau mengerti?"
Jelasnya pada Hiroi, Ayumu menatap anaknya dan dia mengangguk tanda setuju. Keduanya sepakat dan mereka pergi setelah sarapan.
Selama perjalanan Ayumu terlihat was-was dengan sekitarnya. Dokter Hide menatapnya sedari menyetir.
"Ada apa Ayumu?"
"Ti-tidak apa-apa."
Jawabnya gugup, dokter Hide tahu Ayumu berbohong padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love 2 (Mpreg)
RomanceBuku kedua dari My Love Sindrom seorang pria yang hamil adalah suatu penyakit yang langkah dan penyebabnya belum dapat diketahui. ini adalah cerita fiksi PRIA YANG DAPAT MENGANDUNG DAN MELAHIRKAN ANAK.