My Love "357"

2.8K 300 24
                                    



Setelah beberapa hari berlalu, Murano pun menampakkan batang hidungnya.

"Tsuki chan!"

Panggilnya sambil merengek.

"Anda terlihat sibuk, Murano san."

"Sekretarisku tidak mengizinkanku pergi! Aku dipaksa menyelesaikan semua kerjaannya!"

"Anda sudah bekerja keras, apa yang anda inginkan?"

"Kalau boleh aku ingin nomor hpmu."

Jawabnya cengengesan, padahal bukan itu maksud Tsuki.

"Dan Bloody Mary-nya."

Sambungnya dan Tsuki mengangguk mengerti.

Segera dia membuatkan minumannya dan mencatat nomor hpnya di sebuah kertas kecil.

Mata Murano berbinar-binar menerima nomor hp Tsuki. Dia sangat senang dan segera mensavenya.

Dia tertawa senang. Tsuki bisa melihat wajah cerianya walau lampu remang-remang.

"Dia mudah ditebak,"

Gumamnya tertawa kecil.

"Tsuki chan, aku belum makan malam. Temani aku makan okey."

Ajak Murano pada Tsuki yang akan pulang. Dia menunggunya di sana sampai Tsuki pulang.

"Belum makan malam? Ini sudah sangat larut Murano san."

"Iya, karena sibuk bekerja tadi. Aku tidak ingat makan."

Jawabnya.

"Baiklah, ingin makan apa?"

"Ada restoran dekat sini, kita ke sana saja."

"Okey."

Jawabnya dan akhirnya berhasil mengajak Tsuki makan malam. Dia senang sekali dan tersenyum penuh arti.

Murano memesan banyak makanan, Tsuki hanya terdiam melihat makanan di mejanya.

"Murano san makan banyak?"

"Iya, aku makannya banyak. Apa yang Tsuki chan mau?"

"Aku sudah makan, aku temani saja."

"Ayolah Tsuki chan, kau perlu diisi lagi. Makanlah yang banyak."

"Ah..Iya, aku akan makan."

Ucapnya akhirnya.

Tidak lupa Murano memesan wine mahal untuk makan malam spesialnya.

Tsuki tidak banyak minum dan menemani Murano sampai selesai makan dan minum.

"Tsuki chan, maaf sudah mengambil waktu istirahatmu."

"Tidak apa-apa, besok aku off day."

"Benarkah? Kalau begitu mau keluar nonton movie?!"

"Iya? Tentu,"

"Besok sore aku akan menjemputmu!"

"Iya, hati-hati dijalan."

"Iya."

Jawabnya segera pergi dari sana. Tsuki pun masuk ke dalam rumah dan ke kamar langsung untuk tidur.

...............................................

Murano bersenandung kecil dan mengerjakan tugasnya dengan cepat. Hiro menatapnya,

"Apa yang membuat president begitu semangat hari ini?"

"Aku mau kencan dengan Tsuki."

Jawabnya tanpa memandang Hiro.

"Apa president sudah jadian dengannya?"

"Belum, kami hanya berteman."

"Apa president yakin dia akan menyukaimu?"

"Aku akan berjuang."

Jawabnya lagi.

"Hiro, kau sudah mencari tahu latar belakang Tsuki?"

"Aku tidak mendapat banyak, aku akan mengiriminya lewat email."

"Ohh tidak perlu, aku sudah mendapatkannya secara langsung."

Jawabnya sok-sok an. Tahu juga sedikit saja.

"Baiklah kalau begitu,"

"Tolong carikan tiket film romantis untuk sore ini."

"Film romantis?"

"Aku akan kencan dengan Tsuki, tentu saja harus film romantis."

"Kesukaan Tsuki san itu film comedy."

"Apa?!"

Tanyanya kaget dan menatap Hiro.

"President yakin tidak mau biodatanya?"

"Aku mau kalau begitu!"

Jawabnya cepat.

"Kirim ke emailku segera!"

"............................."

Hiro menatapnya, berubah pikirannya cepat sekali.

"Aku harus segera menyelesaikan tugasku!"

Pekiknya kembali bersemangat.

Tsuki baru bangun tidur setelah tidur seharian, dia melihat jam dan segera bersiap-siap sebelum Murano datang.

Setengah jam menunggu, akhirnya hp Tsuki berdering mengabarkan Murano sudah menunggu di depan pintu.

"Tsuki chan!"

Panggil Murano segera keluar dari mobil dan menghampiri Tsuki. Dia mengunci rumahnya.

"Movienya jam 5 sekarang baru jam 4, kita mau jalan kemana dulu?"

"Iya, Murano san mau kemana?"

"Makan? Ayo makan, aku sangat lapar."

"Iya, kita makan dulu. Aku juga lapar,"

"Tsuki chan belum makan?"

"Aku baru bangun tidur, jadi tidak sempat buat makan."

"Baiklah! Ayo pergi makan!"

Pekiknya segera mencari makan,

Orang-orang melihat Murano yang mempesona dengan tinggi dan wajah rupawannya serta suit yang seperti boss besar ini. Tsuki hanya memakai kaos oblong biasa dan jaket tipis.

Dia tahu pandangan wanita-wanita pada Murano.

"Dia sangat menarik perhatian.."

Gumamnya.

"Iya?"

Tanya Murano mendengar gumaman Tsuki.

"Bukan apa-apa, kita cari makan di dekat bioskop saja."

"Tentu,"

Ucapnya mencari tempat untuk mereka makan.

Selesai mengisi perut mereka pun nonton, suara tawa terdengar di dalam ruangan itu. Murano tersenyum senang melihat Tsuki tertawa lepas karena filmnya. Murano tidak fokus melihat layar melainkan fokus melihat Tsuki tertawa, dia bahkan membeli popcorn super besar untuk makan berdua serta air soda. Sampai filmnya habis Murano sama sekali tidak mengerti jalan cerita filmnya, sedangkan Tsuki mengingat kembali dan tertawa serta bercerita pada Murano yang hanya bisa tertawa karena tidak tahu jalan ceritanya.

My Love 2 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang