Eirin pun membawanya ke kantor untuk diperkenalkan pada karyawan lain di sana. Mereka adalah salah satu perusahaan tekstil terbesar di daerahnya.
Itu tidak ada kaitannya dengan pekerjaan lainnya. Tapi perusahaan inilah yang selalu menjadi prioritas Eirin. Dia yang mengelolahnya.
Semua karyawannya memberi hormat pada Eirin dan Mikoto.
"Kalau kau senggang, datanglah kemari dan belajar. Aku akan selalu menemanimu belajar."
"Tentu, aku akan memikirkannya Eirin. Tapi aku harus fokus dengan pekerjaan utamaku dulu."
"Aku tahu, kau tidak perlu memikirkannya sampai serius begitu."
"Iya,"
"Dan kuharap kau selalu berhati-hati dengan sekitarmu."
"Baik."
"Eirin!"
Panggil seseorang membuat keduanya berpaling.
"Niisan! Sejak kapan Niisan pulang?"
"Aku baru tiba kemarin, aku ke kantormu tapi kau tidak ada."
"Kemarin aku di rumah, ketua sakit jadi aku menjaganya."
"Maksudmu ayahmu?! Apa dia baik-baik saja?"
"Iya, ayahku juga sakit. Tapi maksudku ketua di sampingku."
Ucap Eirin memperjelas, orang ini menatap Mikoto yang berwajah datar dan tidak terlihat ramah ini.
"Siapa dia?"
"Ketua baru."
"Hah?!"
"Kau belum tahu? Kenalkan dia Mikoto, dan Mikoto dia itu anak dari kakak ayahku. Sato."
Jelas Eirin dan dia hanya memberi hormat.
"Aku sama sekali tidak diberitahu!"
Pekiknya sangat kaget.
"Ayah sakit dan dia dinobatkan jadi ketua baru."
"Tapi kenapa dia?! Kenapa bukan kau!?"
"Itu pilihan ayahku, aku tidak bisa membantahnya."
"Tidak! Tidak! Ini tidak benar! Ayahmu salah besar!"
"Ayah tidak salah, dia benar menobatkannya sebagai ketua. Aku tidak akan bisa sepertinya."
"Ayahmu salah besar memberikan jabatan ketua kepada orang begitu saja!"
Pekiknya tidak percaya dengan semua ini. Orang tidak dikenal jadi ketua?? Jangan bercanda saja!
Mikoto hanya terdiam. Eirin pun menarik Sato pergi.
"Ayah diserang, jadi orang itu menolongnya."
Ucap Eirin. Mikoto hanya terdiam melihat mereka berbicara. Dia tidak bisa mendengarnya lagi. Dia pun memilih melihat sekitar kantor dengan beberapa bodyguard menjaganya.
Eirin menjelaskan semuanya pada kakaknya ini. Dia belum tahu karena baru pulang dari luar negeri untuk perjalanan bisnisnya.
"Kantornya besar sekali, apa dia membeli semua gedung ini?"
Pikirnya melihat sekitarnya, dia merasa takjub.
Mikoto berkeliling melihat semua sudut tempat ini dan tiba-tiba saja seseorang menabraknya. Seorang kurir yang memakai topi dan tidak jelas wajahnya, Mikoto membiarkannya pergi setelah kurir itu meminta maaf.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love 2 (Mpreg)
RomanceBuku kedua dari My Love Sindrom seorang pria yang hamil adalah suatu penyakit yang langkah dan penyebabnya belum dapat diketahui. ini adalah cerita fiksi PRIA YANG DAPAT MENGANDUNG DAN MELAHIRKAN ANAK.