Yuka termenung menyirami tanamannya.
Semalam dia sudah mengusir teman satu-satunya yang dia punya saat ini.
Tapi teman ini juga tidak permanent. Sebentar lagi dia juga akan pergi lagi, dia hanya liburan di sini.
Dia menghela napas panjang kemudian berbaring di lantai rumahnya.
Cuacanya begitu panas, dia malas memanem semangkanya. Tapi dia punya pesanan yang harus segera disiapkan dan akan diambil hari ini.
Dengan malasnya dia segera memetik buah semangkanya. Sehabis memetik dia lanjut memasukkan ke dalam ranjang lalu mengangkatnya ke tepi dan dilakukan berulang-ulang hingga selesai.
Dia sudah begitu kepanasan, tapi dia tidak peduli dan tetap melanjutkan pekerjaannya hingga selesai.
Tidak lama setelahnya pedagang buah datang mengambil pesanannya.
Yuka menghela napas lelah dan berjalan masuk ke dalam rumahnya untuk mendinginkan diri, dia begitu panas sekali.
Dia berbaring ke lantai tanpa melepas pakaian kotornya.
Kepalanya mulai berkunang-kunang dan segera dia terlelap.
Tiba-tiba terdengar suara pecahan kaca membuat Yuka membuka matanya, dia melihat sekitarnya dan dia sudah berada di atas futonnya dengan pakaian bersih.
"Aww! Aww!"
Jerit Kio dari balik dapur. Yuka segera bangkit dan membuatnya pandangannya gelap sejenak dan kemudian terang kembali. Dia segera ke arah dapur.
"Apa yang kau lakukan?!"
Marahnya melihat Kio memunguti mangkok yang pecah dan supnya juga berhamburan.
"Yuka! Kau sudah bangun!?"
"Apa yang kau lakukan? Kenapa kau di sini?!"
"Aku melihat pintumu tidak dikunci karena tidak ada jawaban saat kupanggil, aku pun masuk tanpa ijin, tapi yang kulihat kau sedang tidak sadar. Jadi aku membawamu ke kamar setelah membersihkan tanah dari tubuhmu dan mencoba membuatkan makan malam untukmu. Lalu tidak sengaja aku menumpahkannya."
Jelasnya singkat.
"Maaf.."
Yuka hanya menghela napas panjang.
"Pergi dari sana!"
Usirnya dan Kio berjalan mundur. Yuka membereskan pekerjaan Kio yang tidak becus ini.
Makanan tidak enaknya disulap jadi terasa penyedapnya.
Yang tidak bisa dia ubah adalah nasi.
Nasinya lembeknya sama seperti bubur.
Kio cengengesan melihat Yuka terdiam dengan nasi lembek di mangkoknya,
Tapi dia memakannya tanpa komplain.
"..................."
"Apa enak?"
Tanya Kio. Yuka menatapnya, masih berani bertanya enak atau tidak?
"Kenapa kau di sini? Bukankah aku sudah menyuruhmu jangan kemari?!"
Ucap Yuka tiba-tiba.
"............................"
"Setelah makan pergi dari sini."
Usirnya.
"Yuka! Aku tidak mau pergi dari sini! Aku ingin bersamamu! Aku akan segera pulang ke kotaku. Jadi biarkanku bersama sebentar!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love 2 (Mpreg)
RomanceBuku kedua dari My Love Sindrom seorang pria yang hamil adalah suatu penyakit yang langkah dan penyebabnya belum dapat diketahui. ini adalah cerita fiksi PRIA YANG DAPAT MENGANDUNG DAN MELAHIRKAN ANAK.