Tsuki terdiam dalam kasurnya, Murano datang menghampirinya.
"Tsuki kau baik-baik saja? Aku dengar kau tidak sehat?"
"Hmm..Dadaku sedikit sesak."
"Ada apa? Akhir-akhir ini asmamu sering kambuh, apa perlu kupanggilkan dokter?"
"Tidak perlu, aku sudah baik-baik saja. Mungkin karena beban di sini,"
Ucapnya menunjuk perutnya yang sudah sangat besar,
"Kandunganmu sudah berumur 9 bulan, jadi aku sudah menyiapkan segala sesuatunya. Dan aku akan tetap bersamamu. Jangan melakukan sesuatu mulai sekarang."
"Aku mengerti, aku harus melakukan operasi?"
"Iya, aku tidak mau ambil resiko. Aku takut ketika hari persalinan kau tidak mampu karena sesak napas. Dokter sudah menjelaskannya, lebih baik melakukan ini dan tidak mengalami resiko kematian."
"Maaf, aku lemah karena ini."
"Tidak apa-apa, asal kalian baik-baik saja sudah cukup bagiku."
Ucap Murano mengusap wajah Tsuki.
"Kau sangat baik, Murano san."
"Tentu saja, aku suami terbaikmu."
Pujinya pada diri sendiri, Tsuki tertawa dan Murano menciumnya.
"Baik-baik saja kalian,"
Doanya sambil mengusap perut Tsuki.
Tsuki pun terlelap setelah di usap tangan hangat Murano.
Murano pun tidur di sampingnya dan memeluknya.
...................................
"Mikoto sama, terima kasih sudah mengirimkan anak buahnya. Karena mereka sekarang Tsuki aman. Iya sebentar lagi hari persalinannya. Hmm terima kasih doanya."
Tawa Murano saat di telpon Mikoto.
"Tuan!! Tuan!!"
Jerit pelayan Tsuki membuatnya kaget, teleponnya dia matikan segera.
"Ada apa?"
"Tsuki sama pingsan karena sesak napas!"
"Apa?!"
Pekik Murano kaget segera berlari ke arah kamarnya, Tsuki terbaring lemah.
"Tsuki! Tsuki!"
Panggilnya, pelayannya memberikan inhaler pada Tsuki.
"Murano.."
Panggil Tsuki kembali sadar.
"Perutku sakit.."
Sambungnya.
"Iya! perutmu sakit?! Ayo ke rumah sakit!"
Pekiknya dan menggendong Tsuki.
"Siapkan mobil!"
Pesannya pada bodyguard di luar. Segera mereka mengambil mobil dan membawa Tsuki ke rumah sakit.
Keadaan Tsuki lebih baik di rumah sakit. Dokter Hide menanganinya dengan baik.
Wajahnya juga sudah kembali normal.
"Tsuki akan tetap di sini sampai hari persalinan lusa nanti."
Ucap dokter Hide melihat keadaan lemah Tsuki.
"Aku mengerti dokter, lebih baik dia di sini. Tolong tangani Tsuki dengan baik."
"Aku akan menjaminnya."
"Aku akan bersamanya."
"Itu lebih baik, Tsuki akan merasa senang denganmu di sini."
"Iya, aku tidak bisa meninggalkannya. Aku sudah berjanji padanya."
"Baiklah, aku tinggal. Biarkan Tsuki istirahat."
"Terima kasih dokter!"
Ucap Murano dan dokter Hide tersenyum.
"Tsuki,"
Panggil Murano mengusap wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love 2 (Mpreg)
RomanceBuku kedua dari My Love Sindrom seorang pria yang hamil adalah suatu penyakit yang langkah dan penyebabnya belum dapat diketahui. ini adalah cerita fiksi PRIA YANG DAPAT MENGANDUNG DAN MELAHIRKAN ANAK.