My Love 2 "343"

3.1K 310 44
                                    



Lalu pada suatu pagi Miharu muntah-muntah karena merasa tidak enak badan.

Sato yang mendengarnya justru menjerit senang.

"Jangan-jangan kita sudah berhasil!"

Pekiknya girang. Miharu yang lelah pun tidak menjawabnya.

"Ayo ke rumah sakit!"

Pekiknya akan membawa Miharu ke rumah sakit.

Miharu hanya mengiyakan Sato yang begitu senang, padahal dia sendiri tidak yakin.

"Miharu hanya masuk angin."

Ucap dokter Hide pada mereka. Miharu sudah duga, tapi bagi Sato itu hal yang mengejutkan. Dia langsung menemui dokter kandungan loh.

"Apa dokter tidak salah periksa? Miharu tidak hamil? Dia muntah-muntah pagi ini!"

"Dia tidak hamil, dia hanya masuk angin."

Jawab dokter lagi membuat Sato merasa kecewa.

Miharu menatap Sato, apa dia benar-benar ingin punya anak?

Pikir Miharu melihat sikap Sato. Dia merasa kecewa juga, dia tidak bisa mengabulkan keinginan Sato karena dia seorang pria. Dia sudah baca internet tentang sindrom tersebut, ada pria yang bisa hamil dan ada juga yang tidak bisa. Mungkin dia salah satunya. Dia hanya pria normal yang tidak akan memberikan Sato keturunan yang dia inginkan.

Miharu tidak bisa bersuara, memang dari awal dia tahu dia tidak hamil. Karena takut membuat Sato kecewa, dia menurutinya. Siapa tahu ada benarnya dia hamil? Tapi semua impian Sato langsung pupus.

Dia berjalan lesu keluar dari rumah sakit.

"Apa kita kurang lihai melakukannya?"

Tanyanya bodoh pada Miharu.

"Apa yang kau maksud bodoh? Kalau kau benar-benar ingin punya anak cari saja wanita yang pasti!"

Balas Miharu membuat Sato menatapnya, Miharu segera menutup mulutnya karena mengutarakan kata hatinya.

"Kenapa kau mengatakan hal ini Miharu?"

"Maaf, aku tidak bermaksud.."

Ucap Miharu gugup.

"Kalau kau tidak senang punya anak denganku katakan saja. Aku akan melakukan apapun yang kau suka."

"Tidak..Bukan begitu.. Sato maafkanku. Aku tidak bermaksud melakukannya.."

"Baiklah kalau itu keinginanmu."

Ucapnya berjalan pergi, Sato sedang sangat kesal.

"Sato..Maaf.."

Miharu segera mengejar Sato tapi dia justru ditabrak motor yang baru lewat. Ini salah Miharu yang berlarian mengejar Sato tanpa melihat sekitar, tabrakan tidak bisa dihindari.

Miharu terduduk di aspal, untung tidak ada luka serius.

Pengendara motor segera turun dari motor dan marah-marah.

"Kau buta?! Kenapa berlarian di tengah jalan?! Kau orang gila!?"

Marahnya karena merasa tidak salah, Miharu hanya terduduk di lantai.

Sato pun datang mengcengkram kerah pria ini.

"Kalau kau berani bicara kasar padanya! Aku potong lidahmu!"

Marahnya, Miharu menarik baju Sato.

"Maafkanku, aku tidak bermaksud menyakitimu."

Tangisnya. Sato terdiam dan membiarkan orang itu pergi.

Dia menghela napas panjang.

"Kau tidak apa-apa?"

Tanya Sato dan Miharu menggeleng tanda tidak.

Sato membantunya berdiri dan melihat luka di tangannya.

"Kau bilang tidak apa-apa? kau berdarah!"

"Aku tidak merasa sakit."

Jawabnya. Sato pun membawanya kembali ke rumah sakit untuk diobati tangannya. Miharu terus menatap Sato takut dia pergi meninggalkannya.

"Aku tidak akan pergi kemana-mana."

Ucap Sato yang seperti mengerti tatapan Miharu.

"Kau tidak akan meninggalkanku?"

"Tidak, aku lapar."

"Aku akan masak,"

"Tidak, kita makan diluar saja. Lagipula tanganmu sedang sakit."

"Baiklah,"

"Kau ingin makan apa?"

"Aku apa saja asal Sato suka."

"Baiklah."

Mereka pun pergi makan,

Tapi Sato tidak banyak bicara dengan Miharu.

"Kau mau ini?"

Tanya Miharu memberikan seekor udang besar,

"Tidak, untukmu saja."

Jawab Sato memakan makanannya. Miharu jadi tidak berselera makan. Makanan seafoodnya tidak lagi enak di mata Miharu. Dia tahu Sato masih marah padanya.

Mereka pulang dalam keheningan.

Setelah mengantar Miharu pulang, Sato mendadak dapat kerjaan dan pergi meninggalkan Miharu kembali.

"Apa dia segitu inginnya punya anak?"

Pikir Miharu menyentuh perutnya sendiri.

My Love 2 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang