Sesampainya diujung gunung, mereka membuat api unggun serta perkemahannya sudah siap mereka huni.
Kasumi duduk diam di depan api unggun karena lelah. Taiyou datang memberikan segelas susu coklat hangat.
Dia menyelimuti Kasumi dengan selimut tebal yang di bawa.
"Apa kau capek?"
"Sangat."
"Bagaimana perjalanan pertamamu?"
"Melelahkan tapi juga menyenangkan."
"Hmm?"
"Bisa mendaki bersama, bermain bersama, bahkan mandi bersama. Semuanya pengalaman baru yang kudapatkan selama ini. Tidak buruk."
Ucapnya mulai meminum susu hangatnya.
"Kau terlihat senang."
"Tentu saja."
"Tapi sekarang aku kangen dengan ayah dan Ibu."
"Aku juga.."
"Hah kau kangennya dengan siapa?"
"Kenapa kau bertanya! Tentu saja dengan mereka!"
"Baiklah, kau imut sekali."
Pujinya mencuibit pipi Kasumi. Kasumi memukul tangannya.
"Jangan menyentuhku!"
"Baiklah! Ayo tidur! Besok kita akan melakukan pencarian."
"Pencarian?"
"Iya, kita akan dibagi menjadi 2 regu untuk mencari bendera yang sudah dipasang panitia dan siapa yang lebih banyak mendapatkan bendera. Mereka akan bebas, dan yang kalah akan masak untuk yang menang."
"Heh!? Masak?!"
"Iya! Aku tidak sabar!"
Pekiknya senang.
Paginya mereka benar-benar berpencar untuk mencari bendera yang sudah dipasang panitia. Kasumi dan Taiyou terbelah dengan regu A dan regu B.
Tapi mereka tetap bersama, siapa yang lihat benderanya dulu jadi miliknya. Tapi..
"Aku melihatnya dulu!"
Pekik Taiyou pada regu lainnya.
Kasumi hanya diam karena Kasumi berada pada pihak yang lain.
Pada akhirnya Taiyou kalah suit dan harus menyerahkan bendera yang dia dapat.
Kasumi tidak bicara sepatah katapun, teman satu regunya yang dapat. Dia juga tidak mau kalah dan masak untuk yang lain.
Dia musuh dalam selimut.
Cuaca yang semula cerah berubah jadi berawan dan mulai gelap.
Melihat situasinya beberapa murid sudah kembali ke perkemahan.
Sedangkan Taiyou yang masih kesal pun tetap mencari benderanya.
Kasumi menatap langitnya dan hujan mulai turun.
"Taiyou, seharusnya kita kembali."
Ucap Kasumi pada Taiyou yang berjalan di depannya dulu.
"Apa Kasumi?? Aku tidak jelas mendengarnya?!"
Pekiknya tidak jelas mendengar suara Kasumi.
"Ayo kita kembali! Sudah hujan!"
Pekiknya keras dan Taiyou pun mengangguk mengerti.
Saat Taiyou akan berjalan pergi dia justru terpeleset karena licin. Dia terguling ke bawah lubang yang terisi air hujan.
"Taiyou!!"
Jerit Kasumi segera berlari ke arah Taiyou.
"Aww! Aww!"
Jeritnya kesakitan.
"Taiyou! Taiyou! Kau baik-baik saja?!"
"Hm..Aku baik-baik saja."
Saat dia ingin bangun langsung kakinya terasa sakit.
"Aw! Aww!"
"Ada apa?!"
"Kakiku sepertinya keseleo."
Ucapnya menatap Kasumi yang berada di atas lubang.
"Ja-jadi aku harus gimana?! Pegang tanganku!!"
Pekiknya menjulurkan tangannya ke arah Taiyou. Tapi Taiyou tidak bisa menggapainya karena cukup jauh jangkuannya.
Kasumi terus menjulurkan tangannya hingga dia sendiri yang terjatuh ke dalam karena licin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love 2 (Mpreg)
RomanceBuku kedua dari My Love Sindrom seorang pria yang hamil adalah suatu penyakit yang langkah dan penyebabnya belum dapat diketahui. ini adalah cerita fiksi PRIA YANG DAPAT MENGANDUNG DAN MELAHIRKAN ANAK.