My Love 2 "312"

3.2K 298 19
                                    



Mikoto kembali bekerja seperti biasanya, dia pun membantu Eirin di kantor saat senggang. Wanita yang pernah ditolong Mikoto pun membawakan makan siang dan minuman dingin untuk Mikoto.

"Terima kasih,"

Ucap Mikoto menerima makanan gadis ini. Gadis ini pergi dengan wajah senang.

Eirin menatapnya.

"Kau tidak belajar dari pengalaman?!"

Marah Eirin.

"Eirin, dia tidak mungkin meracuni makananku. Kenapa kau berpikiran seperti itu?"

"Kau yang tidak punya pikiran mencurigai orang!"

"Eirin, dia itu wanita yang baik. Tidak mungkin aku menolaknya. Dia sudah berusaha membelinya."

"Makanan seperti itu juga aku bisa membelinya kalau kau mau!"

Marahnya kesal dan berjalan pergi,

"Eirin! Tunggu, jangan marah. Aku tidak akan memakannya okey? Jadi jangan marah."

Ucap Mikoto menyerah dan menahan kepergian Eirin.

Eirin menatapnya kesal, Mikoto tersenyum padanya.

"Jangan marah okey."

"Aku akan membelikan apapun untukmu kalau kau mau makan!"

"Aku tidak lapar, kita lanjutkan kerjaan kita dan pulang awal. Kau sudah bekerja seharian, jadi butuh istirahat sekarang."

"Baiklah, sehabis ini kita pulang."

Ucapnya tenang dan kembali duduk dikursinya.

Mikoto bernapas lega, dia tidak mau lagi bertengkar dengan Eirin hanya karena hal sepele.

Setelah beres mereka pun pulang, karyawannya tetap memberi hormat pada keduanya saat pergi.

Eirin kini lebih berhati-hati lagi saat makanan dibawa ke kamar Mikoto.

Dia tidak mau terjadi hal yang sama, dia melakukan tes dengan alat pendeteksi segala racun.

Setelah aman baru makan bersama Mikoto.

"Tidak perlu melakukannya setiap hari, pasti tidak ada lagi."

"Jangan bilang pasti tidak ada!"

"Iya. Iya."

Jawabnya pasrah. Mereka pun makan malam bersama.

Tiba-tiba pintu terbuka dan Sato datang bersama bodyguardnya menyeret seorang pelayan.

"Sato? Ada apa?"

Tanya Mikoto kaget dengan kedatangannya yang mendadak.

"Aku menemukan pelakunya."

Ucapnya dan Eirin segera menatap orang yang menggigil ketakutan itu. Mikoto menatap Sato,

"Lalu kenapa?"

Tanya Mikoto yang sudah tidak mempermasalahkan kejadian tersebut. Dia juga sudah sembuh dan tidak ada keluhan.

"Kenapa kau bilang?!"

Tanya Eirin menatap Mikoto.

"Dia pelakunya kau tahu! Dia yang sudah meracunimu!"

"Lalu? Aku sudah tidak apa-apa sekarang. Jadi tidak perlu dipermasalahkan lagi."

"Mikoto! Aku tidak suka sifatmu ini! Kau harus tegas dan menghukumnya! Kalau bisa dibunuh!"

Ucapnya membuat Mikoto menatapnya.

"Apa dengan membunuh bisa menyelesaikan masalah?!"

Tanya Mikoto pada Eirin.

"Kalau begitu apa maumu?! Membebaskannya?! Membiarkannya pergi begitu?!"

"Kalau itu mauku! Kau tidak akan bisa membantahnya kan?! Aku ketua kalian, dan berhak memberi perintah!"

Balas Mikoto menggunakan hak kuasanya sekarang.

Eirin terdiam dan menatap Mikoto yang tidak habis pikir melakukan hal ini dan membebaskannya begitu saja.

"Lakukan sesukamu!"

Pekik Eirin kesal dan pergi meninggalkan ruangan itu.

Mikoto menggigit bibir, lagi-lagi mereka bertengkar karena hal ini.

"Ketua, jadi gimana gadis ini?"

"Bawa dia pergi, jangan sampai aku melihat wajahnya lagi!"

Ucapnya yang mulai pusing karena Eirin.

"Baik!"

Pekiknya segera membawa wanita itu pergi.

"Sial!"

Kesalnya tidak lagi nafsu makan. Dia benar-benar tidak mempermasalahkan makanan beracun itu karena dianya sudah selamat. Tapi membunuh orang lain karena hal ini? Dia tidak akan sekejam itu! Dia bukan orang tidak berhati dan tidak bernaluri manusia. Mikoto memikirkannya dengan tenang, tapi berbeda dengan Eirin yang temperamen itu. Dia benar-benar serius akan hal ini, ini seperti pekerjaannya sehari-hari. Karena itu dia sangat pemarah.

Pasti ada alasan kenapa mereka melakukan itu bukan? Tapi karena alasan itu mereka tidak bisa memberitahu Mikoto.

Mikoto ingin tahu kenapa pelayan yang tidak dia kenal itu ingin meracuninya? Dia tidak mungkin punya salah dengan pelayan itu. Tapi tidak mungkin dia akan bicara juga walau disiksa. Karena itu dia melepaskannya.

My Love 2 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang