My Love 2 "216"

4.2K 343 35
                                    



Malamnya Hiroi kembali merengek karena kakinya sakit, keduanya sampai tidak bisa tidur.

Ayumu terus menemaninya, dia terus meminta digendong ibunya tapi dokter Hide tidak mengizinkannya dan menggantikan Ayumu menggendong si kecil yang terus merengek.

"Ayumu, Hiroi demam."

"Aku akan ambilkan obat sirupnya!"

Pekiknya segera bangkit dari duduknya, dengan kaki sedikit pincang dia berjalan ke dapur. Dia mencari obatnya setelah ketemu dia kembali ke kamar.

Dengan pelan dia meminumkannya pada Hiroi dalam gendongan dokter Hide.

Anak ini tidak suka minum obat hingga dia memuntahkannya kembali.

"Hiroi jangan memuntahkan obatnya!"

Marah Ayumu dan Hiroi kembali menangis.

"Ayumu, jangan panik. Dia hanya demam."

Pesan dokter Hide melihat wajah khawatirnya. Dia memang tidak bisa melihat anaknya sakit apalagi menangis sepanjang malam.

"Kembalilah ke kasur, kakimu masih sakit kan? Jadi kau duduk diam saja. Aku bisa mengurus Hiroi."

Sambung dokter Hide membaringkan Hiroi ke kasur dengan pelan, dia sudah berhenti menangis.

Ayumu menghela napas lelah dan kembali duduk di kasur.

Dokter Hide pun memberikan obat sirupnya pada Hiroi perlahan dan dia meminumnya walau sedikit demi sedikit.

Ayumu mengusap kepala Hiroi yang sudah basah karena keringat.

Dia menciumnya dan berdoa demamnya segera turun serta sakitnya segera hilang.

"Hiroi akan baik-baik saja. Sekarang kau istirahat saja, aku akan menjaganya."

"Aku mengerti, maaf sudah merepotkanmu. Aku boleh tidur bersamanya kan?"

"Tentu, tidurlah di sampingnya."

Ucap dokter Hide pada Ayumu. Dia pun segera berbaring di samping Hiroi yang mulai tenang.

Keduanya terlelap, dokter Hide menyelimuti mereka.

Dia pun berjalan keluar dan melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 1 pagi.

Dia memijit kepalanya, akhir-akhir dia juga tidak tidur banyak. Dan lagi kerjaannya juga sedikit menguras tenaganya. Dia duduk di sofa dan meminum segelas kopi untuk menghilangkan rasa kantuknya.

..............................................................

Setelah beberapa hari Hiroi kembali bersemangat. Sakitnya hilang semua, dokter Hide dan Ayumu merasa senang melihat anak mereka sudah kembali ceria.

Yang kecil sembuh kini giliran yang besarnya.

Paginya dokter Hide pergi dengan wajah penuh semangat tetapi ketika pulangnya wajahnya sedikit memar dan lesu lelah terlihat di wajahnya.

Ayumu sampai kaget.

"Dokter?"

Panggilnya kaget melihat dokternya murung. Dia bangun dari kasurnya.

Dia menghampiri Ayumu dan memeluknya hingga jatuh ke kasur.

"Dokter ada apa?! Apa yang terjadi pada wajahmu?!"

"Ayumu...Aku ingin bersamamu.. jangan tinggalkanku..."

Ucapnya kecil dan terlelap dalam pelukannya.

Ayumu jadinya bingung, apa yang terjadi pada suaminya?

Dia pun tidak lagi bertanya dan mengusap kepalanya, dia sedikit menggeser badannya agar tidak menimpa dirinya. Dia mengusap wajahnya yang memar.

"Ada apa? Apa dia bertengkar dengan pasiennya? Atau dia dirampok?!"

Berbagai pikiran buruk terbesit di pikirannya.

Dia memeriksa sudut tubuh lainnya dan tidak ada luka lain selain wajahnya. Dia menghela napas lega, tapi wajah tampannya sedikit buruk karena hal ini.

Setelah itu dia segera mengambil air dingin untuk mengkompresnya. Perlahan dia melakukannya agar dokter Hide tidak terbangun,

Kemudian dia pergi memeriksa Hiroi yang sudah terlelap juga. Dia menyelimutinya dan kembali ke kamar.

Ayumu menghela napas panjang.

"Ayah dan anak sama saja."

Gumamnya segera menyelimuti dokter Hide, dia juga sudah mengantuk dan tidur di sampingnya.

Apa yang terjadi pada dokter HIde?

My Love 2 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang