My Love 2 "330"

3K 275 28
                                    



Eirin pun melihat dokumennya dan kemudian matanya melihat jepit rambut di bawah kakinya,

"Kenapa ada jepit rambut di sini?"

Pikirnya dan menaruhnya di atas meja.

Kemudian tiba-tiba ada karyawan yang mengetuk pintu kemudian berjalan masuk.

"Eirin sama selamat pagi."

"Pagi, ada apa?"

"Dimana ketua?"

"Dia sedang ke toilet, ada apa?"

Tanya Eirin lagi dan wanita ini melihat sekitar dan kemudian melihat jepit rambutnya.

"Maaf, itu milikku."

Ucapnya dan segera mengambilnya.

Eirin menatapnya, dia baru ingat wanita ini yang pernah di tolong Mikoto. Tapi kenapa jepit rambut wanita ini ada di dalam ruangannya?

Otak Eirin mulai berpikir,

Eirin tiba-tiba bangkit dari duduknya.

"Kenapa jepit rambutmu bisa di sini?"

Tanyanya menatap wanita ini, wanita ini jadi gugup dan tidak berani bicara karena ditatapi Eirin.

Eirin menghampirinya dan menarik kerah wanita ini, maklum anak gangster main kasar.

"Apa yang kau lakukan dengan Mikoto?"

Tanyanya lagi.

"Ka-kami..."

Jawabnya gugup. Eirin masih menunggu jawabannya.

Tapi Mikoto kebetulan keluar,

"Eirin?! Apa yang kau lakukan?"

Tanyanya kaget melihat Eirin kasar dengan wanita ini.

"Jawab kalau aku tanya?!"

Marahnya emosi sudah. Mikoto pun segera menolong wanita ini sebelum terjadi hal fatal.

Dia mencoba melepaskan pegangan pada Eirin tapi pegangan Eirin sangat berat sampai Mikoto harus memakai tenaga lebih,

"Eirin lepaskan! Kau bisa membunuhnya!"

Ucap Mikoto melepaskan pegangannya dengan paksa dan tidak sengaja mendorong Eirin hingga dia kembali terduduk ke sofa dengan keras.

Untung saja ada sofa, kalau lantai dingin bagaimana? Bahaya bukan?

"Ei-Eirin?"

Kaget Mikoto karena perlakuannya pada Eirin, Eirin menatapnya.

"Eirin aku bukan sengaja.."

Ucapnya mencoba menjelaskan, Eirin terdiam dan pikirannya sedang kacau.

Dia tidak tahu kenapa Mikoto mendorongnya dan lebih memilih wanita ini, apa mungkin karena dia tidak bisa melayaninya sehingga wanita ini menjadi pilihannya? Kalau benar begitu? Dengan pikiran kacau dia pun berlari pergi,

"Eirin!! Eirin!!!"

Pekiknya tapi Eirin tidak mendengarkannya.

"Kembali ke tempat kerjamu!"

Pesan Mikoto pada wanita ini dan segera dia mengejar Eirin.

Tapi Eirin sudah pergi dengan mobilnya dan meninggalkan bodyguardnya di sana.

"Eirin! Segera kejar Eirin!"

Pekiknya pada bodyguardnya. Dengan mobil satunya lagi Mikoto segera mengejarnya.

Mobil Eirin sudah tidak terlihat lagi, Mikoto sangat panik karena tadi Eirin menangis dan pergi.

"Eirin! Kau dimana Eirin!"

Pekiknya khawatir.

Tiba-tiba mobil Mikoto terhenti dan membuatnya kaget,

"Kenapa berhenti?!"

"Di depan ramai karena ada tabrakan."

Ucap bodyguardnya. Mikoto langsung turun dari mobilnya dan memastikan tabrakan tersebut. Dia terkejut karena mobil yang menabrak pohon itu adalah mobilnya.

"Eirin! Eirin!!"

Panggilnya tapi tidak ada orang di dalam mobilnya.

"Eirin! Dimana Eirin?! Dimana korbannya!?"

Pekik Mikoto meminta penjelasan penduduk yang berkerumun.

"Korban sudah dibawa ke rumah sakit."

"Dimana?!"

Pekik Mikoto seperti akan membunuh orang di depannya ini. setelah mendapatkan alamat rumah sakitnya dia segera ke rumah sakit.

"Eirin! Dimana Eirin! Dia baik-baik saja?!"

Tanyanya pada suster yang lewat, dia tidak tahu apa-apa.

"Korban yang dibawa tadi dimana!?"

Pekiknya emosi, semua menatapnya.

"Ketua?"

Panggil Sato kaget dengan teriakan Mikoto,

"Sato! Sato! Dimana Eirin!?"

Dia benar-benar panik.

"Tenangkan dirimu ketua! Aku tidak mengerti maksudmu!"

"Mobil yang dipakai Eirin kecelakaan tapi Eirin dibawa ke sini, aku mau bertemu dengannya! Apa dia baik-baik saja?! Aku mau bertemu dengannya!"

Mohonnya histeris.

"Aku akan bertanya pada mereka, tenangkan dirimu ketua."

Pesan Sato dan segera menanyakan pada resepsionis.

Mikoto terlalu panik sampai tidak bisa berpikir logis.

My Love 2 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang