Rumah Yuka yang sepi pun kini sudah terdengar tangisan bayinya,
"Yuka! Kirika menangis ini!"
"Tunggu sebentar, aku ganti popok Kiriya dulu."
Balasnya sedang sibuk mengganti popok putranya. Kiriya tersenyum pada ibunya dan membuat Yuka begitu senang. Lain dengan Kirika yang terus menangis dalam pelukan ayahnya.
"Nakal yah, apa yang kau senyumkan hah?"
Ucap Yuka mencolek dagu putranya dan membuatnya tersenyum lagi. Setelahnya dia memberikan Kiriya pada Kio dan mengambil Kirika dalam gendongan Kio, sekejap saja Kirika sudah berhenti menangis. Kio menghela napas panjang. Dia tidak bisa mengurus anak-anaknya.
"Yuka,"
"Hmm..?"
"Apa anak-anak tidak menyukaiku??"
Tanyanya dengan wajah memelas membuat Yuka tertawa.
"Kenapa kau bertanya?"
"Habisnya kenapa saat aku gendong, mereka menangis? Dan setelah kau menggendongnya mereka diam? Kenapa?"
"Mungkin posisi gendonganmu membuat mereka tidak nyaman. Mana mungkin mereka tidak menyukaimu? Mendengar suara pulangmu saja mereka sudah langsung bangun dari tidurnya. Dia menunggumu bermain dengannya lagi."
"Kau yakin? Kau tidak menghiburku kan?"
"Untuk apa aku menghiburmu?"
Tawanya lagi,
"Benarkan posisi menggendongmu agar anak-anak nyaman denganmu."
"Aku mengerti,"
Jawabnya menggendong Kiriya, dia pun bermain dengan si kecil dan Kiriya tertawa membuat Kio menangis bahagia.
"Dia tertawa Yuka! Dia tertawa!"
Jeritnya senang. Yuka tertawa lucu dan juga sudah mengganti popok Kirika.
Kirika justru tertidur karena sudah nyaman ini.
Yuka pun menghampiri Kio,
"Bagaimana?"
"Kiriya benar-benar anak yang murah senyum."
Tawa Kio. Yuka tertawa lagi.
"Aku mau mandi dulu, kau mau ke klinik kan?"
"Iya, aku akan ke sana sebentar lagi. Atau tunggu ada pasien saja baru pergi."
"Mana ada dokter seperti itu! Aku mandi dulu, setelah itu segera ke klinik!"
"Baik.."
Ucapnya pasrah. Kiriya tertidur dalam gendongan ayahnya.
Dia pun membaringkan si kecil bersebelahan,
Yuka juga sudah selesai mandi.
"Yuka.."
Panggil Kio memeluknya.
"Hmm?"
"Malam ini bisa kan?"
Tanyanya memohon. Yuka menatapnya bingung.
Kio pun berbisik. Membuat wajah Yuka merona. Dia benar-benar lupa hal itu karena sudah lama tidak melakukannya.
"Iya, tapi setelah anak-anak tidur."
Balasnya membuat Kio senang sekali. Mereka sudah menahan diri selama 10 bulan ini.
Karena isi dari perut Yuka sudah dikeluarkan, mereka pun ingin melakukannya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love 2 (Mpreg)
RomanceBuku kedua dari My Love Sindrom seorang pria yang hamil adalah suatu penyakit yang langkah dan penyebabnya belum dapat diketahui. ini adalah cerita fiksi PRIA YANG DAPAT MENGANDUNG DAN MELAHIRKAN ANAK.