My Love 2 "356"

2.8K 280 16
                                    




Murano terbangun karena mendengar suara barang jatuh, dia melihat sekitarnya dan selimut sudah menempel di tubuhnya. Dia tidak melihat Tsuki dalam kasurnya. Dia segera bangkit dan kembali terduduk karena kram di kakinya.

"Aduhduh!"

Jeritnya kesemutan karena ditekuk terlalu lama kakinya dan terlelap semalam. Setelah merasa baikan dia segera keluar.

"Tsuki chan?"

Panggilnya melihat Tsuki menyiapkan sarapan.

"Apa aku membangunkanmu?"

"Tidak, kenapa kau di sini? Tidakkah lebih baik kau istirahat?"

"Aku sudah baik-baik saja."

"Demamnya sudah turun?"

"Iya sudah."

"Biar kuperiksa."

Ucapnya menyentuh kening Tsuki dan miliknya sendiri.

"Kau masih sedikit panas."

"Tidak apa-apa. Aku sungguh baik-baik saja."

"Baiklah, tapi jangan memaksakan diri."

"Iya, aku sudah buat sarapan. Duduklah sebentar,"

"Iya."

Jawabnya duduk di kursi dan memandang ke arah Tsuki yang memakai apron, dia tersenyum kecil.

Setelah itu mereka sarapan bersama.

"Kenapa Murano san tahu alamat rumahku?"

Tanyanya dengan nada curiga.

"Aku mendapatkannya dari master! Aku tidak melakukan apapun!"

Ucapnya panik takut Tsuki salah paham dan menganggapnya penguntit.

"Terima kasih,"

"Iya?"

"Terima kasih sudah datang. Kalau Murano san tidak datang, mungkin aku akan jadi mayat pagi ini."

"Dimana orang tuamu? Saudara? Apa mereka tidak ada di rumah?"

Tanyanya karena tidak melihat orang di rumah sepi ini.

"Mereka sudah tidak ada."

Jawabnya.

"Maksudnya sudah tidak ada?"

"Mereka tewas akibat kecelakaan beruntun. Padahal aku bersama mereka, tapi kenapa hanya aku yang selamat? Sedangkan adik dan orang tuaku.."

"Tidak perlu dilanjutkan! Maafkanku sudah bertanya!"

Pekiknya membuat Tsuki kaget,

"Maaf sudah membuatmu mengingat hal sedih! Maafkanku!"

Paniknya dan Tsuki tertawa kecil melihatnya.

"Tidak apa-apa,"

Balasnya dan tertawa karena sikap lucu Murano. Murano sedikit lega melihatnya tertawa seperti itu,

"Aku ingin mengenalmu lebih dalam, Tsuki chan. Aku sungguh-sungguh dengan perasaanku."

"............................"

"Kau tidak perlu memaksakannya, aku.."

"Kita bisa berteman dulu."

Ucap Tsuki membuat Murano menatapnya, menjadi teman? Berarti dia masih punya harapan!

"Aku akan membuatmu jatuh hati padaku!"

Janjinya dan Tsuki tertawa lagi karenanya.

"Sangat optimis."

Tawanya.

"Tsuki chan! Aku akan datang lagi!"

Pekiknya sebelum keluar dari rumah Tsuki. Dia masuk ke dalam mobilnya dan melesat pergi dengan nada bahagia.

Tsuki terdiam setelah kepergiannya, dia merasa lega setelah bercerita pada Murano.

"Aku harus berangkat kerja."

Gumamnya setelah melihat jam di dinding.

................................

"Maaf master semalam aku pulang awal."

Ucap Tsuki pada master,

"Kau sudah baikan? Tidak apa-apa kalau istirahat dulu Tsuki chan."

"Aku sudah baik-baik saja master,"

"Apa Murano san ke rumahmu?"

"Iya, dia sangat membantu."

"Syukurlah! Untung saja dia datang!"

Ucapnya lega. Tsuki tertawa kecil dan kembali bekerja.

"Apa dia akan datang malam ini?"

Pikir master.

Sedangkan di kantor Murano.

"Hiro!! Kenapa banyak kerjaan sekali?!"

"Karena anda menundanya. Kerjakan semuanya sekarang, aku butuh tanda tanganmu semua."

"Tapi aku mau ke rumah Tsuki!"

"Skip saja malam ini, anda harus menyelesaikannya!"

"Jahat sekali! Kau tidak punya perasaan!"

"Kerjakan saja, jangan mengeluh."

Pesannya yang juga sibuk karena bossnya yang terus menerus menunda kerjaan untuk bertemu dengan Tsuki.

Hiro jadi sedikit kesal dengan yang namanya Tsuki ini, dia membuat bossnya tergila-gila padanya.

"Achooo!"

Bersin Tsuki karena merinding.

"Kenapa Tsuki chan? Apa demammu kambuh lagi?"

"Tidak, aku baik-baik saja."

Jawabnya sambil tersenyum.

"Baiklah. Jaga kesehatanmu."

Pesan masternya.

Tsuki kembali bekerja dan tidak memikirkan hal lainnya.


My Love 2 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang