My Love 2 "337"

3.3K 303 24
                                    



Sato benar-benar mengurus Miharu dengan sabar dari atas kepala sampai ke ujung kaki. Terkadang Sato akan pulang malam atau terluka.

Dia adalah bayangan dari group Mikoto, dia yang selama ini melakukan tugas menyangkut penghilangan nyawa atau perebut kekuasaan orang yang selama ini ayahnya lakukan. Karena ayahnya sudah pensiun, seutuhnya Sato mewarisinya. Dia bekerja dibalik panggung Mikoto sebagai eksekutor.

Dia melihat Miharu terlelap karena sudah tengah malam. Miharu memberikan ruang tidurnya begitu lebar. Dia hanya tidur sedikit di tepi.

"Kalau kau tidur seperti itu nanti jatuh."

Ucap Sato kembali membenarkan tidurnya. Sato benar-benar punya kebiasaan buruk saat tidur, bermain karate dan menghajar orang tanpa sadar.

Miharu sudah beberapa kali mendapat dampaknya, karena itu dia memberinya ruang besar agar tidak sampai ke tempatnya.

Sato justru tertawa sambil menatap Miharu, dia mengingat kejadian lucu dimana Miharu mendapat tamparan keras dari Sato saat tidur. Miharu yang kaget pun reflek menggigit tangannya karena kesal. Sato terbangun dan keduanya saling menatap,

"Ma-maaf.."

Ucap Miharu dan Sato tertawa. Menurutnya sangat lucu saat dia terlihat panik.

Dia melihat bekas gigitannya yang sudah memudar,

"Aku penasaran, pria ini siapa?"

Gumamnya.

...........................................

Sato menyiapkan sarapan untuk Miharu. Miharu yang juga bangun awal pun segera keluar dengan tongkat yang dibeli Sato untuknya.

"Aku boleh meminjam telepon?"

Tanyanya pada Sato.

"Tentu, siapa yang ingin kau telpon?"

"Dokter Hide, aku harus memberitahukannya."

"Tentu. Silahkan dipakai sesuka hatimu."

Balasnya, Miharu pun segera menelepon ke rumah sakit dan berbicara pada dokter Hide langsung dia sudah tidak ada kabar, jadi dia harus memberitahu mereka. Dokter sampai kaget dengan kejadian tersebut, dia pun meminta Miharu untuk istirahat dan sisanya dia akan mengurusnya.

Setelah itu dia kembali ke dapur.

"Ada yang bisa kubantu?"

Tanyanya pada Sato.

"Kau adalah tamu, jadi tinggal duduk manis saja."

Balasnya.

"Maaf, aku membuat anda repot dan terlibat hal ini."

"Semua barangmu sudah aku dapatkan, tapi telepon genggam dan lainnya sudah rusak."

"Tidak apa-apa, lagipula tidak ada yang akan menghubungiku."

Jawabnya dan kembali diam.

"Kenapa? Kau tidak punya kerabat dan teman?"

"Tidak ada, aku sudah memutuskan hubungan dengan keluargaku. Dan aku tidak punya teman."

Balasnya.

"Kenapa?"

"Karena mereka tahu aku seorang gay,"

Jawabnya jujur, dia tidak mau berbohong pada Sato dan jujur dengan dirinya.

"Tapi sampai memutuskan hubungan seperti itu.."

"Tidak apa-apa, aku tidak butuh mereka."

Jawabnya dingin. Sato tidak lagi bertanya,

"Maaf, apa aku orang yang buruk?"

Tanyanya pada Sato dengan suara gugup.

"Tidak, aku tidak berpikir demikian. Tidak salah jadi seorang gay, mereka hanya saja tidak bisa menerima kenyataan itu. kalau kau tidak masalah sendiri selama ini, lakukan sesukamu. Itu adalah hidupmu sendiri dan kau yang menjalaninya."

"Terima kasih, anda orang pertama yang mengatakan hal ini. Aku merasa lega."

"Yah aku juga senang,"

".........................."

"............................"

Mereka pun hening sejenak.

"Sebenarnya, aku menyukaimu Sato."

Ucap Miharu tiba-tiba membuat Sato terhenti.

"Kenapa? Apa kau jatuh cinta padaku karena aku mendukungmu?"

Tanyanya dengan nada bercanda.

".........................."

Miharu menatapnya, bukan itu yang membuatnya jatuh cinta.

"Aku sudah mengenalmu.. Tapi sepertinya kau sudah melupakannya."

"Apa maksudmu?"

Tanyanya dan berbalik.

"Aku hanya ingin mengungkapkan perasaanku, aku tidak pernah berharap kau akan menerimaku. Jadi anggap saja semua perkataanku tidak pernah ada."

Ucapnya kemudian berjalan pergi.

"Kau mau kemana?"

"Aku ingin melatih otot kaki,"

Jawabnya dan segera pergi dari apartemen Sato pagi-pagi begini. Dia tidak bisa melihat Sato saat ini, dia ingin menenangkan pikirannya.

Sato terdiam, bagaimana bisa dia menganggap perkataan Miharu tidak pernah ada? Dia baru saja menembaknya! Tapi dia pergi dan tidak mau mendengarkan jawabannya! Tetapi Sato bingung juga harus jawab apa.

Dia frustasi.

My Love 2 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang