My Love 2 "219"

4.4K 367 43
                                    



Dokter Hide segera mandi setelah sampai rumah, tidak lupa dia memakai kondom setelah selesai mandi. Keduanya sudah sepakat akan melakukannya, dokter Hide sudah tidak tahan katanya.

Mau tidak mau Ayumu mengizinkannya.

"Ayumu, kau yakin mau melakukannya?"

"Iya, aku tidak melarangnya. Kenapa dokter bertanya?"

"Tidak apa-apa, aku sudah memakai pengaman. Jadi tidak akan bocor lagi!"

Ucapnya senang. mulai melucuti pakaian Ayumu. Apanya yang tidak bocor..?!

"Dokter kandungan yang mesum."

Balas Ayumu. Dokter Hide tertawa mendengarnya.

"Aku hanya mesum pada istriku."

Balasnya sambil mempersipkan lubang anus Ayumu.

"Nn..."

Desah Ayumu mencengkram erat bantal tidurnya.

"Apa sakit?"

Tanya dokter Hide dan Ayumu menggeleng tanda tidak dengan wajah merona.

"Tolong hati-hati dokter,"

Pesan Ayumu menyentuh perutnya yang sudah besar.

"Aku mengerti, aku akan melakukannya dengan hati-hati. Bagaimana kalau kau memunggungiku?"

"Memunggungimu?"

"Iya, itu akan lebih mudah. Sekaligus kau bisa melatih pernapasanmu."

"Baiklah."

Ayumu pun menurut dan berbalik, dengan kedua tangannya menahan tubuhnya. Dokter Hide meninggikan pinggang Ayumu.

"Bagaimana? Apa merasa nyaman?"

"Tidak buruk juga dokter,"

Jawabnya. Dokter Hide tertawa kecil mendengar jawabannya.

Dia pun tidak menunggu waktu lagi dan memasukkan penisnya ke dalam lubang anus Ayumu perlahan.

"Ahhh..."

Jerit Ayumu. Dokter Hide memegangi pinggul Ayumu dan dia yang menggerakkan pinggulnya dan menahan pinggul Ayumu.

"Ahh..Ahh...Ahh...dokter..ahh.."

"Ayumu kau selalu memanggilku dokter, padahal Hiroi sudah merubah panggilannya."

"Ah...Ah..Aku merasa...Ah..tunggu..berhenti dok..aahh.."

"Ada apa? Apa ada yang sakit?"

"Haa..Ha...Biarkanku ambil napas...Haaa..."

"Iya, bernapaslah dengan normal. Jangan tegang."

"Ba-baik.."

Dokter Hide kembali menggerakkan pinggulnya, Ayumu hanya bisa mendesah nikmat. Dia menikmati malamnya bersama dokter Hide. Jangan lama-lama tidak baik untuk bayinya....

Setelah selesai melepaskan hasrat masing-masing, Ayumu pun merasa lapar.

Dokter Hide membersihkan tubuh Ayumu dari keringat.

"Hide,"

"Iya?"

"Aku lapar."

"Mau makan apa memangnya?"

"Cumi pangkong."

Jawabnya membuat kepalanya berputar dengan cepat.

"Hah?!"

Jeritnya kaget dan langsung melihat jam.

"Oi! Oi! Kau tahu jam berapa sekarang?!"

"Jam 2 pagi."

"Lalu kenapa kau minta yang macam-macam disaat begini?!"

"Salah siapa?"

Balasnya dan dokter Hide tidak bisa membalasnya.

"Tapi ini tengah malam! Mana ada yang jualan lagi?"

"Aku tidak mau tahu! Aku mau cumi pangkong!"

Jawab Ayumu. Dokter Hide menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Besok saja aku belikan. Sekarang sudah tidak ada."

Balas dokter Hide membuat wajah kecewa Ayumu.

Dia berbalik dan menyelimuti dirinya.

"YA sudah aku tidur!"

Balasnya mulai merajuk karena permintaannya tidak dikabulkan.

Dokter Hide jadi panik.

"Baiklah! Baiklah! Aku cari sekarang!"

Pekiknya pasrah dan segera pergi.

Dokter Hide bertanya pada security dan dia memberitahu alamat pemilik jual cumi pangkong yang dia kenal. Dokter Hide jauh-jauh ke sana membelinya.

Setelah mendengar permintaan dokter Hide karena istrinya yang hamil, pemiliknya membuatkan Cumi pangkong yang diminta.

Dokter Hide merasa senang dan segera pulang. Ayumu jutsru terlelap karena kelelahan melakukan sex barusan.

Dokter Hide terbengong di samping kasurnya, dilihatnya jam sudah jam 3 lewat.

Butuh 1 jam lebih mendapatkan ini dan sekarang orang yang minta malah tidur enak.

Dokter Hide menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Memang permintaan orang hamil seperti permintaan seorang raja yang absolute. Tapi lihatlah sekarang, aku seperti dikerjain. Memang nakal sekali anakku."

Dokter Hide jadi ngomong sendiri. dia pun merasa ngantuk dan segera tidur dalam selimut Ayumu. Cuminya dia simpan di meja.

Dia mengusap-usap perut Ayumu dan tertidur sendirinya.

Dia memang dokter gila. Tampannya saja yang jadi nilai plus.

Tidur Cuma beberapa jam sudah pagi lagi, dokter Hide merasa ngantuk sekali.

Saat dia membuka matanya yang dilihat Ayumu sedang makan cumi pangkongnya. Dokter Hide menghela napas lelah.

"Kau dapat dimana Hide?"

"Di rumahnya.."

"Waw... hebat.."

"Aku mencarinya lumayan jauh kau tahu."

"Terima kasih, aku suka."

"Apa yang kau suka? Suka kerjaiku atau apa?"

"Suka sama cuminya, ini bukan aku yang minta."

"Selalu ada alasan. Kau memang nakal Ayumu."

Jawabnya dan dia tertawa kecil. Memang bukan dia yang mau, tapi bayi mereka.

Dokter Hide pasrah. Dan pasrah. Apapun dia kabulkan jika Ayumu punya keinginan.

Memang dokter yang pengertian bukan maksudku suami yang pengertian..

My Love 2 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang