Hari berikutnya dan berikutnya Ayumu terus merasakan sakit dan mual, apapun yang dia makan tidak pernah bersemayam di perutnya selama 1 menit saja. Semuanya kembali dia buang setelah makan walau satu sendok saja.
Mau tidak mau dokter Hide memberinya nutrisi lewat vitamin dan minuman susu ibu hamil. Selain kedua itu semuanya Ayumu muntahkan.
Dokter Hide merasa lega karena bayinya tidak menolak susu ibu hamil. Jika dia juga menolak susu tersebut, maka mereka akan dalam bahaya.
Pagi-pagi dokter Hide membuatkan susu serta vitamin untuk Ayumu minum. Ayumu tampak kurang fit karena lelah, tidak ada makanan yang masuk ke dalam tubuhnya, boro-boro ngidam makan pun susah.
Anaknya kali memang bikin susah si Ayumu,
"Ayumu kau baik-baik saja?"
"Aku baik-baik saja. Dulu hamil Hiroi tidak selelah ini, tapi kenapa yang kedua sangat sensitif?"
Ucapnya sambil mengusap perutnya yang masih rata.
"Hari ini aku ada shift malam, ada operasi yang harus dipantau."
"Aku mengerti, ada Hiroi di rumah jadi fokus pada operasimu."
"Aku akan pulang secepatnya."
"Tidak perlu buru-buru, aku bisa menjaga diri."
"Aku khawatir, aku tidak bisa meninggalkanmu dalam keadaan begini."
"Tidak perlu khawatir, aku bisa menjaga diriku sendiri. ini bukan pertama kalinya bagiku. Aku tahu apa yang harus dan tidak harus dilakukan."
"Aku tahu, tapi katamu bayi keduanya lebih sensitive dan selalu berulah."
Jawabnya, Ayumu tertawa kecil.
"Ini anakmu yang berulah, bukan aku."
"Aku tahu, aku tidak pernah berpikir dia akan berulah seperti ini. sangat mengkhawatirkan."
"Dokter, ini sudah siang. Aku bisa mengurus sisanya."
"Iya, jangan melakukan hal berat. Aku bisa meminta pembantu melakukannya."
"Tidak perlu, aku bisa melakukannya. Aku tidak mau ada orang lain dalam keluarga kita."
"Hm..Baiklah, kalau yang berat katakan padaku. Kerjakan yang ringan saja."
"Iya."
Dokter Hide mencium Ayumu sebelum pergi, si kecil yang bermain di ruangan Tv pun mendapatkan ciumannya.
Ayumu tertawa kecil karena Hiroi menolak dicium dengan alasan, "Dia sudah besar," padahal baru juga setinggi pohon kecambah.
Ayumu segera menghabiskan susunya dan kembali mengerjakan tugas kecil di dapurnya yang belum diselesaikan dokter Hide barusan.
"Hiroi mandi."
Pesan ibunya pada Hiroi yang malas mandi kalau tidak dimandiin.
Karena dia tidak bergerak segera Ayumu menghampirinya.
"Mandi Hiroi, kau tahu sekarang jam berapa?"
"Dingin mama."
"Pakai air hangat, sini mama mandiin."
Ucapnya berjalan ke kamar mandi menyiapkan segala sesuatu untuk anaknya mandi.
"Mama! Aku bisa mandi sendiri!"
"Apa? Kenapa tiba-tiba mau mandi sendiri?"
"Mama lagi kurang sehat, aku bisa mandi sendiri!"
"Kau yakin? Bisa mandi sendiri?"
"Aku bisa! Mama tunggu di luar saja dan nonton Tv okey!"
Pesannya pada sang ibu.
"Baiklah, mama akan menunggumu di luar. Mandi dengan bersih."
"Iya."
Balasnya segera menutup pintu kamar mandinya.
Ayumu tersenyum kecil dan kembali melanjutkan tugasnya. Dia membersihkan ruangannya yang sedikit kotor dan merapikan mainan Hiroi di lantai. setelahnya dia duduk di sofa karena lelah.
"Aku lebih cepat lelah dari biasanya."
Gumamnya merasa lelah setelah membersihkan ini dan itu. padahal hanya pekerjaan ringan saja.
Dia sampai tertidur di sofa dalam keadaan duduk.
Ayumu kembali terbangun setelahnya, dia pikir dia hanya tidur sebentar. Selimut hangat sudah dipakaikan Hiroi padanya walau tidak menutupi semua bagian tubuhnya, tapi itu sudah hangat bagi Ayumu. Saat dilihatnya jam dia terkejut.
"A-Aku tidur selama itu?!"
Pekiknya kaget karena hari sudah siang, padahal dia tadi melihat jam menunjukkan pukul 9 pagi dan sekarang sudah jam 2 siang.
Sudah berapa lama dia tidur???
"Hiroi!"
Panggilnya kaget tidak melihat anaknya.
"Hiroi! Hiroi!!"
Panggilnya mencari sang anak dan ternyata Hiroi juga tidur di kasur dokter Hide.
Ayumu bernapas lega, dia kembali ke kasur dan tidur di samping anaknya. Keduanya tidur dalam diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love 2 (Mpreg)
RomanceBuku kedua dari My Love Sindrom seorang pria yang hamil adalah suatu penyakit yang langkah dan penyebabnya belum dapat diketahui. ini adalah cerita fiksi PRIA YANG DAPAT MENGANDUNG DAN MELAHIRKAN ANAK.