My Love 2 "392"

2.5K 264 20
                                    



Rinka mengantarkan makanan untuk dimakan Maliq selama dia sakit sebelum berangkat kerja karena diminta oleh Maliq sendiri. Aaron masih belum mengizinkan pangerannya bekerja sampai tubuhnya benar-benar pulih.

Rinka lebih leluasa tanpa pangeran itu. Dia bekerja dengan serius sebagai perwakilan perusahaannya untuk mendapatkan investasi besar.

Dia bekerja dengan rajinnya,

"Rinka!"

Panggil pangeran muda ini membuat Rinka terkejut, dia melihat sekitarnya karena semua melihat ke arahnya dengan tanda tanya besar tentunya.

"Bisa tidak tidak memanggilku di depan umum?! Jangan sok kenal!"

Kesalnya pada pangeran muda ini. Maliq menatapnya, dia melihat sekitarnya.

"Cepat bawakan kopi, bawa ke ruanganku."

Pesannya lagi dan membuat wajah mereka berubah. Ternyata hanya menyuruhnya membuat kopi pikir mereka. Rinka menatap punggungnya menjauh, akhinya dia mengerti maksudnya.

Rinka membuatkan kopi seperti yang diminta.

"Rinka, makanlah bersamaku."

"Aku tidak mau,"

"Ayolah, aku belum makan siang."

"Makan saja sendiri,"

"Aku tidak mau makan sendiri, cepetan duduk dan makan."

Perintahnya dan Rinka tidak punya pilihan dan makan siang bersamanya.

Keduanya duduk dengan manis dan makan dengan tenang.

"Apa kau sudah baik-baik saja?"

"Iya, berkat makanan enakmu. Sekarang aku sudah baikan. Buatkan setiap harinya."

Perintahnya seenaknya.

"Aku bukan pembantumu!"

"Kalau tidak mau jadi pembantuku? Bagaimana kalau jadi istriku?"

"Omong kosong!"

Balas Aaron emosi. Rinka menatapnya kaget, Maliq juga melihat pengasuhnya yang kesal karena candaannya.

"Aku Cuma bercanda Aaron, jangan marah."

Ucap Maliq pada Aaron.

"Ehem! Lain kali jangan asal bicara, anda adalah seorang calon raja."

"Kalau pun nikah dengan Rinka kupikir tidak masalah."

"Kenapa masih bicara ngawur!"

Marah Rinka.

"Raja bebas memilih selirnya."

"Aku tidak mau jadi selirmu! Pergi saja bermimpi!"

Kesalnya dan pergi. Makanannya sudah selesai dia makan.

"Rinka! Hey! Kalau kau tidak mau jadi selir, akan kujadikan kau ratuku kalau begitu."

"Kau sama sekali tidak mengerti bahasa orang kah?!"

"Aku tahu, tapi aku tidak bercanda saat ini. Aku pernah baca perintah tentang cowok bisa hamil. Kalau kau bisa memberiku keturunan, akan kujamin semua masa depanmu denganku."

"Aku itu cowok! Tidak mungkin memberimu keturunan! Bermimpi kau sana!"

Marahnya dan pergi.

"Aneh-aneh saja, berita tidak pasti seperti itu dipercaya begitu saja!"

Setelah keluar dari ruangan Maliq Rinka mendengar suara tangisan bayi.

"Kirio kenapa tiba-tiba menangis?"

"Sepertinya dia lapar, bisa kau gendong? Akan kubuatkan susu."

"Iya, aku akan ke tempat pangeran dulu."

"Baiklah,"

Ucap mereka berlainan arah, sang ayah menggendong anaknya dan masuk ke dalam ruangan yang tadi Rinka masuki. Dia terdiam karena ibunya anak itu adalah seorang laki-laki cantik seperti dirinya.

"Tidak mungkin! Itu pasti bukan anaknya!"

Ucapnya tetap tidak mempercayainya.

Dia pun pergi dan tidak mau memikirkan lebih jauh lagi.

........................................

Rinka berlarian di jalanan basah karena hujan, tiba-tiba saja hujan saat dirinya berjalan pulang ke rumahnya.

Dia tidak membawa payung, dia menutupi filenya dengan jas bajunya agar tidak basah. Dia membiarkan dirinya diguyur hujan daripada berkasnya rusak.

Lalu sebuah mobil lewat saat dia berlarian, air jalanan yang kotor itu menyiraminya karena mobilnya melaju di sampingnya. Habis sudah berkasnya karena mobil itu membuatnya sedikit terkejut dan menjatuhkan filenya ke air kotor.

"Ah!!"

Jeritnya kesal karena percuma dia menutupi barangnya dan pada akhirnya file tersebut rusak karena terjatuh ke jalanan. Dia memungutinya dan berlari pergi, dia masuk ke dalam rumahnya dan mencoba memperbaiki filenya yang rusak bahkan sampai membilasnya dengan air bersih.

Dia tidak peduli dengan keadaan tubuhnya yang basah, asal berkasnya bisa selamat karena besok dia harus mempresentasikannya di ruang meeting, kesempatan terakhir menarik klien.

Tetap saja berkas yang rusak tidak bisa diperbaiki lagi.

"Huh.. Harus buat lagi."

Gumamnya duduk lesu di kursi dapurnya.

"Achoo!"

Bersinnya karena belum mandi.

Dia menggigil kedinginan dan berlari masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri. setelah bersih dia kembali mengerjakan tugasnya sepanjang malam, berkas yang berisi kopiannya juga ada di komputer kantornya. Karena tidak bisa lagi ke sana, dia harus membuat baru.

Dia berjuangdengan keras. Kalau gagal dia pasti akan menangis sepanjang malam karena sudahberusaha semampunya. Dia sangat serius mengerjakan tugasnya kali ini dan tidakpeduli rasa ngantuk menghantuinya asal berkasnya selesai

My Love 2 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang