My Love 2 "211"

4.9K 372 69
                                    



Ayumu sedang mengemas pakaian Hiroi ke dalam koper. Beberapa hari lagi mereka akan jalan-jalan ke Eropa seperti janji dokter Hide pada mereka.

Semua kebutuhan mereka sudah diurus saudara dokter Hide yang tinggal di Eropa.

Setelah selesai mengerjakan tugasnya dia kembali ke kamar dan mendapati dokter Hide duduk di kasurnya tanpa baju hanya dengan handuk terbelit di pinggangnya, dia sibuk main Hp.

"Ayumu kau sudah selesai?"

Tanyanya setelah sadar Ayumu datang.

"Keringkan rambutmu sebelum masuk angin."

Pesannya mengeringkan rambut Hide. Dokter Hide tersenyum dan meletakkan hpnya lalu memeluk Ayumu.

"Kau memang istri yang perhatian."

"Jangan bernapas di leherku! Geli!"

Pesannya sambil menutupi lehernya.

Dokter Hide kembali tersenyum,

Dia menarik Ayumu ke kasur dan menindihnya.

"Aku tahu titik kelemahanmu ada pada lehermu."

Ucapnya menyentuh leher Ayumu dengan pelan.

Ayumu menatapnya,

"Jangan macam-macam."

"Aku tidak, hanya saja melihatmu saja membuatku terangsang."

Jawabnya melepas handuk di pinggangnya. Terlihat junior dokter Hide menegang.

Ayumu menepuk jidat.

"Jangan bilang.."

"Itu sudah 3 hari yang lalu. Jadi sekarang ayo lakukan lagi."

"Apa kau penggila sex?"

"Tidak, tapi aku tidak bisa menahan diri jika melihat orang tercintaku berada di depanku."

Jawabnya cengengesan dan melucuti pakaian Ayumu.

"Hey aku tidak bilang boleh!"

Cegatnya menahan tangan dokter Hide tapi dokter Hide tidak peduli dan terus melanjutkan.

"Nn!"

Desah Ayumu setelah jari dokter Hide menyentuh prostatnya.

"Kau!"

"Walau sudah sering melakukannya, di sini tetap sempit."

Ucapnya senang dan menggerakkan jarinya.

"Ah! Ahh!! Hentikan! Hentikan dokter! Ahh!! Ah!!"

Desah Ayumu mencoba menahan gerakan tangan dokter Hide, kemudian tangan lainnya memijit puting susu Ayumu yang merah muda. Lalu bibirnya terasa gatal untuk menciumnya dan menggigit puting susunya.

"Hiyahh!! Apa yang kau lakukan!?"

Marah Ayumu karena sakit digigit.

Dokter Hide cengengesan dan menarik tangannya keluar setelah merasa lubang Ayumu longgar.

Dia mengangkat kedua kaki Ayumu yang dirinya berada di tengah. Sedangkan juniornya sudah menegang menusuk daerah kesukaannya.

"Kau tidak berencana.."

Ayumu bisa melihat dokter Hide yang sudah siap memasukinya.

Dan dalam sekali dorongan junior dokter Hide masuk ke dalam tubuh Ayumu.

"Ahhh!!"

Jeritnya kaget.

"Apa sakit Ayumu?"

Tanyanya panik karena jeritan Ayumu yang keras.

"Bo-bodoh!"

Marahnya menahan air matanya.

Dokter Hide mengusap air matanya.

"Maaf-maaf aku hanya tidak bisa menahan diri."

Ucapnya mencium kening Ayumu lalu turun ke bibir. Ayumu pun luluh sudah dan melingkarkan tangannya ke leher dokter Hide. Saat itu juga dokter Hide mulai menggerakka pinggulnya.

"Nnn....Nn...Nnn..."

Desah Ayumu memeluk erat dokter Hide.

"Nn! Nng!!"

Semprotan cairan dokter Hide bisa Ayumu rasakan setelah dorongan keduanya yang memenuhi dirinya.

"Haa..Haa..Haa.. Nn.."

Desah Ayumu setelah ciumannya di lepas. Dia bisa merasakan cairan dokter Hide keluar lagi.

"Kenapa kau terus mengeluarkan di dalamku?!"

"Karena kau sangat menggoda!"

Jawabnya malu-malu. Dia menyentuh perut Ayumu.

"Apa kau merasakannya di sini?"

"....................."

Ayumu menatapnya dan merona,

"Ayo lanjut lagi!"

Pekiknya senang dan kembali terangsang melihat keimutan istri tercintanya yang malu-malu, mereka melanjutkan sexnya hingga pagi.

Untung saja dokter Hide libur. Atau dia memang sudah merencanakannya?

Keduanya tidur sampai Hiroi datang membangunkan mereka dengan menggendor pintu sangat keras. Keduanya terkejut, Ayumu segera bangkit dari pelukan dokter Hide. Saat dia berdiri dia merasakan cairannya mengalir keluar,

"Nn.."

Desah dokter Hide.

"Urus Hiroi! Aku akan mandi dulu!"

Pesannya segera masuk ke dalam kamar mandi.

"Kenapa dia harus malu-malu dengan anaknya sendiri."

Decaknya dan berjalan turun kasur. Dia menguap sejenak sebelum membuka pintu. Terlihat wajah kesal Hiroi. Dan dia tidak melihat ibunya.

"Dimana mama?"

"Mama sedang mandi."

"Dokter apakan mama?"

"Aku? Aku tidak melakukan apapun."

"Bohong! Mama tidak pernah bangun siang jika bukan karena dokter melakukan sesuatu!"

Balasnya. Dokter Hide tertawa kecil, dia ketahuan. Anaknya sangat peka sekali.

"Kemari Hiroi,"

Panggil dokter Hide dan dia mendekat. Dokter Hide pun berbisik padanya.

"Hiroi mau adik atau tidak? kami sedang berusaha memberikannya."

Ucapnya dengan suara kecil.

"Benarkah?"

"Iya, jadi Hiroi tunggu saja. Tidak lama lagi Hiroi akan punya adik."

"Dokter pasti berbohong."

Balasnya memicingkan matanya.

Dokter Hide tertawa kecil dan mengusap kepala Hiroi dengan lembut.

"Anak nakal, tidak percaya pada orang tuanya."

Dokter Hide hanya tertawa menanggapinya. Dia juga belum tahu apa sudah ada benihnya di dalam Ayumu atau belum, karena Ayumu belum menunjukkan gejalanya. Dia melihat ke arah kamar mandi dan tertawa lagi sangat senang sekali dia, makanya ketawa terus.

My Love 2 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang