Seperti biasanya dia akan mengantar dokter Hide berangkat kerja.
"Ayumu, aku sudah mengatur semua acara pernikahan kita. Tinggal kau tentukan hari dimana kau akan menikah."
"Se-secepat itu?"
"Iya, kau tidak mau?"
"Bukan itu maksudnya, tapi kau yakin mau menikahiku? Kau belum mengenalku dan lagi aku.."
"Aku sudah bilang, aku tidak peduli dengan masa lalumu. Yang kutahu sekarang adalah kau yang sekarang. Jadi jangan ragu karena hal ini.Ayo katakan apa keinginanmu?"
Tanyanya menatap Ayumu. Dia terdiam sejenak.
"Sebentar lagi hari ulang tahunku,"
"Ulang tahunmu? Kapan?!"
"Bulan depan.."
"Bagaimana kalau kita nikah pas hari ulang tahunmu."
"Eh..?"
"Kalau begitu sudah fix yah, aku akan memberitakan semuanya."
"Tanggal berapa?"
"Tanggal 25,"
"Baiklah! Bulan depan tanggal 25!"
Pekiknya senang dan segera berangkat kerja dengan bersenandung kecil. Ayumu belum menjawab siap atau belum tapi sudah ditentukan sepihak oleh dokter Hide.
Beberapa saat setelah dokter Hide pergi bel apartemennya kembali bunyi.
Ayumu berpikir dokter Hide ketinggalan sesuatu sehingga dia membukanya segera tanpa berpikir panjang.
Dia terkejut setelah melihat sosok tersebut.
Dia menerobos masuk tanpa permisi dan menutup rapat pintunya.
"A-apa yang kau lakukan di sini?!"
Tanya Ayumu kaget dan melangkah mundur. Orang ini melihat sekitarnya. Ayumu tidak tahu bahwa dia mengikutinya sampai ke sini hari sebelumnya. Dia diam-diam mengawasi mereka.
"Ternyata sekarang kau hidup enak yah, apa tadi kekasihmu? Dia sangat kaya raya yah!"
"Pergi dari sini!"
"Kau mengusirku?! Mentang-mentang kau sudah kaya sekarang! kau meremehkanku?!"
"Aku tidak mau dengar omong kosongmu! Cepat pergi dari sini sebelum aku menelepon polisi karena masuk rumah tanpa izin!"
Ancamnya.
"Siapa yang peduli!"
Marahnya kembali murka dan melempar segala sesuatu dalam ruangan itu jadi kacau.
Ayumu sangat ketakutan, dia menyesal kenapa dulu dia menyukai orang seperti ini? Jika saja dia tidak bertemu orang ini, tidak tahu apa yang akan terjadi padanya. Dulu dia tidak begitu, tapi setelah terlilit hutang dia jadi emosional dan suka memukul Ayumu hingga sekarang ini.
Sikapnya belum juga berubah dan semakin parah.
Ayumu segera akan menelepon tapi kabelnya sudah dia putuskan dan mendorong Ayumu ke sofa.
Dengan tali teleponnya dia mengikat Ayumu.
"Apa yang kau lakukan?!"
"Kau hanya cukup diam saja!"
Balasnya dan mengikatnya. Dia pun melihat sekitarnya.
"Kekasihmu benar-benar kaya yah,"
Pujinya.
"Mama..Mama..."
Panggil Hiroi yang baru terbangun dari tidurnya. Walau dia sedang merajuk tetap saja panggilan ini selalu menjadi yang utama saat dia bangun.
"Hiroi jangan kemari!"
Pekiknya membuat Hiroi membatu. Dia bisa melihat orang gila yang pernah dia temui.
"Mama!"
Panggilnya melihat sang ibu terikat.
"Hiroi kembali ke kamar!"
"Tapi mama.."
"Hoo jadi dia anakku yah."
"Dia bukan anakmu! Dia anakku!"
Balasnya. Dia pun menghampiri Hiroi.
"Lari Hiroi!"
Pekik ibunya dan dia segera lari ke dalam kamar dokter Hide serta menguncinya rapat. Orang ini menggendor pintunya dan Ayumu segera berlari ke arah pintu keluar untuk meminta bantuan.
Tapi tangannya terikat sehingga dia kesulitan dan orang ini menyadarinya. Segera dia menarik Ayumu dengan keras dan membantingnya ke lantai. Dia pun menyeret kaki Ayumu yang sedikit pusing karena benturan keras ke lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love 2 (Mpreg)
RomanceBuku kedua dari My Love Sindrom seorang pria yang hamil adalah suatu penyakit yang langkah dan penyebabnya belum dapat diketahui. ini adalah cerita fiksi PRIA YANG DAPAT MENGANDUNG DAN MELAHIRKAN ANAK.