My Love 2 "335"

3.7K 326 44
                                    



"Kau hanya akan membunuhnya! Cepat lakukan sebelum dia mati! Memangnya kau mau melakukannya dengan mayat?"

Ucap mereka tertawa. Miharu tidak bisa melakukan apa-apa, dia menutup mata pasrah. Ini akhir untuknya.

"Tetap di tempat!"

Pekik mereka kompak dengan pistol di tangan mereka dan mengepung orang-orang itu.

Tidak ada yang bisa bergeming karena pistol mereka.

"Kalian berani melakukan hal buruk di daerah kekuasaan kami?!"

Marah Sato yang berjalan keluar diantara kerumunan.

"Bos, mereka membunuh wanitanya!"

"Bos, yang satunya sepertinya masih hidup!"

Pekik keduanya yang melihat kondisi korban.

Sato menatap Miharu, Miharu menatapnya dengan mata yang menyedihkan dan sakit.

Sato pun berjalan mendekatinya karena merasa familiar dengan wajahnya.

Sato menarik kain yang menyumbat mulutnya.

"Haa..Haa..Haa..Sa..to..Sa..ma.."

Panggilnya dan membuat Sato mengingatnya.

Dia teringat dengan perawat yang menangis bahagia saat dia membuka matanya.

Dia tidak mengerti kenapa perawat itu menangis setelah melihatnya.

Tapi dia sangat bahagia sekali. Dan perawat itu yang selama ini merawatnya sesaat dia koma. Dia yang selama ini menemaninya dalam kesendirian. Dan menceritakan dongeng setiap hari.

Sampai dia sadar, perawat ini yang merawatnya.

"Boss bagaimana dengan korbannya?"

"Kalian urus wanitanya. Dan bunuh saja mereka."

"Lalu bagaimana dengan pria ini?"

Tanyanya dan dia terdiam sejenak.

"Bawa ke rumah sakit."

Ucapnya, mereka pun segera membawa Miharu dengan merangkul tangannya. Kakinya tidak bisa berdiri tegak, tangannya juga sakit dan tubuhnya berdarah. Dia meringgsis.

Sato pun berubah pikiran dan segera membuka jasnya.

Dia menutupi tubuh Miharu dan menggendongnya seperti princess.

"Kalian hanya menyakitinya!"

Marahnya dan berjalan pergi,

Miharu memeluk Sato dengan erat dan menggigil ketakutan.

Jika dia tidak segera datang maka pria ini sudah tidak bernyawa.

"Aku akan membawamu ke rumah sakit."

Ucap Sato.

"Tidak...Akan sangat... memalukan..."

Jawabnya dengan suara kecil. Sato baru ingat bahwa dia suster di rumah sakit itu. Jika mereka melihatnya seperti ini maka Miharu tidak bisa melihat mereka lagi karena hal memalukan ini.

Dia pun membawanya ke dalam mobil. Miharu tidak lagi sadar saat dibawa pulang.

......................................................

Sato membawa Miharu pulang ke apartemen mewahnya, dia tidak tinggal bersama ayahnya karena kejadian tersebut. Dia pun menyelimuti Miharu setelah dokter selesai merawatnya.

"Perbannya tolong diganti setiap hari jika basah."

Pesan dokter memberikan berbagai jenis macam obat untuknya.

"Aku mengerti dokter, terima kasih."

Ucap Sato mengantarnya ke depan pintu.

Sato menyelimutinya,

"Kenapa aku membawanya pulang?"

Dia sendiri sangat bingung kenapa membawanya pulang.

"Dan dia tidur kasurku? Aku tidur dimana?"

Pekiknya karena kasurnya sudah ditiduri Miharu.

Dia pun sedikit menggeser Miharu dan memberikan ruang untuknya.

Dia segera mandi karena sudah malam.

"Preman sialan itu menambah kerjaanku saja!"

Marahnya kesal karena pulang kerja harus urus mereka lagi.

Sekali dia nempel kasur dia sudah terlelap karena lelah.

Sato terbangun karena merasa dingin. Dia membuka matanya dan tidak terlihat Miharu, dia melihat dirinya berpindah tempat. Dan kemudian dia melihat gumpalan di bawah kasurnya.

"Ahh!! Aku melakukannya!"

Pekiknya segera bangkit dari tempat tidur yang semalam ditempati Miharu.

Dia tidur apa main karate? Sampai Miharu yang sakit harus tidur di lantai.

"Miharu! Maaf!"

Pekiknya pada Miharu yang demam tinggi di lantai. Sudahlah sakit, harus tidur di lantai dingin juga.

Dia segera menggendong Miharu kembali ke kasur, dia mengambil plester dingin dan obat untuk diminum Miharu.

Karena Miharu tidak sadar, mau tidak mau Sato menyuapinya dengan mulut ke mulut.

Awalnya Miharu tidak bisa menelannya, Sato tidak menyerah sampai dia menelan obatnya.

"Syukurlah dia sudah minum obatnya,"

Ucapnya lega, dia menatap Miharu. Karena dia ngantuk dia pun berpaling dan tidur di sofa. Daripada dia menendang Miharu lagi? Lebih baik dia pergi dari sisinya,

My Love 2 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang