My Love 2 (Mpreg)

My Love 2 "387"

Rinka terus mendengarkan berita di Tv dan membaca tulisan di layarnya.

"MALIQ!!!"

Pekiknya kaget karena mendengar nama 'PUTRA MAHKOTA MALIQ' menghilang sore kemarin, dan para pengawalnya masih berusaha mencari tuannya yang pergi tanpa pengawalan.

Dia pun sadar sepenuhnya dan berlari masuk ke dalam kamarnya.

"Maliq! Bangun! Maliq bangun!"

Pekiknya membangunkan Maliq yang setengah telanjang karena bajunya yang kotor.

"Ada apa? Pagi-pagi sudah berisik,"

Tanyanya masih mengantuk dia menguap,

"Sebenarnya kau siapa?!"

"Apa yang kau ributkan pagi-pagi begini? Aku ngantuk."

Balasnya tidur lagi.

"Jawab dulu pertanyaanku!! Kau itu siapa!?"

"Aduh kau berisik deh! Ada apa sih?!"

"Aku melihatnya di TV!"

"Apanya?"

"Kau ada di Tv!"

"Lalu apa? kenapa kalau aku di Tv? Bukannya itu hal biasa?"

"Tapi bukan itu masalahnya, kau adalah seorang pangeran?"

"Kenapa memangnya?"

"Kau benar pangeran dari Arab?!"

"Memang benar, calon raja baru di Arab. Aku kemari untuk melakukan kerja sama dengan negerimu."

Jawaban yang jelas padat dan singkat. Rinka membantu,

"Dia benar-benar seorang raja.."

Gumamnya pingsan karena shock dan kurang tidur.

"Hey!!"

Panik Maliq melihatnya tidak sadarkan diri.

Rinka terbangun kembali setelah tidur beberapa saat, dia mengusap wajahnya dan tidak melihat si kulit hitam.

"Ternyata hanya mimpi, kupikir beneran ada pangeran di rumahku."

Gumamnya sambil tertawa konyol.

"Kau sudah bangun?"

Tanya Maliq yang baru selesai mandi, dia memakai handuk Rinka dengan hanya celana dalam dia berjalan ke arah kasur Rinka yang masih membatu.

"Hey, kau baik-baik saja?"

Tanya Maliq melihat Rinka hanya diam, dia mendadahkan tangannya di depan Rinka dan tidak sekali pun matanya berkedip.

"Aku akan menciummu jika tidak segera sadar."

Pesannya dan membuatnya merespon.

Dia mendorong wajah Maliq menjauh.

"Mesum!"

Marahnya menutup tubuhnya dengan selimut.

"Kenapa kau begitu terkejut dengan berita seperti itu?"

"Siapa yang tidak terkejut! Raja dari negara lain berada di rumahku!"

Balasnya,

"Oh.."

Jawabnya singkat dan hendak memakai pakaiannya kembali.

"Hey, kau tidak punya pakaian yang lebih besar? Pakaianku sudah kotor semua."

Ucapnya tidak jadi memakai pakaiannya setelah melihat kotoran yang menempel.