My Love 2 "385"

3.2K 293 30
                                    



Setelah Tsuki bisa melihat dia tidak lagi bergantung pada pelayannya, sehingga pelayannya bisa fokus mengurus lainnya.

Tsuki sendiri yang mengurus anaknya. Dia sampai kaget melihat rumah mewah Murano yang belum sempat dia lihat kemudian kamarnya yang sudah seperti kamar seorang bangsawan yang mewah, dia tidak tahu Murano sekaya itu dan memiliki rumah kuno gaya eropa.

Dia melihat foto sebelum si kembar lahir dan tertawa kecil. kemudian melihat foto baru mereka bersama si kembar.

Dia sangat senang sekali karena bisa berfoto bersama mereka.

"Tsuki!"

Panggil Murano pada Tsuki yang masih melihat foto mereka.

"Kirio menangis!"

Pekiknya dan Tsuki segera menghampiri mereka.

Dia menggendong Kirio.

"Dimana Kaoru?"

"Kaoru masih di taman,"

"Kau biarkan dia sendiri!?"

"Ada Hiro bersamanya. Kirio tidak berhenti menangis, aku tidak tahu harus bagaimana!"

"Mungkin dia lapar, gendong Kirio dulu. Aku buatkan susu."

Pesannya dan Murano menggendong kembali Kirio. Tsuki sendiri membuat susu dan kembali pada Murano setelahnya, dia memberikan susu botolnya dan Kirio meminumnya segera karena haus. Tsuki memegangi botolnya dan Murano menggendongnya.

"Dia hanya haus."

Ucap Tsuki. Murano bernapas lega,

Tsuki mencolek hidung Kirio dengan jari bebasnya.

"Terus saja rewelin papamu, biar dia tahu rasa."

Pesannya pada anaknya, Murano tertawa.

"Aku sudah berusaha mama! Dia tidak bisa tebak, coba saja dia bisa bicara!"

"Mana mungkin anak sekecil dia bisa bicara! Ngawur sekali!"

"Kalau bisa bicara kan lebih mudah, apapun akan kubelikan untuk mereka."

"Mereka sudah banyak di kamar! Semua mainannya belum dimainkan, jangan membelikan apapun! jangan terlalu dimanjakan!"

"Mamamu jahat sayang, masa mau dimanjain tidak boleh."

"Yah tidak boleh nanti dia ngelunjak dan apapun yang dia mau di lakuin maka dia tidak akan bisa mandiri!"

"Mama, masalah mandiri masih lama,"

"Pokoknya jangan terlalu dimanjakan! Aku tidak mau anak-anakku jadi pembangkang!"

"Pembangkang apa?!"

"Seperti papanya! Egois!"

Balasnya dan Kirio tertawa melihat perdebatan kedua orang tuanya, susunya sudah habis dia minum tinggal botol kosong saja.

"Lihat Kirio saja tertawa!"

Balas Tsuki dan Murano tertawa.

"Aku mau lihat Kaoru dulu."

Ucapnya segera pergi menemui anak bungsunya di taman.

Sepertinya anak bungsunya sangat menyukai Hiro, dia diam saja dalam gendongan Hiro. Tidak menangis, tidak merengek atau apapun. keduanya saling menatap, Hiro tersenyum padanya dan Kaoru tertawa senang.

"Kaoru menyukaimu Hiro,"

Ucap Tsuki tiba, Hiro memberi salam.

"Kaoru sama anak yang manis dan pendiam."

"Iya, dia anaknya yang manis."

"Dia mirip sekali dengan anda."

"Masa? Hahaha.."

Tawanya lepas,

"Kirio mirip papanya yah?"

"Iya, Kirio sama mirip president. Mau dimanja terus,"

"Hiro bisa saja,"

Tawa Tsuki.

"Kalian bicarakan apa?"

Tanyanya dengan wajah curiga sama dengan wajah Kirio yang melihat mereka.

"Mereka miripkan."

Ucap Tsuki tertawa,

"Tsuki!Apa yang kau tertawakan?"

"Bukan apa-apa,"

"Bohong!"

Balasnya dan Tsuki hanya menertawainya, Hiro juga ikut tersenyum kecil menyaksikan keluarga kecil mereka.

Sore yang indah untuk minum teh bersama.




ps. TIME OUT! Tsuki sibuk banget dan belum dpat ide baru nih. mungkin sampai di sini dulu, kalau jadi maka buku ketiga akan segera diterbitkan! sekarang Tsuki istirahat dulu sambil cari kerjaan baru hahahaha

My Love 2 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang