My Love 2 "359"

2.6K 283 21
                                    



"Jangan bersuara.."

Bisik pria tua itu semakin mendekati Tsuki. Tsuki hanya bisa bungkam. Pria tua itu pun melepas resleting Tsuki.

"Tidak!"

Jeritnya benar-benar panik dan Murano menarik tangan pria itu menjauh.

"Tua bangka!"

Marahnya membuatnya takut, semua mata memandang mereka.

Tsuki bersembunyi dibalik punggung Murano dan menggigil ketakutan. Dia pun melepas pria itu dan memeluk Tsuki. Blazer besarnya dia buka lebar dan membekap Tsuki dalam balutannya agar orang-orang tidak melihatnya.

Mereka hanya hening sampai tujuan.

"Kau tidak apa-apa?"

Tanya Murano yang kembali membeli kopi panas untuk Tsuki. Tsuki duduk diam dengan blazer yang terpasang di tubuhnya.

"Kau tidak apa-apa Tsuki chan?"

Murano mengusap wajahnya,

"Murano san, kenapa kau di sini?"

Tanyanya.

"Aku tadi memanggilmu tapi aku justru terbawa juga,"

Jawabnya jujur dan duduk di sampingnya.

"Sudah merasa baikan?"

"Hm..."

"Mobilku sebentar lagi sampai, tunggu sebentar okey."

"Iya,"

Jawabnya lagi, dia kembali diam. Dan Murano memeluknya.

"Aku senang aku datang tepat waktu."

Ucapnya lega.

"Terima kasih,"

"Apa sudah sering terjadi?"

"Awalnya Cuma meraba, tapi kali ini sudah keterluan."

Jawabnya jujur.

"Tidak bisa dibiarkan! Aku akan memenjarakannya!"

"Tidak perlu,"

"Dia pasti akan melakukannya lagi!"

"Memang benar, tapi aku tidak mau masalah ini semakin rumit. Aku tidak mau terlibat dengan polisi."

"Baiklah kalau begitu, asal kau baik-baik saja aku sudah tenang."

Jawab Murano akhirnya.

Tsuki kembali diam dan Murano juga ikut hening menatapnya, Tsuki meminum kopi panasnya dalam diam. Tidak lama setelahnya mobil Murano datang dan segera membawa Tsuki pulang untuk istirahat.

"Istirahatlah Tsuki,"

"Aku mengerti, terima kasih sudah mengantarku pulang."

"Jangan sungkan padaku."

Balasnya, Tsuki masuk ke dalam rumah baru Murano pergi.

Murano tampak berpikir di meja kerjanya.

"Ada apa president?"

"Hiro, aku mau liburan."

"Liburan?"

"Iya, tolong suruh orang di villaku mempersiapkan segalanya."

"Kenapa tiba-tiba ingin liburan?"

"Apa aku tidak boleh liburan?"

"Baik akan segera kulakukan,"

Jawab Hiro akhirnya.

Dia pun segera menghubungi master, selesai minta izin dia baru menelepon Tsuki.

Awalnya Tsuki menolak, tapi karena dipaksa dia pun akhirnya setuju.

Mereka segera ke villa Murano yang dekat dengan pemandian air panas.

Mereka berdua langsung ke pemandiannya,

"Murano san?!"

Panggil seseorang membuatnya berpaling. Dia terkejut melihat wanita tersebut.

"Ayumi?!"

Pekiknya kaget seperti melihat setan.

"Murano san!"

Pekiknya senang dan segera memeluk lengan Murano, Tsuki hanya terdiam di sampingnya.

"Ayumi kenapa di sini?"

"Aku liburan bersama keluargaku, kau juga liburan? Dengan siapa?"

"Aku.."

Jawabnya gugup dan Ayumi menatap Tsuki.

"Siapa dia? Temanmu?"

"Iya, dia temanku. Tsuki kenalkan dia Ayumi,"

"Hello Tsuki, kenalkan aku Ayumi calon istri Murano san."

Ucapnya membuat Tsuki tertegun, dia kemudian tersenyum.

"Senang berkenalan denganmu Ayumi san,"

Ucapnya dan Murano mencoba melepas tangan dari Ayumi,

"Lepaskan tanganku!"

Pintanya dan Ayumi tidak mau melepaskannya.

"Kalau begitu aku pergi,"

Ucap Tsuki pergi dari sana, takutnya nanti dia jadi nyamuk.

"Tsuki chan! Tunggu!"

"Murano san mau kemana?! Ruangan kami ada di sebelah sana."

Ucapnya menarik Murano pergi berlawanan arah,

"Tsuki! Tsuki!!"

Panggilnya dan tidak didengar Tsuki karena sudah menjauh.

Tsuki pun berendam sendiri di pemandian air panasnya. Dia meningat wanita itu,

"Kalau dia sudah punya calon istri kenapa masih mengejarku? Apa dia hanya ingin mempermainkanku? Apa dia melakukan taruhan untuk mendapatkanku?"

Gumamnya berpikir dengan serius,

"Walau dia hanya bercanda, bukankah itu sangat kejam padaku?"

Gumamnya lagi dan mengingat semua perlakuan Murano padanya.

"Kenapa aku merasa dikhianati?"

Sambungnya lagi,

My Love 2 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang