My Love 2 "302"

2.7K 267 8
                                    



Mikoto kembali berlatih di dojo karena Eirin sudah pergi mengurus gedungnya.

Dia berusaha dengan keras.

"Ketua, jangan memaksakan diri anda. Tangan anda masih sakit?"

"Sudah tidak pelatih, jangan khawatir. Aku baik-baik saja."

"Ketua memang hebat,"

"Iya? Apa hebatnya? Aku masih tidak bisa mengalahkanmu."

Candanya sambil tertawa. Dia tidak mau dipuji hanya karena menyelamatkan satu nyawa saja. Itu memang naluri manusia menyelamatkan sesama manusia.

Binatang saja diselamatkan apalagi manusia?

Dengan kejadian ini, beberapa orang mulai percaya dan berpikir Mikoto dapat diandalkan sebagai ketua, setidaknya ada pendukung lah walau tidak banyak.

Mikoto kembali berlatih setelah pelatihnya pergi untuk makan siang.

Saat itu Sato datang dan menyapanya.

"Hello Ketua, selamat siang."

Sapanya dan Mikoto melihatnya.

"Sato?"

"Ketua masih mengingatku?"

"Iya, tentu saja. kalau kau datang mencari Eirin, dia ada dikantornya."

"Tidak, aku datang mencarimu. Ketua,"

"Aku?"

"Aku dengar kau menyelamatkan gadis di dalam insiden?"

"Oh, aku melakukan apa yang perlu kulakukan. Jadi jangan diperbesarkan."

"Tapi orang lain berpikir lain, mereka menyembutmu pahlawan hanya karena menyelamatkan gadis itu dalam kobaran api."

"Pahlawan?? Mereka berlebihan sekali."

Tawanya lucu.

Sato terdiam melihatnya yang easy going ini.

Dia benar-benar berbeda dengan ketua pada umumnya. Dia juga terlihat lebih muda darinya. Dan dia sekarang ditunjuk jadi ketua karena tindakan heroiknya menyelamatkan ketua sebelumnya. Dia benar-benar beruntung sekali.

Dia kembali berlatih dan Sato hanya melihatnya.

"Ketua bekerja dengan keras."

"Tentu saja, aku adalah seorang ketua. Aku tidak akan dianggap lemah di depan bawahanku nanti."

Jawabnya.

"Ketua benar, jadilah kuat dan memimpin semua ini."

"Aku akan berusaha, Eirin juga berkata demikian. Aku tidak bisa mundur lagi."

"Eirin menyetujuinya begitu saja?"

"Hm..Padahal aku mau menyerahkan posisi ketua padanya karena dia yang pantas. Tapi dia menolaknya, aku tidak tahu kenapa. Karena itu aku harus berusaha keras sekarang."

Jelasnya singkat pada Sato. Dia tidak mengerti Eirin yang begitu cepat menyerah tentang posisi ketua ini. Mikoto sudah memberinya Cuma-Cuma tapi dia tetap menolaknya.

Sato menghela napas panjang karena pilihan Eirin yang benar-benar salah sekali.

"Ketua, apa anda ingin melawanku?"

Tanyanya dan membuat Mikoto berpaling.

"Tentu, mohon bantuannya."

Balas Mikoto senang karena ada teman tanding. Sato segera mengambil pedang kayu dan berduel dengan Mikoto.

Suara bunyi kedua pedang kayu itu bersentuhan serta jeritan mereka yang saling bersahutan saat melayangkan pukulan.

Sato bukan lawan yang mudah. Pikir Mikoto yang tersudut oleh Sato.

Dengan gerakan cepatnya, Sato berhasil memukul tangan Mikoto membuatnya melepaskan pedang tersebut. Dia kalah telak.

"Kau memang hebat! Aku tidak bisa menyentuhmu sama sekali!"

Pekiknya takjub sambil memijit tangannya yang sakit karena Sato memukul tangan yang terluka.

"Ketua juga sudah sangat lihai bermain pedang kayunya. Kudengar kau baru berlatih sebentar tapi sudah sehebat ini. Ketua benar-benar luar biasa."

"Aku tidak sehebat itu."

"Apa tangan anda sakit?"

"Tidak, aku baik-baik saja."

Jawabnya. Tiba-tiba hp Sato berdering.

"Aku permisi."

"Iya, kapan-kapan kita berlatih lagi."

"Tentu, dengan senang hati ketua."

"Iya."

Tawanya senang karena mulai akrab dengan Sato yang baru dia kenal kemarin.

"Dia orang yang baik,"

Ucap Mikoto memujinya.

My Love 2 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang