"Ibu."
"Hmm.."
"Sudah waktunya ibu memberi jawaban untuk ayah."
Ucap Taiyou saat mereka akan tidur.
"Jawaban apa?"
Tanyanya balik.
"Ibu jangan berpura-pura tidak tahu."
"Aku memang tidak tahu apa maksudmu."
"Kapan ibu ingin balikan dengan ayah??"
Tanyanya menatap ibunya,
"....................................."
Hening selama beberapa menit. Haru tidak bisa menjawabnya.
"Ibu tidak lagi muda, ibu juga butuh seseorang dalam hidup ibu!"
"Apa kau bilang aku ini tua?"
"Tidak ibu! Ibu sangat muda di mataku!"
Jeritnya segera.
Haru tertawa.
"Anak nakal!"
Tawanya mengusap kepala Taiyou.
"Aku hanya ingin ibu bahagia. Itu satu-satunya harapanku sekarang."
"Aku sudah bahagia bersamamu."
"Ibu suatu saat aku akan pergi, ibu akan sendirian. Jika ibu bersama Ayah, maka ibu tidak akan sendirian."
"Kau berpikir akan meninggalkanku?!"
"Aku tidak bisa terus bersamamu ibu, aku akan menjadi mandiri nantinya."
"Kita bisa tetap bersama."
"Ibu, aku ingin hidup mandiri sendiri."
"Kau berniat meninggalkan ibu?"
Tanyanya sedih.
"Tidak, aku tidak akan meninggalkan ibu! Tapi misalkan saja benar-benar terjadi? Aku tidak akan bisa membuatmu sedih sendiri. karena itu bersama ayah akan membuatku lega."
"Kalau begitu jangan tinggalkan ibu."
"Baiklah! Baiklah!"
Jerit Taiyou menyerah,
Besoknya Ogawa datang ke cafe bersama Kasumi.
Kasumi dan Taiyou pergi bersama saat libur untuk menghabiskan masa muda mereka dengan bermain bersama teman sebayanya.
Ogawa ditinggal di cafe untuk melihat Haru.
Dia minum kopi sambil bermain gadgetnya.
Haru menatapnya bermain Game MOBILE LEGEND yang lagi tenar jaman ini.
Dia memberikan makan siang Ogawa tanpa mengucapkan sepatah kata.
"Haru, kau sudah memikirkannya?"
"Memikirkan apa?"
"..................................."
Haru menatapnya.
"Tidak ada apa-apa."
Jawabnya akhirnya, dia kembali diam dan bermain dengan hpnya lagi.
Ogawa duduk diam seharian di cafe menunggu anak-anaknya pulang.
Tiba-tiba seorang wanita cantik menghampiri Ogawa.
"Boleh aku duduk di sini?"
Tanyanya duduk di depan kursi Ogawa sebelum diberi ijin.
"Cafenya sangat ramai, dan hanya tersisa kursinya di sini."
"Kalau begitu aku pergi."
"Tidak perlu, aku hanya sebentar di sini."
Cegatnya. Ogawa kembali duduk lagi yang tadinya sudah berdiri.
Ogawa kemudian tidak peduli padanya,
Dia terus berbicang. Haru datang membawakan minumannya.
Dan entah sengaja atau tidak Haru menumpahkan minumannya.
"Maaf, aku tidak sengaja."
"Apa yang kau lakukan?"
Marah wanita ini. Ogawa hanya diam melihat Haru mengeringkan celananya dari siraman air es.
Haru menatapnya dan memintanya pergi ke atas dengan tatapannya. Ogawa mengerti dan segera pergi.
Haru mengganti air wanita ini sebelum menyusul Ogawa.
"Kau melakukannya dengan sengaja?"
Tanya Ogawa yang sudah membuka pakaiannya.
"Aku tidak sengaja."
"Kau yakin? Kau cemburu dengan wanita itu kan?"
"........................"
Haru menatapnya.
"Kau mungkin bermimpi."
"Lalu kenapa kau memanggilku ke sini?"
"Kau mau pakai celana basah?"
"Ini karena kau cemburu. Makanya menyiramiku air dingin."
"Mimpi.. Pede sekali bicaramu."
"Kenyataan aku tidak bermimpi."
"Cepat ganti pakaianmu sebelum mereka pulang. Mereka akan salah paham nanti."
"Tidak apa-apa kalau mereka. Mereka anak-anak kita."
Jawabnya. Haru kembali diam, dia merasa kesal saat wanita itu menghampiri Ogawa dengan sengaja. Dia bahkan senyam senyum pada Ogawa yang mengacuhkannya. Wanita ini mengincar Ogawa. Ogawanya saja yang tidak peka dan hanya mencintai Haru.
Ogawa tiba-tiba memeluk Haru dan berbisik.
"Aku mencintaimu Haru."
................................
Kedua anaknya menatap ayahnya, bukan ke ayahnya melainkan ke bekas tamparan di pipinya.
"Ayah melakukan sesuatu pada Haru kan?"
Tanya Taiyou dan Ogawa mengangguk mantap.
Kasumi hanya menatap ayahnya, sedangkan Haru sedang memasak di dapur.
"Apa yang sudah ayah lakukan?!"
"Hanya merabanya.."
Jawabnya dengan suara kecil.
Keduanya menepuk jidat. Ayahnya mesum.
"Tapi Haru cemburu pada wanita yang mendekati ayah."
Sambungnya dan membuat mereka penasaran, Ogawa pun bercerita pada anaknya.
Taiyou berpikir dan Kasumi hanya diam.
"Ayah, kemarilah."
Bisik Taiyou pada ayahnya, Kasumi tidak tahu tapi hanya diam.
"Apa yang kalian lakukan? Ayo makan. Ayah dan anak sama saja."
Ucap Haru berjalan pergi lagi. Ketiganya hanya diam.
"Ayah membuatnya marah."
"Iya, dia sangat kesal sekarang."
Mereka segera menyusul Haru sebelum Haru marah lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love 2 (Mpreg)
RomanceBuku kedua dari My Love Sindrom seorang pria yang hamil adalah suatu penyakit yang langkah dan penyebabnya belum dapat diketahui. ini adalah cerita fiksi PRIA YANG DAPAT MENGANDUNG DAN MELAHIRKAN ANAK.