My Love 2 (Mpreg)

My Love 2 "221"

Dokter Hide yang kegirangan ini tidak tahu istrinya tidak sadarkan diri. Suster segera mengambil Haruto dari tangan dokter Hide setelah bayinya di pisahkan dari ibunya.

Dokter Hide melepas sarungnya dan melihat Ayumu.

"Ayumu?"

Panggilnya dan tidak ada jawaban.

"Ayumu!"

Dokter Hide jadi panik sendiri.

"Ayumu! Ayumu! Buka matamu! Ayumu!!"

Paniknya khawatir karena tidak mendapat respon darinya.

"Ayumu!!!"

"Hm..."

Gumam Ayumu kecil membuat dokter Hide merasa lega.

Dia takut kehilangan istrinya.

"Syukurlah..Syukurlah..."

Ucapnya bersyukur memegangi tangan istrinya.

Ayumu terlelap, dia tidak tahu apa lagi yang terjadi selanjutnya.

Semuanya dikerjakan dokter Hide dengan sempurna, so perfect!

Dokter Hide memantau keduanya setiap saat, bahkan tidak meninggalkan ruangan VIP mereka. Sedangkan Hiroi menyapa adik kecilnya yang tertidur.

"Haruto..Harutoo.."

Panggilnya pada sang adik. Dia menyentuh pipi lembutnya dan merasa senang.

"Lembut sekali pipi dede."

"Iya, kau senang Hiroi?"

"Senang sekali! Hiroi punya dede bayi!"

"Baguslah, mulai sekarang Hiroi akan jadi kakak. Jadi mohon bantuannya menjaganya."

"Baik papa! Hiroi akan menjaganya!"

Ayumu yang mendengar suara mereka pun segera bangun. Dia melihat mereka yang bermain dengan si kecil yang baru lahir.

"Ayumu, kau sudah bangun?"

"Bagaimana bayi kita?"

"Dia sangat sehat! Dia membuka matanya tadi, tapi sudah tertutup lagi."

"Eh cepat sekali buka matanya."

"Iya, dia mungkin mendengar suara kami."

"Hiroi suka dengannya?"

"Sangat suka mama!"

Balasnya. Ayumu tertawa kecil. Dia juga merasa senang.

Dokter Hide kemudian memeluknya.

"Terima kasih, kau memberiku kebahagiaan yang tak tergantikan."

"Sama halnya denganku. Terima kasih untuk segalanya."

Balas Ayumu. Dokter Hide memeluknya erat.

"Aku senang melihatmu baik-baik saja."

Tangisnya terharu. Ayumu tertawa kecil.

"Aku akan baik-baik saja karena dokter bersamaku."

Balasnya senang. Dia mengusap punggung suaminya yang masih menangis haru.

Hiroi tidak peduli pada mereka dan sibuk bersama si kecil.

Dia lebih menghabiskan waktunya dengan si kecil. Si kecil juga merasa nyaman bersama sang kakak.

Aura kebahagiaan pun terpenuhi dalam ruangan ini.