Ogawa pun meluangkan waktunya untuk mengurus pernikahannya dengan Haru,
Taiyou ikut membantunya, Kasumi juga. Haru masih bekerja untuk bulan terakhirnya, karena setelah menikah dia akan tinggal bersama Ogawa.
Dia sudah mengemasi barang-barangnya dan dibawa ke apartemen Ogawa.
Taiyou menempati kamar yang berbeda dengan Kasumi, kamarnya tidak lebih besar dari kamar Kasumi tapi dia tidak peduli, dia sudah senang asal mereka bersama.
Sedangkan Haru sudah pasti akan tidur bersama Ogawa.
Kasumi duduk diam di kamarnya dan Ogawa datang membangunkannya dari lamunan.
"Kasumi ada apa? kau sakit?"
Tanyanya khawatir karena Kasumi hanya diam sejak pagi tadi.
"Ayah, bolehkah aku meminta sesuatu padamu?"
Tanya Kasumi menatap ayahnya.
"Tentu, apa yang kau inginkan?"
Tanya balik Ogawa dan Kasumi kembali bungkam.
Dia menatap ayahnya sebelum berterus terang.
Ogawa masih terdiam dengan makanan di depannya. Kasumi tidak ikut makan malam dan keduanya menatap Ogawa bingung.
"Ada apa? Kenapa Kasumi tidak ikut makan?"
"Dia ingin aku menarik semua tuntutannya pada ibunya."
Ucap Ogawa akhirnya,
"Aku hanya tidak bisa membiarkan orang seperti itu berkeliaran seenaknya! Bagaimana kalau mereka bertemu lagi?!"
"Ogawa, jika itu keinginan Kasumi kau harus melakukannya. Kau sudah berjanji akan mengabulkan semua keinginannya."
"Tapi Haru, kau tahu apa yang sudah dia perbuat!"
"Ogawa, Kasumi pasti punya alasan dengan semua ini."
"Dia hanya tidak mau anak dari ibunya sedih ditinggal. Dia tidak mau anak gadis itu merasakan apa yang dia rasakan."
"Kasumi anak yang baik, dia memikirkan orang lain daripada dirinya. Jadi lakukan apa yang dia inginkan."
"Aku harus membebaskan ibunya?"
"Iya, kau harus melakukannya. Buang semua keegoisanmu. Aku akan menjadi ibunya, jadi dia tidak perlu merasakan lagi perasaan seperti itu."
"Baiklah, aku akan mengabulkan keinginannya."
"Ajak dia makan bersama, katakan padanya aku menyuruhnya makan."
"Baik."
Balas Ogawa segera memanggil anaknya. Taiyou menatap ibunya,
"Ada apa?"
"Ibu memang yang terbaik!"
Pekiknya senang sambil cengengesan.
Dia mengusap kepala anaknya yang tertawa padanya.
Tidak lama setelahnya mereka keluar bersama, Haru tersenyum pada mereka.
"Jangan pernah melewatkan makan malam bersama!"
Pesannya pada kedua anak dan bapaknya.
Mereka mengangguk mengerti.
..................................................
Hari yang dinantikan pun tiba, acara pernikahan meriah Ogawa dan Haru digelar di hotel mewah bintang 5.
Taiyou dan Kasumi mengiring ayahnya ke Haru sambil membawa buket bunga besar. Ogawa memberikan pada Haru bunga yang dia bawa dan Kasumi juga Taiyou menjadi pajangan saja di samping kedua orang tuanya sambil membawa buket bunga besar hingga janji suci mereka selesai mereka baru menaruhnya di atas meja pengantin.
Hotel mewah itu dipenuhi rekan kerja Ogawa yang berkelas dan terlihat Hirosawa bersama Yume menghampiri mereka.
"Selamat atas pernikahanmu, Ogawa."
"Hirosawa! Lama tidak berjumpa!"
Pekiknya senang.
"Iya sudah lama, aku ingin bekerja sama denganmu lagi."
"Dengan senang hati! Lalu itu.."
Dia melihat Yume, Yume pun memberi salam.
"Istri tercintaku, Yume."
Yume mencubitnya, Haru memberi salam pada mereka juga.
"Apa mereka anak-anakmu Ogawa?"
"Iya, Taiyou dan Kasumi."
"Mereka sudah besar yah,"
"Bagaimana denganmu?"
"Iya, anak-anakku sudah besar. Sangat imut sekali saat mereka kecil!"
Ucapnya senang sambil membayangkannya.
"Sudah berapa banyak?"
"Aku hanya 4 anak."
"Hahaha kau lumayan juga."
"Hahaha tentu saja, kau tambahlah lagi."
"Akan kupikirkan."
Jawabnya dan kedua suami dan ayah itu berbincang tidak jelas. Yume hanya tersenyum pada Haru begitu juga sebaliknya.
Anak-anaknya menatap mereka tidak tertarik.
Keempat orang itu tepar setelah seharian menyambut para tamu.
Ogawa dan serta 2 anaknya segera membuka kemeja putih mereka dan bersantai di ruang Tv.
Dan Haru sudah mulai mandi saja karena gerah.
Ogawa melihat jamnya sambil menghitung berapa lama Haru mandi, setelah merasa Haru selesai mandi dia segera ke kamar.
"Hey kalian berdua! Segera mandi dan tidur! Dan jangan mengganggu kami!"
Pesannya pada kedua anaknya sebelum menutup pintu kamarnya dengan rapat.
"Orang tua itu! Tidak tahu malu!"
Marah Taiyou kembali ke kamar.
Kasumi hanya menghela napas panjang dan menatap langit. Kini apartemennya tidak lagi sepi.
Dia tertawa sejenak sebelum masuk ke dalam kamarnya.
Kemudiann di kamar Ogawa...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love 2 (Mpreg)
RomanceBuku kedua dari My Love Sindrom seorang pria yang hamil adalah suatu penyakit yang langkah dan penyebabnya belum dapat diketahui. ini adalah cerita fiksi PRIA YANG DAPAT MENGANDUNG DAN MELAHIRKAN ANAK.