Apa yang terjadi pada dokter Hide?
Paginya dokter Hide tidak berangkat kerja karena memang waktu liburnya, dia diam dan tidak terlihat nafsu makan.
Ayumu memakan buahnya seperti biasa setelah sarapan.
Setelah kandungan lewat 1 bulan, Ayumu sudah bisa makan makanan lainnya.
Dia tidak lagi mual-mual seperti sebelumnya.
Makannya tidak banyak tapi setidaknya ada makanan masuk ke dalam tubuh kecilnya. Dan bisa menjadi energi untuk keduanya.
Hiroi menatap dokter Hide.
"Dokter!"
Panggilnya membuat dokter Hide kaget.
"Ada apa?"
"Kenapa wajahmu jelek sekali.."
Jujurnya dan Ayumu tertawa kecil.
"Wajahku jelek yah?"
Tanya balik dokter Hide.
"Sangat jelek, lihat apa yang terjadi pada wajahmu?"
Tanya si kecil. Dia pun memasang wajah memelas.
"Dokter dipukuli.."
Jawabnya membuat keduanya kaget.
"Siapa yang memukulmu?!"
Tanya keduanya kompak. Dokter Hide menatap mereka takjub.
"Seperti ibu dan anak."
Jawabnya sambil tertawa.
"Aww! Aww!"
Jeritnya sakit karena luka di bibirnya.
"Siapa yang memukul dokter?!"
"Kenapa dia memukulmu?"
Tanya keduanya beruntun, dokter Hide kembali menatap mereka.
"Yah.. aku gagal menyelamatkan istri pasienku. Jadi aku dipukuli suaminya."
Jawabnya lesu. Keduanya terdiam, susah juga jadi seorang dokter.
"Dokter..Jangan sedih.."
Semangat Hiroi pada ayahnya.
Dokter Hide menatapnya dan berpikir.
"Kalau Hiroi panggil "Papa" aku tidak akan sedih lagi."
Balasnya masih memasang wajah memelas.
Hiroi menatap dokter Hide. Ayumu diam menyaksikan keduanya. Dia tidak bersuara.
Hiroi masih diam.
"Apa dokter akan senang setelah kupanggil?"
"Tentu saja! Sangat senang! Aku memang sudah menunggunya!"
Pekiknya girang.
"Baiklah kalau begitu."
Ucap Hiroi akhirnya, Ayumu menatap Hiroi. Bahkan makanannya dia berhenti makan. Anaknya menuruti keinginan dokter Hide. Padahal selama ini terus menolaknya.
Dokter Hide menunggunya dengan tidak sabar.
Hiroi masih diam, dia bingung harus mulai dari apa.
Ayumu melanjutkan makan buah mangganya yang tadi terhenti sambil menunggu ucapan bibir kecil Hiroi.
Tapi sampai kapan pun dia tidak bisa memanggilnya.
Harapan dokter Hide hilang sudah, dia kembali murung. Makanan di mejanya tidak nafsu dia makan lagi. Dia memainkan jarinya di meja dan tidak menatap anaknya yang tidak menurut padanya. Hanya memanggil "papa" saja susah.
Tapi tidak bisa menyalahkan Hiroi atas hal ini, dia memang sejak kecil tidak punya ayah jadi tetap saja tidak akan biasa memanggil dokter Hide "Papa".
Hiroi menatap dokter Hide lama hingga dia mulai bersuara..
"Papa Hide.."
Panggil si kecil bersuara. Ayumu kembali berhenti makan dan menatap anaknya. Dia tahu anaknya tidak pernah menyebut kata "papa" selama ini. Dokter Hide segera berpaling.
"Panggil sekali lagi."
Pesannya memaksa.
"Papa Hide.."
Panggilnya lagi,
"Ayumu! Kau dengar?! Dia memanggilku papa!"
Jeritnya senang dan Ayumu tertawa kecil.
"Dia memanggilku papa! Aku sudah jadi papa!"
Jeritnya sangat senang.
"Iya. Iya. kembali duduk dokter, makan makananmu."
Pesan Ayumu sambil tertawa. Hiroi menatap kegirangan ayahnya. Dia tidak tahu bahwa dokter Hide akan sesenang itu dipanggil "Papa"
"Aku akan makan!"
Pekiknya melanjutkan makannya yang terhenti karena tidak bernafsu. Ayumu mengusap kepala Hiroi.
"Anak pintar."
Ucapnya dan Hiroi tertawa bersama ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love 2 (Mpreg)
RomanceBuku kedua dari My Love Sindrom seorang pria yang hamil adalah suatu penyakit yang langkah dan penyebabnya belum dapat diketahui. ini adalah cerita fiksi PRIA YANG DAPAT MENGANDUNG DAN MELAHIRKAN ANAK.