Besoknya Mikoto dihajar habis-habisan dalam kendo serta karate melawan pelatihnya. Pelatihnya juga tanpa ampun mengajari Mikoto yang tidak pernah melakukan bela diri dan semua gerakannya kaku dan lemah sekali.
Yang dia lakukan hanya kerja, makan, tidur. Setiap hari begitu, tapi bentuk badannya tidaklah buruk, cukup diasah dengan baik maka akan mendapatkan hasil yang maksimal.
"Haa..Haa....Haa...aku tidak bisa lagi.."
Ucapnya menyerah.
"Maaf ketua!"
Pekik pelatihnya meminta maaf pada ketuanya yang dia hajar dengan parah ini, dia tidak bisa bangun lagi. Karena ini tugas dari Eirin untuk mengajari ketuanya beladiri.
Tangannya gemetaran seharian mengayun pedang kayu kemudian berlanjut karate.
Eirin pun datang setelah seharian tidak tampak batang hidungnya.
Datang juga cuci mata Mikoto,
"Bagaimana dengan pelajaran ketua?"
"Ketua cepat belajar Eirin sama,"
"Baguslah, hey bangun! Aku sudah menyiapkan makan makan malam."
"Aku tidak mau makan..Aku mau tidur.."
Gumamnya yang kelelahan dia menatap Eirin sejenak sebelum menutup matanya. Dia benar-benar tertidur di dalam dojonya.
Mereka membiarkannya tertidur dan menyelimutinya karena dia sudah berjuang seharian ini.
..................................
"Mikoto bangun! Bangun!"
Pekik Eirin membangunkan Mikoto yang tidur seperti kebo. Dia segera bangun dan dia sudah berada dalam kamarnya dengan futon yang empuk dan hangat,
"Ei-Eirin?"
"Upacara akan segera dimulai, cepat bersiap-siap."
Pesannya. Mikoto pun buru-buru mandi dan memakai pakaian rapi.
Dia memakai jas abu-abu dan rambutnya di sisir rapi, dia tampak sangat macho dengan tubuh atletisnya. Sedikit poni di depannya yang agak keriting seperti rambut superman. Dia menariknya, kenapa penata rambutnya merubah rambutnya seperti itu? Pikirnya bingung.
Eirin menatapnya,
"Ayah memang tidak pernah salah memilih."
Gumamnya menatap Mikoto, Mikoto berbalik menatapnya bingung.
"Dia terlihat lebih baik saat diam."
Gumamnya segera berjalan pergi, Mikoto mengikutinya dari belakang dan masuk ke dalam ruangan pertemuan yang ramai dengan orang-orang sepertinya, dia pun jadi gugup dan keringat dingin.
Semua rasa percaya dirinya hilang setelah melihat orang menakutkan dalam ruangannya.
Tapi ada seseorang yang tersenyum pada mereka.
"Eirin duduklah di sini!"
Sapanya dan Eirin segera menyapanya.
"Kakeru sama, selamat datang."
"Tidak perlu formal begitu, kemarilah."
"Maaf aku akan menemani ketua saat ini."
"Begitu? Baiklah. Dan selamat untukmu, Ketua Mikoto."
"Te-terima kasih.."
"Kakeru, panggil saja Kakeru."
Balasnya sambil tersenyum. Mikoto jadi sedikit lega, ternyata mereka tidak semenyeramkan dari yang terlihat.
Mereka pun memulai upacara penobatan Mikoto sebagai ketua baru. Untuk peresmiannya, Mikoto akan meminum sake dan semuanya selesai.
Tapi dia justru terdiam melihat sake di depan matanya. Sejujurnya dia tidak kuat terhadap alkohol. Dia tidak pernah minum.
Tapi karena semua menunggunya, dia pun segera meneguknya dan wajahnya langsung merah seperti kepiting rebus. Ketua lain yang sudah menerima Mikoto pun kembali menuangkan sakenya dan dia meminumnya lagi hingga tegukan ketiga kalinya, Mikoto akhirnya tumbang.
Eirin menatapnya yang sudah K,O.
"Ketua baru kita memang sangat polos!"
Ucap Kakeru tertawa melihat Mikoto. Eirin pun meminjamkan pangkuannya untuk ditiduri Mikoto, mereka belum bisa meninggalkan tamu-tamu penting ini.
Makanya Eirin bertahan sampai mereka pulang.
Eirin memberikan lambang kepemimpinan Mikoto di sakunya, yaitu sebuah medali emas dengan lambang phoenix, burung api di dalamnya. Tidak besar dan tidak kecil tapi pas digenggaman.
Lambang keluarga mereka.
"Lambang ini, kuserahkan padamu Mikoto."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love 2 (Mpreg)
RomanceBuku kedua dari My Love Sindrom seorang pria yang hamil adalah suatu penyakit yang langkah dan penyebabnya belum dapat diketahui. ini adalah cerita fiksi PRIA YANG DAPAT MENGANDUNG DAN MELAHIRKAN ANAK.