My Love 2 "339"

3.2K 294 16
                                    



Lagi-lagi Sato pulang tengah malam, dia melihat apartemennya begitu gelap seperti dulu sebelum Miharu di sini. Dia tahu Miharu sudah pergi melihat situasi apartemennya yang gelap.

Dia melihat secarik kertas di meja.

"Terima kasih atas segalanya, Sato sama. Maaf aku mengatakan hal yang buruk, kuharap anda tidak membenciku."

Tertanda Miharu.

"Hal buruk apa? Aku sudah bilang mengatakan perasaan itu bukan hal buruk?!"

Kesalnya membuang kertas tersebut. Dia pun ke kamar dan tidur, dia capek.

Kini apartemennya kembali sepi, Sato terbangun dan melihat ke sampingnya. Biasanya ada Miharu tapi dia sudah pergi.

Dia merasa kehilangan.

Dia berjalan keluar dengan lesu dan membuat sarapan. Tapi lagi-lagi dia membuat sarapan untuk dua orang.

Dia menghela napas panjang dan tidak ingin makan lagi.

"Kenapa aku memikirkannya?"

Gumamnya bingung dengan perasaannya.

Saat ke kantor dia mendengar suara tangisan bayi Eirin,

"Mereka ngapain sih sampai tidak bisa mendiamkan anak nangis?!"

Marahnya kesal masuk ke dalam ruangan Eirin.

"Kalian bisa ngurus anak tidak sih!?"

Marahnya kesal, entah mengapa dia emosian karena tidak ada Miharu.

Mikoto dan Eirin menatapnya, si kecil pun berhenti menangis.

"Niisan? Ada apa?"

Tanyanya bingung sambil memberi si kecil susu.

Sato menghela napas dan duduk di sofa.

"Peliharaanku kabur.."

Ucapnya asalan.

"Sejak kapan kau punya peliharaan? Bukannya bangunan elit itu tidak mengizinkan memelihara binatang?"

Tanya Mikoto bingung, dia tidak pernah bilang ada peliharaan di apartemennya karena memang tidak diizinkan memelihara binatang.

"Niisan kau sebenarnya kenapa?"

"Aku kehilangan peliharaanku. Itu saja."

"Lalu kenapa kau marah-marah? Beli saja lagi!"

Pekik Eirin. Sato menatapnya,

"Benar juga! Tumben kau pintar Eirin!"

"Kau saja yang bodoh!"

"Aduh kau imut sekali!"

Pekiknya senang mencubit pipi Eirin.

Kemudian dia mencolek anaknya.

"Ne Ne nanti aku kenalin peliharaanku padamu, Tora."

"Apa dia menggigit?"

"Menggigit?"

Tanya Eirin. Sato berpikir sejenak.

"Dia menggigit!"

Pekiknya senang karena pernah di gigit.

"Kalau begitu jangan dekat-dekat dengan Tora! Bagaimana kalau dia menggigit Tora?!"

"Aku akan menjaganya! Tenang saja! Aku pergi dulu!"

Pekiknya senang dan berjalan pergi sambil bersiul.

"Kenapa dengan orang itu?"

Tanya Mikoto bingung.

"Aku tidak mengerti dirinya!"

Jawab Eirin.

Sato segera ke apartemen Miharu, dia pernah datang sekali jadi dia masih mengingatnya. Tapi orang itu justru tidak ada di sana, sudah beberapa kali dia menekan bel tapi tetap tidak ada tanda-tanda ada orang.

"Apa dia pergi bekerja?"

Pikirnya dan menyerah, dia pun masuk ke dalam mobil dan pergi.

Miharu yang baru selesai melakukan rehabilitasi kakinya pun tidak tahu harus kemana, dia sangat bingung. Dia tidak bekerja karena kakinya masih belum sembuh total. Tapi jika dia tidak segera bekerja dan menghasilkan uang, dia tidak akan bisa membayar uang sewa dan pengobatan kakinya.

Ternyata luka di kakinya cukup parah dan tulang di dalamnya remuk hingga serpihan tulang tersebut menyebar. Karena itu harus terus diperiksakan secara rutin sampai serpihannya itu benar-benar bersih.

Dia menghela napas panjang dan duduk di bawah pohon besar dekat trotoar.

Tiba-tiba terdengar suara klakson membuatnya terkejut. Sato pun turun dari mobil.

"Apa yang kau lakukan di sini?"

Tanyanya pada Miharu dan berjalan menghampirinya.

Miharu terdiam karena kedatangan tamu tak diundang ini. kenapa dia ada di sini??

Jerit hati Miharu.

"Sa-sato?"

"Kenapa? Kau seperti melihat hantu? Aku tanya kau sedang apa?!"

"Me-meriksa kaki.."

Jawabnya gugup karena pertanyaan Sato.

"Kenapa? Kakimu sakit lagi?"

"A-ada serpihan di aliran darahnya.."

Jawabnya masih gugup.

"A-aku pergi dulu."

Ucapnya ingin kabur. Dia tidak mau melihat Sato untuk saat ini.

Tapi dia justru tersandung karena terburu-buru.

"Waah!!"

Jeritnya reflek karena akan menimpuk lantai.

My Love 2 (Mpreg)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang